Percobaan Terjun Payung Pertama Kali di Dunia Tahun 1797

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
17 April 2021 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Terjun payung (parachute jump) adalah salah satu pengalaman paling menggembirakan dan memacu adrenalin. Di Amerika Serikat, kegiatan terjun payung cukup populer di sana. Namun, tahukah kita bagaimana terjun payung mulai diciptakan.
ADVERTISEMENT
Meskipun parachute jump mengandalkan pesawat terbang, namun faktanya praktik tersebut dimulai jauh sebelum penemuan penerbangan pesawat. Terjun payung pertama kali terjadi pada tahun 1797, 106 tahun sebelum Wright Bersaudara menemukan prototipe pesawat terbang.Adalah André-Jacques Garnerin, seorang fisikawan Prancis dan veteran perang yang menggagas pertama kali terjun payung ini. Ia lahir pada tahun 1769, Garnerin tumbuh di Paris dan sangat menyukai balon terbang. Selama Revolusi Prancis, dia menggunakan balon udara besar yang menjadi satu-satunya cara terbang pada saat itu untuk keperluan perang.
Sayangnya, dia ditangkap dan menghabiskan tiga tahun sebagai tawanan perang di Hungaria. Dalam kondisi yang menyedihkan, Garnerin sering membayangkan bisa melarikan diri dari siksaannya dengan melompat keluar dari tembok penjara yang tinggi menuju kebebasan.
Sumber: Wikimedia Commons
Untungnya, Garnerin segera dibebaskan kemudian mempelajari balon udara lebih jauh bersama ilmuwan Prancis terkenal Jacques Alexandre César Charles yang telah menguasai seni balon dan menjadi salah satu orang pertama yang berhasil mempelajari keefektifan hidrogen sebagai propelan, bahan utama agar balon udara bisa terbang.
ADVERTISEMENT
Sepanjang tahun 1780-an, Charles memamerkan penemuannya tentang apa yang sekarang sebut balon udara kepada ratusan ribu penonton, termasuk tokoh Benjamin Franklin.
Sementara Charles terpikat dengan balon udara yang bisa naik ke udara, Garnerin justru lebih fokus pada bagaimana orang bisa turun dari udara. Garnerin merancang metode kreatif meskipun sangat berbahaya yaitu melompat dari balon yang berada lebih dari 3.000 kaki di atas tanah.
Sumber: Wikimedia Commons
Dia menggunakan balon raksasa untuk terjung menggunakan parasut berbentuk payung yang diikat tertutup dari ketinggian ribuan kaki. Garnerin melakukan lompatan pertamanya pada 22 Oktober 1797. Meski pendaratannya tidak baik, untungnya ia tidak terluka parah.
Selama beberapa tahun berikutnya, dia banyak melakukan percobaan lain untuk membuktikan kepada para kritikusnya bahwa metode terjun payung temuannya memang efektif dan aman. Langkah selanjutnya, Garnerin melakukan terjun payung bersama istrinya, Jeanne. Tetapi, pemerintah Prancis tidak setuju bahwa seorang wanita mengambil bagian dalam usahanya.
ADVERTISEMENT
Pasca revolusi Prancis, Garnerin akhirnya diizinkan untuk membawa Jeanne bersamanya pada 12 Oktober 1799, ketika mereka melompat bersama dari ketinggian 3.000 kaki di atas tanah. Mereka mendarat dengan mudah dan akhirnya membuktikan pada semua orang bahwa parachute jump ini layak dan aman.
Sumber:historydaily.org