Menjenguk Produk Perang Berlumuran Darah Manusia, Gua Jepang di Bandung (Bagian I)

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
23 April 2017 22:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Melihat gua Jepang sama saja melihat produk perang yang berlumuran darah manusia. Gua ini tidak mengalami renovasi fisik sama sekali setelah Jepang bertekuk lutut kepada sekutu pada 1945.
ADVERTISEMENT
Tepat di Taman Hutan Ir. Juanda, Dago Atas, Bandung, terdapat gua bersejarah, Gua Jepang yang dibangun pada 1942. Berada dalam rimbunan hutan rakyat, Goa Jepang berhasil diresmikan pertama kali pada 23 Agustus 1965 oleh Gubernur Jawa Barat Brigjen (Purn.) Mashudi dengan nama ‘’Taman Wisata’’
Pada 14 Januari 1985, Presiden Soeharto mengganti nama Goa Jepang menjadi Taman Hutan Ir. H. Djuanda. Taman ini resmi dibuka untuk umum sebagai lokasi wisata. Lokasi Gua Jepang pun dapat ditempuh dengan berjalan kaki, sekitar 300 meter dari pintu gerbang utama.
Dalam Gua Jepang terdapat empat lorong masuk berkelok. Konon, lorong ke dua dan ketiga sebagai lorong jebakan. Lembab, gelap, dan dingin menjadi kesan awal saat mulai melangkah ke dalam gua yang dibangun pada 1942 silam.
ADVERTISEMENT
Sumber foto : https://i.ytimg.com