Penemuan Metode Penyembuhan Kelainan Genetika

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
3 April 2019 13:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah penemuan kromosom (tahun 1902), dan struktur DNA (tahun 1953), para ilmuwan dunia berhasil mengembangkan cabang ilmu genetika lain yang sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan, yaitu terapi gen, yang mampu menolong para pasien penderita kelainan genetik.
ADVERTISEMENT
Secara umum ada tiga bentuk dasar dari proses terapi gen, yaitu terapi pengganti gen, di mana gen normal digunakan untuk mengganti gen mutasi. Terapi augmentasi gen, di mana gen normal disisipkan di antara gen yang cacat di dalam sel kromosom, dan terapi inaktivasi gen, di mana gen normal disisipkan pada protein yang cacat atau abnormal.
Pada 1990, peneliti Amerika Serikat, W. French Anderson, Michael Blaese, dan Steven Rosenberg, melakukan percobaan terapi gen yang pertama. Saat itu mereka tergabung di dalam National Institute of Health, sebuah lembaga kesehatan di Amerika.
Percobaan pertama mereka dilakukan terhadap seorang anak dengan kelainan kekebalan tubuh, di mana sel darah putihnya tidak dapat menghasilkan enzim adenosine deaminase (ADA) yang penting bagi sistem kekebalan tubuh manusia normal.
ADVERTISEMENT
Mereka menggunakan terapi augmentasi gen, dengan cara mengambil sel dari putih dari anak tersebut, kemudian ditambahkan gen ADA. Sel yang sudah diubah kemudian dikembalikan ke peredaran darah anak tersebut.
Para peneliti itu membutuhkan waktu beberapa bulan untuk dapat melihat percobaannya bekerja. Namun walau waktu yang diperlukan cukup lama, tetapi hasil pengobatan awal menunjukkan perbaikan yang cukup baik untuk sistem kekebalan tubuh si anak.
Pada awal tahun 1991, mereka melakukan percobaan terapi gen yang kedua. Kali ini mereka menerapkannya pada dua orang pasien yang menderita kanker kulit ganas. Pada percobaannya, peneliti menggunakan metode trasnfer gen yang berbeda dengan sebelumnya. Mereka membuat sistem pertahanan tubuh yang memungkinkan sel darah putih menempel pada tumor, lalu menghancurkan sel ganas tersebut.
ADVERTISEMENT
Walau presentase keberhasilan untuk terapi gen terus meningkat, tetapi para peneliti masih harus melakukan banyak percobaan sebelum metode ini dapat benar-benar diterapkan sebagai salah satu bentuk pengobatan di dunia medis.
Sumber: DeJauregui, Ruth. 2007. 100 Kejadian Penting Medis yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang : Karisma
Foto: commons.wikimedia.org