Rachel Carson dan Pengendalian Pestisida di Amerika Serikat

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
19 Februari 2019 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rachel Carson diakui sebagai pelopor gerakan pelestarian lingkungan hidup modern setelah menerbitkan karya berjudul 'Silent Spring'. Di sana ia menjabarkan hasil penelitian penting mengenai efek merugikan dari pestisida terhadap udara, air, dan tanah.
ADVERTISEMENT
Ia dilahirkan di tepi sungai Allegheny, dekat Springdale, Pennsylvania. Dan mulai memperlihatkan minatnya pada alam setelah keluarganya membeli sebuah lahan hutan di dekat rumahnya.
Sejak kecil Carson banyak menghabiskan waktunya di hutan dan di tepi sungai untuk mempelajari burung-burung, serangga, dan bunga-bunga.
Ketika menginjak usia 18 tahun, Carson masuk ke Perguruan Tinggi Pennsylvania yang dikhususkan bagi wanita di Pittsburg, dengan mengambil jurusan bahasa Inggris dengan maksud menjadi seorang penulis.
Namun ketika tahun keduanya di sana, ia malah lebih tertarik mempelajari sains setelah mengambil mata kuliah biologi, dan ia pun memilih untuk pindah jurusan ke bidang sains.
Setelah lulus pada 1929, Carson memperoleh beasiswa dari Laboratorium Biologi Kelautan Amerika Serikat, di Woods Hole, Massachusetts.
ADVERTISEMENT
Di sana ia mempelajari segala hal tentang lingkungan dan pelestarian laut. Ia pun mendapatkan beasiswa lanjutan ke Universitas Johns Hopkins di Baltimore untuk studi masternya.
Setelah selesai, Carson bekerja sebagai asisten laboratorium di Hopkins, dan sebagai asisten pengajar bagi ilmu satwa di Universitas Maryland. Tahun 1932, Carson memperoleh gelar master dalam bidang ilmu satwa.
Sejak tahun 1936, Carson mulai bekerja pada bidang lingkungan, dan kelautan. Ia pernah bekerja di biro perikanan Amerika Serikat di Washington D.C., untuk menulis beberapa artikel mengenai kehidupan laut.
Ia pun pernah bekerja sebagai ahli biologi kelautan, yang mendapat tugas untuk menulis tentang kehidupan bawah laut bagi majalah Atlantic Monthly.
Pada 1951-1955, Rachel Carson menerbitkan dua buah buku berjudul The Sea Around Us, dan The Edge of the Sea, yang berisi laporan ilmiah tentang fisika, kimia, dan biologi yang terdapat di samudera beserta pantai-pantainya.
ADVERTISEMENT
Kedua buku itu mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat dan para peneliti, sehingga memperoleh banyak penghargaan, serta telah diterjemahkan ke dalam 32 bahasa. Kedua bukunya itu menjadi referesni penting bagi penelitian tentang laut dan samudra.
Tahun 1958, Carson menerima sebuah laporan dari salah satu temannya, Olga Huckins, yang menjelaskan bahwa telah terjadi kerusakan di cagar alam burung pribadi miliknya di Massachusetts.
Kerusakan itu terjadi setelah dilakukan pemberian pestisida DDT dalam rangka pengendalian nyamuk di negara bagian itu.
Carson sebenarnya telah lama menyadari bahaya dari penggunaan racun kimia terhadap lingkungan, tetapi ia belum menemukan bukti yang kuat untuk argumennya itu.
Sehingga dengan adanya kejadian itu, Carson pun dapat mulai bergerak menghentikan praktik penggunaan pestisida berbahaya, walau ia tahu masalah ini akan mengakibatkan perdebatan di kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Terlebih, hampir seluruh sektor pertanian sudah sangat bergantung pada penggunaan bahan-bahan kimia tersebut.
Setelah melakukan penelitian selama beberapa tahun di Amerika dan Eropa, Carson menerbitkan sebauh buku berjudul Silent Spring pada 1962.
Dalam bukunya itu, ia memperlihatkan bahwa keberadaan semua makhluk hidup yang rentan, termasuk juga manusia, dapat dengan mudahnya dirusak oleh penggunaan DDT dan racun berbahaya lainnya.
Ia mengusulkan bahwa pengendalian biologis untuk memerangi serangga harus menjadi yang utama, yaitu dengan cara terlebih dahulu memahami organisme yang hendak dikendalikan.
Karyanya itu mendapatkan banyak kritikan dari para pengusaha pertanian, yang tidak dapat menerima hasil penelitiannya, dan berencana untuk mencekal buku itu dan pengarangnya.
Namun, Presiden John F. Kennedy sangat terkesan dengan isi buku Rachel Carson itu, dan memerintahkan evaluasi ulang terhadap kebijakan penggunaan pestisida di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Tahun 1963, pemerintah membentuk sebuah komite yang khusus mempelajari kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan pestisida. Komite ini mengesahkan posisi Rachel Carson beserta penemuan-penemuannya, dan mulai menyusun larangan terhadap pemakaian DDT.
Rachel Carson benar-benar telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap lingkungan hidup saat ini.
Jika saja ia merasa takut akan kecaman yang ditujukan kepadanya, mungkin kerusakan lingkungan akibat dari penggunaan bahan kimia akan sangat luas terjadi di Amerika Serikat, bahkan dunia.
Namun dengan keberaniannya, ia berhasil menjaga kelestarian lingkungan yang dianggapnya sebagai faktor penentu kehidupan manusia di bumi.
Sumber : Felder, Deborah G. 2008. 100 Wanita Paling Berpengaruh Sepanjang Masa. Tanggerang : Karisma
Foto : billmoyers.com
ADVERTISEMENT