Penggagasan Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
21 Februari 2020 19:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Poster Hari Bahasa Ibu oleh United Nations. Dok: Laman United Nations
zoom-in-whitePerbesar
Poster Hari Bahasa Ibu oleh United Nations. Dok: Laman United Nations
ADVERTISEMENT
Hari Bahasa Ibu Internasional merupakan hari yang diperingati setiap tanggal 21 Februari. Hari Bahasa Ibu Internasional ini diproklamasikan pada bulan November 1999 oleh Konferensi Umum Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO).
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2002, Majelis Umum PBB akhirnya menyambut proklamasi tersebut dalam resolusi A / RES / 56/262. Selanjutnya, Majelis Umum PBB pada 16 Mei 2007 meminta kepada para anggota PBB untuk dapat mempromosikan pelestarian serta perlindungan terhadap bahasa-bahasa yang digunakan di seluruh dunia.
Hal tersebut tertuang dalam resolusi A / RES / 61/266. Selain itu, dalam resolusi yang sama juga ditetapkan bahwa tahun 2008 menjadi Tahun Bahasa Internasional.
Tahun Bahasa Internasional bertujuan untuk dapat mempromosikan persatuan dalam suatu keberagaman serta pemahaman internasional melalui multibahasa dan multikulturalisme dengan agen utama yaitu Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya PBB.
Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional ini setiap tahunnya dirayakan dan digaungkan oleh PBB. Selain itu, tanggal tersebut juga untuk mengingat peristiwa pada 21 Februari 1952. Peristiwa yang terjadi adalah pembunuhan pada empat siswa yang mengampanyekan penggunaan bahasa ibu mereka, yaitu bahasa Bengali di Bangladesh.
ADVERTISEMENT
Kembali ke tahun 1947 saat provinsi Bengal dibagi berdasarkan agama-agama dominan yang dianut oleh penduduknya. Bagian barat menjadi bagian dari India, sedangkan bagian timur menjadi provinsi Pakistan yang dikenal dengan nama Benggala Timur, yang selanjutnya disebut Pakistan Timur. Akan tetapi pembagian tersebut menyebabkan adanya gesekan dalam hal ekonomi, budaya, serta bahasa antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur.
Pada tahun 1948 ketika pemerintah Pakistan menyatakan bahasa Urdu sebagai satu-satunya bahasa nasional, maka ketegangan pun tampak. Hal tersebut memicu protes dari mayoritas masyarakat yang berbahasa Bengali di Pakistan Timur. Hingga pada 21 Februari 1952 pemerintah melarang adanya protes.
Akan tetapi, mahasiswa di Universitas Dhaka serta para aktivis lainnya dapat mengorganisasi protes yang mereka lakukan. Hingga akhirnya polisi menembaki para demonstran hingga menewaskan empat siswa. Atas kematian pelajar yang memperjuangkan hak menggunakan bahasa ibu mereka kemudian diingat pada Hari Bahasa Ibu Internasional.
ADVERTISEMENT
Keberlanjutan kerusuhan masih terjadi saat para penutur bahasa Bengali mengampanyekan hal mereka dalam menggunakan bahasa ibu. Hingga akhirnya pada 29 Februari 1956, bahasa Bengali menjadi bahasa yang resmi di Pakistan. Selain itu, pada tahun 1971 setelah Perang Pembebasan Bangladesh, bahasa Bengali sebagai resmi negara Bangladesh. Hingga akhirnya UNESCO mengumumkan 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional pada 17 November 1999.
Sumber:
Time and Date. International Mother Language. Diambil kembali dari Laman Time and Date.
United Nations. International Mother Language Day. Diambil kembali dari Laman United Nations.