Perjalanan Pernikahan William Shakespeare

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
28 November 2020 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: William Shakespeare dan istrinya, Anne Hathaway. Dok WIkimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Foto: William Shakespeare dan istrinya, Anne Hathaway. Dok WIkimedia Commons.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
William Shakespeare menikahi Anne Hathaway (saat itu berusia 26 tahun) saat ia berusia 18 tahun. Usia rata-rata pernikahan saat itu adalah 26 tahun, jadi Anne termasuk wanita muda yang memenuhi syarat pada masanya. Shakespeare, di sisi lain, masih di bawah umur di mata hukum dan karenanya membutuhkan izin dari ayah Anne untuk menikahi Anne. Pernikahan dini Shakespeare juga berarti bahwa dia tidak akan secara legal dapat menyelesaikan magang.
Foto: Anne Hathaway. Dok: Wikimedia Commons.
Untuk menghindari skandal seputar kehamilan Anne, Shakespeare mempercepat proses dengan mengajukan permohonan untuk melakukan pernikahan ke Pengadilan Uskup di Worcester. Pengadilan Uskup mengizinkan pernikahan dilakukan di luar paroki, memungkinkan Shakespeare dan Anne untuk menikah di luar Stratford-upon-Avon.
ADVERTISEMENT
Dua dokumen berada di arsip keuskupan untuk menetapkan pernikahan dilakukan pada bulan November 1582, tetapi tidak ada dokumen yang menyebutkan secara spesifik paroki tempat mereka menikah. Diduga mereka menikah diantara Paroki Luddington, Bishopton, Billesley, atau Temple Grafton.
Pada hari pernikahannya, Anne yang seorang Tudor mengenakan pakaian terbaiknya, dengan rambut tergerai dan dimahkotai dengan karangan bunga. Dia dikawal oleh pengiring pengantinnya yang akan menyebar terburu-buru di hadapannya untuk melindungi sepatu dan pakaiannya dari lumpur.
Foto: William Shakespeare. Dok: Wikimedia Commons.
Sang pengantin pria mengenakan dandanan terbaiknya. Shakespeare diantar oleh teman-teman prianya dengan diiringi musik pipa dan tabor. Biasanya mempelai pria membawa sarung tangan untuk tamu pernikahan dengan imbalan jamu dan bunga (hadiah yang pantas karena ayah Shakespeare adalah seorang pembuat sarung tangan).
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu setelah kelahiran anak-anaknya, Shakespeare pergi ke London untuk menjadi aktor dan pada tahun 1592 dia sukses menjadi soerang seniman besar. Karya-karya awal Shakespeare di antaranya The Comedy of Errors dan The Taming of the Shrews.
Pada 1594 karir Shakespeare terus merangkak naik, ia mulai menjadi aktor dan penulis drama untuk perusahaan Lord Chamberlain's Men. Bisnis itu berkemang dan menjadi yang terbaik di Inggris, salah satunya berkat Shakespeare, yang merupakan pemeran utamanya.
Pada 1596 perusahaan itu menampilkan salah satu drama paling mahsyur Shakespeare, Romeo and Juliet, Richard II, dan A Midsummer Night's Dream. Bisa dibilang tahun itu merupakan tahun permulaan Shakespeare.
Foto: Romeo and Juliet karya William Shakespeare.
Kemudian, memasuki awal abad ke-17, drama agung Hamlet milik Shakespeare pertama kali digelar. Lalu drama The Merry Wives of Windsor yang ditulis atas permintaan Ratu Elizabeth I menyusul digelar. Selama dekade selanjutnya, Shakespeare menghasilkan karya-karya besar lain, seperti Othello, King Lear, Macbeth, dan The Tempest. Kemudian, pada tahun 1609 sonetanya diterbitkan.
ADVERTISEMENT
Shakespeare meninggal di Stratford-on-Avon pada tanggal 23 April 1616. Hari ini, lebih dari empat abad kemudian, karyanya dimainkan dan dibaca di lebih banyak negara daripada sebelumnya.
**
Referensi: