Perkembangan Teknologi Pendukung 'Kerja dari Rumah'

Ilustrasi Kerja dari Rumah. Dok: Pixabay/InstagramFOTOGRAFIN

Bekerja dari rumah atau yang biasa disebut dengan “Work from Home” atau kerja jarak jauh merupakan suatu hal yang biasa dilakukan oleh pekerja pada era digital saat ini. Tidak hanya pekerja lepas, terkadang pekerja tetap atau pegawai dari suatu badan atau perusahaan pun juga diizinkan untuk melakukan kerja dari rumah. Sehubungan dengan merebaknya penyakit Covid 19, bekerja dari rumah menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengurangi penularan penyakit tersebut. Keberadaan teknologi untuk memperlancar kegiatan bekerja dari rumah tentu sangat dibutuhkan. Berbagai macam teknologi yang berkembang di dunia telah memberikan dukungan serta menyokong berjalannya kerja dari rumah. Berikut beberapa perkembangan teknologi yang menjadi pendukung “Work from Home” dapat tercipta.

Munculnya 'Personal' Komputer Pertama (1975)

Para pekerja akhirnya dapat secara jarak jauh bekerja di luar kantornya. Dengan adanya komputer yang dapat digunakan pribadi atau mungkin laptop atau tablet menjadi hal yang sangat mendukung terwujudnya kerja dari rumah.

Lahirnya Internet dan World Wide Web (1990)

Internet dan WWW. Dok: Pixabay/TheDigitalArtist

Keberadaan internet tentu tidak dapat dipungkiri memberikan dampak yang positif untuk melakukan kerja secara jarak jauh. Jaringan yang memfasilitasi email serta alat-alat kantor virtual menambah perkembangan teknologi untuk menyokong kerja dari rumah.

Pemerintah Federal Melakukan Studi Telecommuting untuk 2.000 Pekerja Federal (1990)

Salah satu penerapan kerja dari rumah dengan cara telecommuting secara besar terutama yang dilakukan oleh pemerintah federal menjadi hal yang mendukung berkembangnya sistem kerja dari rumah. Telecommuting memungkinkan para pekerja untuk melakukan pekerjaannya tanpa harus berada di kantor, sehingga para pekerja dapat melakukan pekerjaannya di mana pun, termasuk di rumah.

Beberapa Perusahan seperti American Express, IBM, dan AT&T Mulai Mengizinkan Karyawannya untuk Melakukan telecommuting (1994-1995)

Antusias perusahaan besar seperti American Express, IBM, dan AT&T yang mulai mengizinkan karyawannya melakukan kerja dari rumah menunjukkan bahwa bekerja tanpa harus ke kantor sangat mungkin dilakukan. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan besar tersebut dapat menanggulangi dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang ternyata juga dapat dilakukan di lokasi lain selain di kantor.

Google Meluncurkan 'Search Engine' (1997)

Mesin Pencarian Google. Dok: Pixabay/422737

Keberadaan “search engine” atau mesin pencarian Google yang hingga kini masih terus dimanfaatkan oleh siapa pun yang membutuhkan informasi secara daring tentu menjadi sesuatu hal yang sangat bermanfaat pada masa itu. Pekerjaan yang dilakukan secara jarak jauh sangat terbantu dengan adanya Google sebagai mesin pencarian. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa mesin pencarian Google menjadi salah satu teknologi kuat yang dapat mendukung terciptanya bekerja dari rumah.

Keberadaan Alat-alat Manajemen Produksi seperti Basecamp (1999)

Keberadaan alat-alat manajemen produksi seperti Basecamp dapat menjadi fasilitas manajemen terpusat untuk mengatur alur kerja secara jarak jauh. Setiap orang berada pada ruang virtual yang sama, meskipun hidup dalam area yang berbeda. Dengan demikian, pekerjaan yang dilakukan jarak jauh masih dapat dikontrol dan diawasi pengerjaannya

Internet Nirkabel dan Broadband (2000-an)

Karyawan secara jarak jauh akhirnya dapat bekerja tanpa terikat ke lokasi kerja untuk mendapat koneksi internet ethernet mereka.

Munculnya LinkedIn (2002)

LinkedIn meluncur dan menjadi penyambung jutaan orang secara profesional di seluruh dunia. Melalui kanal ini, para pekerja dapat memanfaatkan LinkedIn secara profesional. Berjejaring dengan teman sesuai pekerjaan, atau mungkin melihat bagaimana unggahan informasi suatu perusahaan dapat memanfaatkan LinkedIn ini.

Keberadaan Skype (2003)

Adanya laju gelombang kerja jarak jauh menginspirasi skype untuk menjadi alat komunikasi karyawan secara virtual. Skype merupakan perangkat lunak konferensi video yang membantu organisasi mempertahankan koneksi tatap muka dengan karyawan meskipun semua orang bekerja dari jarak jauh. Selain itu, Skype juga banyak digunakan dalam wawancara jarak jauh untuk menempatkan wajah dan kepribadian kepada setiap kandidat melalui layar.

Perangkat Lunak Pertemuan Virtual seperti GoToMeeting (GMT) (2004)

GoToMeeting ini dapat membantu pekerja bertemu atau pun melakukan rapat secara virtual. Selain itu, perangkat lunak ini juga dapat digunakan untuk berbagi presentasi, berkas, dan bertukar pikiran bersama.

Toggl, Pelacak Waktu (2006)

Sebuah perangkat lunak Toggl yang dapat digunakan sebagai pelacakan waktu membuat para pekerja secara mudah dapat mengumpulkan lembaran waktu yang ia gunakan untuk bekerja. Hal tersebut membuat para pekerja jarak jauh tidak perlu repot menghitung waktu bekerja mereka yang nantinya digunakan sebagai acuan untuk pemberian gaji.

Kemunculan Slack (2009)

Slack merupakan salah satu aplikasi bisnis yang berkembang secara cepat. Aplikasi ini dapat menciptakan cara bagi manajer serta para timnya untuk berkomunikasi dari mana saja. Hal tersebut menjadikan Slack sebagai perekat bagi seluruh tim yang bekerja jarak jauh.

Penyokong Penyimpanan Digital, Google Drive (2012)

Google memperkenalkan suatu saran yang mendukung pekerjaan kantor dalam menyimpan berkas-berkas secara digital. Sarana ini dinamai dengan Google Drive. Google Drive ini dapat menjadi ruang kerja modern untuk para karyawan baik yang berada di kantor atau pun di rumah untuk dapat tetap mengakses dokumen-dokumen penting. Selain itu, kolaborasi dan umpan balik secara real time juga dapat terlaksana.

Dell Melaporkan Manfaat Pekerjaan Jarak Jauh dalam Hal Penyimpanan Biaya (2016)

Laporan yang dibuat Dell terkait manfaat yang dirasakan dengan adanya program kerja jarak jauh ini cukup membuat program kerja jarak jauh menjadi hal yang perlu dipertimbangkan. Selama setahun, Dell dapat menghemat biaya sekitar 12 juta USD. Hal tersebut membuktikan bahwa pekerjaan jarak jauh dapat bermanfaat bagi perusahaan begitu pula para pekerjanya.

Laporan Kota-kota Besar yang Padat Teknologi seperti Austin dan San Fransisco (2017)

Pemandangan Kota San Fransisco. Dok: Pixabay/3157171

Sekitar 60 persen dan 30 persen tawaran pekerjaan yang tersedia di Austin dan San Fransisco justru menawarkan pekerjaan secara jarak jauh. Hal tersebut juga tidak membatasi pekerjanya yang berdomisili berbeda dengan lokasi kantor secara fisik.

Sekitar 4,3 Juta Orang di United States Melakukan Pekerjaan dari Rumah (2018-saat ini)

Bekerja dari rumah yang dilakukan orang di US tersebut meliputi pekerja paruh waktu maupun penuh waktu. Angka tersebut telah tumbuh sekitar 150 persen dalam tiga belas tahun terakhir. Hal tersebut menunjukkan bahwa pekerjaan jarak jauh semakin populer.

Itulah sedikit penjelasan singkat terkait perkembangan teknologi yang mendukung adanya kerja jarak jauh, atau bahkan kerja dari rumah. Keberadaan teknologi yang terus berkembang juga semakin juga tidak menutup kemungkinan perubahan besar yang mungkin akan terjadi pada pekerjaan yang dilakukan dari rumah. Hingga saat ini pun perkembangan yang terjadi tidak hanya sebatas pada ulasan di atas. Masih banyak teknologi-teknologi yang canggih yang terus berkembang dan dapat dimanfaatkan secara efisien bagi para pekerja jarak jauh.

Sumber:

We Work Remotly. The History, Evolution and Future of Remote Work. Diambil dari laman weworkremotly.com

Ilustrasi Kerja Jarak Jauh. Dok: Pixabay/DarkWorkX