Periode Perang Salib VI, Perpecahan Kubu Antarpasukan

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
8 Mei 2018 20:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perang Salib VI kembali mengobarkan misi pembebasan bagi tanah-tanah suci yang masih berada dalam kekuasaan pasukan Muslim. Pasukan yang berasal dari Eropa diberangkatkan pada 1228 di bawah pimpinan Kekaisaran Romawi Suci.
ADVERTISEMENT
Pasukan Romawi sudah sering terlibat dalam beberapa ekspedisi Perang Salib sebelumnya. Kali ini Kaisar Fredrich II menjadi inisiator berangkatnya pasukan salib Eropa ke wilayah Jerusalem.
Fredrich II berjanji untuk membawa kemenangan bagi Eropa, yang ia utarakan sesaat setelah upacara penobatan dirinya sebagai kaisar Romawi Suci pada 1220. Misinya itu ikut disahkan oleh Paus Honorius III, sebagai pemimpin tertinggi gereja Eropa.
Pada 1225, Fredrich II menikahi putri salah satu penguasa di wilayah Jerusalem, bernama Yolande. Pernikahan itu semakin mengobarkan semangat Fredrich II untuk menyatukan wilayah Jerusalem di bawah pimpinan pasukan salib Eropa, bukan pasukan Muslim seperti yang terjadi saat itu.
Pada 1227, setelah diangkatnya Paus Gregorius IX sebagai pemimpin gereja baru, Friedrich II mulai mempersiapkan kekuatan militernya untuk berangkat menuju Jerusalem.
ADVERTISEMENT
Setelah selesai melengkapi segala perlengkapannya, pasukan salib di bawah komando Friedrich II bertolak dari pelabuhan Brindisi, Italia, untuk langsung bergerak menuju kota Akko di wilayah Jerusalem.
Namun ketika di perjalanan, pasukan salib Eropa itu terserang suatu wabah penyakit. Akibatnya, kekuatan militer mereka menurun sangat drastis. Jika mereka harus melanjutkan ekspedisinya itu, Friedrich II khawatir penyerangan pasukan salib tidak akan berjalan lancar.
Akhirnya ia memutuskan untuk mengarahkan pasukannya kembali ke Italia untuk sementara memulihkan kekuatannya.
Mendengar berita mundurnya pasukan Friedrich II dari ekspedisi ke Jerusalem, Paus Gergorius IX lantas mengambil langkah untuk memberikan sanksi berupa pembatasan hak-hak kepada Friedrich II.
Paus Gregorius IX beralasan bahwa Friedrich II telah melanggar sumpahnya sebagai prajurit salib yang suci. Mengetahui hal itu, Friedrich II hendak menegosiasikan keputusan paus tersebut agar dapat diberikan beberapa hak penting untuk memudahkan kekuasaannya di Romawi Suci.
ADVERTISEMENT
Namun akhirnya ia memilih untuk mengabaikannya dan fokus pada pembentukan kembali kekuatan ke Jerusalem.
Sumber : Alvarendra, H. Kenzou. 2017. Buku Babon Sejarah Dunia. Yogyakarta : Brilliant Book
Foto : saatchiart.com