'Red Baron' Richthofen, 'Raja Langit' Perang Dunia I

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
18 Januari 2021 16:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Richthofen. Dok: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Richthofen. Dok: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Perang Dunia I adalah era di mana langit menjadi area pertempuran penting. Di sanalah pertama kalinya pesawat terbang digunakan secara luas sebagai senjata mematikan sebuah negara.
ADVERTISEMENT
Masyarakat, khusunya di Eropa, memiliki kebanggaan khusus kepada pada aces –pilot yang sedikitnya bisa menjatuhkan lima pesawat musuh– negara mereka, dan memandang para pilot itu sebagai ksatria langit yang gagah berani.
Di antara pilot-pilot tersebut, ada satu orang yang mampu menembak jatuh 80 pesawat musuh, dalam masa terbang kurang dari dua tahun. Ia adalah Baron Manfred von Richthofen, atau dikenal juga sebagai “Red Baron” dari pasukan Jerman.
Richthofen. Dok: Wikimedia Commons
Mempunyai nama lengkap Manfred Albrecht Freiherr von Richthofen, dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Baron von Richthofen, dan paling terkenal sebagai "Baron Merah", adalah seorang pilot pesawat tempur Angkatan Udara Jerman pada Perang Dunia I. Richthofen dianggap sebagai ace-of-ace perang, secara resmi dikreditkan atas 80 kemenangan pertempurannya di udara.
ADVERTISEMENT
Berasal dari keluarga bangsawan militer, Richthofen mengikuti jejak ayahnya untuk berkarir di bidang ketentaraan. Ia bergabung dengan korps calon perwira Jerman pada 1912, dan diangkat menjadi letnan kavaleri ketika Perang Dunia I pecah.
Pesawat Fokker Dr.I berwarna merah milik Richthofen. Dok: Wikimedia Commons
Richthofen memimpin satu tim pasukan berkuda untuk bergerak ke Rusia, dan kemudian terlibat dalam penyerangan ke Belgia dan Prancis. Saat pertempuran darat berlangsung, Richthofen bergabung dengan pasukan infantri.
Tidak puas dengan karirnya di pasukan tersebut, ia memilih pindah ke German Imperial Air Service (Angkatan Udara Jerman) pada 1915. Setelah belajar terbang selama beberapa bulan, Richthofen segera bergabung dalam skuadron tempur yang baru dibentuk, yang dipimpin oleh pilot senior, Oswald Boelcke.
Bulan September 1916, Richthofen berhasil menjatuhkan pesawat Sekutu pertamanya di atas Sungai Somme, Prancis. Richthofen sadar bahwa pertempuran udara lebih menegangkan dibandingkan pertempuran darat, dan ia pun berusaha keras untuk menyempurnakan keahliannya.
Replika pesawat terbang Fokker Dr. I triplane Richthofen, di Berlin Air Show pada 2006. Dok: Wikimedia Commons
Karena pesawat triplane (tiga sayap), Fokker Dr. I, miliknya berwarna merah terang, Richthofen dengan cepat dikenal sebagai “The Red Baron” atau “The Red Airman”. Berkat keahlian dan kegigihannya, pilot muda itupun mulai ditakuti oleh musuh-musuhnya, namun menjadi kebanggaan bagi negaranya.
ADVERTISEMENT
Pada Januari 1917, Richthofen mendapat tanda jasa “Blue Max” atau “Pour la Merite”, yang merupakan penghargaan terhormat bagi seorang perwira. Diakui sebagai pilot tempur utama Jerman, ia diangkat menjadi komandan skuadronnya sendiri di Douai, Prancis.
Pesawat Albatros D.V milik Richthofen setelah mendarat paksa di dekat Wervik. Dok: Wikimedia Commons
Bulan Juli 1917, Richthofen nyaris tewas setelah sebuah peluru melukai kepalanya. Walau mendapat luka yang sangat serius, tetapi Richthofen dapat degan cepat pulih, dan melanjutkan misi penerbangannya.
Namun sayangnya pada 21 April 1918, Richthofen tertembak jatuh di dekat Le Hamel, Prancis, dalam duel udara dengan Kapten Kanada, Roy Brown, yang terbang untuk Royal Air Force, Inggris.
Beberapa laporan menyebut bahwa pesawat Richthofen ditembak jatuh oleh senjata dari darat, sementara laporan lainnya meyakini bahwa Roy Brown berhasil mengungguli kehebatan Baron Merah.
Prosesi pemakaman Richthofen. Dok: Wikimedia Commons
Salah satu penghormatan yang ditujukan bagi Richthofen, dan sangat terkenal di seluruh dunia berasal dari kartunis, Charles M. Schultz. Ia menggambarkan Richthofen dalam diri karakter terkenalnya, Snoopy, yang sering mengenakan pakaian pilot layaknya sang Red Baron.
Dok: Charles M. Schulz Museum
***
ADVERTISEMENT
Referensi: