Peran Karl von Clausewitz Menghentikan Dominasi Prancis atas Prusia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
6 Maret 2019 16:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Karl von Clausewitz dilahirkan di Burg, Prusia, pada 1780. Ia merupakan putra seorang pensiunan letnan Prusia yang dihormati di lingkungannya. Clausewitz bergabung dengan angkatan bersenjata Prusia ketika usianya masih 12 tahun.
ADVERTISEMENT
Clausewitz terlibat dalam Perang Prusia-Prancis sebagai seorang kopral ketika usianya masih sangat muda. Ia kemudian naik pangkat menjadi perwira muda pada 1795 dan memasuki Akademi Perang Prusia (Kriegsakadamie) yang baru didirikan di Berlin.
Ilustrasi Clausewitz dalam Perang Prusia-Prancis. Foto : commons.wikimedia.org
Selama belajar di sana, Clausewitz mempelajari ilmu berperang dan filsafat kemiliteran. Ia menaruh minat yang sangat tinggi terhadap aspek-aspek teoretis dari studi-studi kemiliteran, sehingga kelak ia menjadi seorang perancang strategi yang diandalkan oleh Prusia.
Ketika Prancis menginvasi Prusia pada 1806, di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte, Clausewitz secara sukarela melibatkan diri dalam perang. Namun dorongan patriotiknya itu tidak cukup kuat untuk mengusir Prancis dari negaranya. Clausewitz pun tertangkap ketika sedang berada dalam pertempuran Prenzlau dan menjadi tawanan perang selama setahun di Prancis.
ADVERTISEMENT
Selama masa penahanan, Clausewitz mempelajari dan mengamati secara langsung kehebatan militer Prancis saat berada di bawah perintah Napoleon. Ia melihat sosok pemimpin Prancis itu sebagai mesin perang yang paling berhasil pada zamannya.
Setelah kembali ke Prusia pada 1808, Clausewitz diangkat menjadi mayor dalam jajaran staf umum Prusia. Ia pun mendapat pengakuan dari jajaran militer kerajaan dan diminta menempati posisi penasihat militer bagi Pangeran Crown dari Prusia.
Pada 1812, Napoleon bergerak ke wilayah Rusia untuk menginvasi negara itu. Namun Napoleon terlebih dahulu membuat perjanjian dengan Prusia agar tidak bertindak gegabah selama proses penyerangan Prancis tersebut.
Clausewitz yang menentang keputusan Prusia akhirnya memilih untuk pergi ke Rusia dan bergabung sebagai relawan di dalam pasukan Czar Alexander I. Ia bekerja sebagai staf perwira di Rusia dan berperan sangat penting dalam terciptanya Perjanjian Kalisch tahun 1813 antara Rusia dan Prusia, yang berisi kerja sama untuk melawan pasukan Napoleon.
ADVERTISEMENT
Pada 1818, Clausewitz menjadi mayor jenderal dan menduduki posisi direktur Akademi Perang Prusia, sambil sesekali mengajar sebagai dosen tetap di sana. Sejak saat itu, Clausewitz mengabdikan sisa hidupnya untuk menulis, mengajar, dan menjadi penasihat perang bagi sekolah militer tersebut.
Clausewitz menulis banyak sekali artikel mengenai perang dan filsafat militer yang menjadi fokus studinya. Salah satu tulisannya yang paling terkenal adalah Vom Kriege (Tentang Perang), yang diterbitkan tahun 1832. Dalam karyanya itu, Clausewitz menulis berbagai strategi militer yang pernah digunakan oleh pemimpin besar militer di beberapa negara, terutama Prusia.
Clausewitz kembali bertugas pada 1830-an sebagai perwira Prusia. Namun saat bertugas di perbatasan Prusia dan Polandia, Clausewitz terkena penyakit kolera dan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Sumber: Crompton, Samuel Willard. 2007. 100 Pemimpin Militer yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang: Karisma