Penemuan Prosedur Operasi Katarak di Beberapa Peradaban Dunia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
11 Desember 2018 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Operasi penggantian warna mata (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Operasi penggantian warna mata (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Penelitian dan pengobatan terhadap penyakit mata menjadi salah satu metode tertua dalam ilmu kedokteran. Diketahui, karya pertama yang menjelaskan proses pengobatan penyakit mata tersebut adalah Susruta Samhita, buku pembedahan yang berasal dari India.
ADVERTISEMENT
Salah satu prosedur yang dijelaskan dalam Susruta Samhita adalah operasi katarak, atau disebut juga “couching”. Katarak terjadi apabila lensa mata yang sebelumnya jernih secara bertahap berubah menjadi keruh, sehingga akan menghalangi berkas cahaya yang masuk ke dalam mata.
Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya katarak, tetapi faktor yang paling sering ditemukan dalam kasus penyakit mata jenis ini adalah akibat penuaan. Bahkan pada akhir abad ke-20, tercatat lebih dari satu juta orang menjadi buta setiap tahunnya akibat katarak.
Operasi katarak menyebar ke seluruh dunia, dan telah dikenal selama berabad-abad oleh banyak peradaban, walau dengan metode yang berbeda-beda. Selain di India, operasi katarak juga berkembang secara terpisah di China semasa Dinasti Di (581-618 M).
ADVERTISEMENT
Diperkirakan metode pengobatan katarak di China dipengaruhi oleh pedagang dari India dan Timur Tengah, karena saat itu wilayah China sedang memasuki masa keemasan perdagangan, dan ilmu pengetahuan.
Pada abad ke-16 dan abad ke-17 di Eropa, operasi katarak sering dilakukan oleh pengembara yang ahli melakukan operasi tersebut, yang oleh masyarakat dikenal sebagai “pengelana coucher”.
Akan tetapi, semakin berkembangnya ilmu kedokteran, para dokter menyatakan otoritas mereka terhadap prosedur ini, sehingga para coucher dilarang untuk melakukan praktek operasi, dan dianggap seabagai “penyebar ajaran sesat”.
Pada akhir abad ke-16, George Bartisch, dokter dari Konignsbruck, Jerman, menemukan apa yang dikenal sebagai “Oftamologi”–ilmu yang mempelajari tentang mata. Sejak penemuannya itu, oftamologi akhirnya dapat menjadi solusi untuk menemukan dan mengobati masalah mata lainnya, di samping operasi katarak.
ADVERTISEMENT
Prosedur operasi katarak yang dilakukan secara ilmiah pertama kali ditulis oleh Charles de Saint-Yves pada 1722. Dalam bukunya, ia menjelaskan proses pemindahan lensa yang keruh ke bagian dalam mata pasien untuk memperbaiki penglihatannya.
Lalu pada 1748, Jacques Daviel mengumumkan keberhasilannya mengeluarkan lensa mata. Ia juga menjadi orang pertama yang mengetahui bahwa katarak terjadi karena degenerasi lensa mata.
Sumber: DeJauregui, Ruth. 2008. 100 Kejadian Penting Medis yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang : Karisma