Semmering, Jalur Kereta Api Pegunungan Pertama di Eropa

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
19 Januari 2019 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jalur Semmering menjadi simbol kekuatan teknologi industri kereta api Austria yang mampu menaklukkan berbagai hambatan alam. Jalur kereta api yang menawarkan keindahan alam luar biasa itu melintasi daerah pegunungan sejauh 41 kilometer di Austria, dan dibangun dalam waktu yang sangat singkat, antara tahun 1848 sampai 1854.
ADVERTISEMENT
Jalur kereta api Semmering merupakan bagian dari jaringan jalur kereta api Austria Selatan, yang menghubungkan Kota Gloggnitz dan Kota Murzzuschal. Jalur itu diyakini sebagai jalur kereta api pegunungan pertama di dunia.
Pembangunan jalur Semmering dimulai pada 27 Juli 1848 oleh Carl Ritter von Ghega dengan melibatkan 20.000 tenaga kerja. Akan tetapi, proyek sempat terhenti selama empat tahun akibat konflik politik di Austria, ditambah munculnya keraguan banyak pihak akan keberhasilan pembangunan jalur kereta api tersebut.
Panjang total dari jalur itu mencapai 41.852 meter, dengan titik tertinggi 898 meter berada di bagian tengah terowongan utama. Sekitar 60 persen jalur Semmering memiliki kemiringan lereng hingga 20-25 derajat.
Untuk mengatasi berbagai hambatan yang sering kali terjadi di alam, Semmering dilengkapi dengan 15 terowongan, 16 jembatan layang, lebih dari 100 jembatan batu, dan 11 jembatan berkerangka besi. Saat pembangunan, sang perancang menolak menggunakan pondasi besi untuk jembatan dan terowongannya, sehingga jalur Semmering dibangun dengan menghabiskan 65 juta batu bata dan 80.000 batu ubin.
ADVERTISEMENT
Jalur Semmering pertama kali diuji coba pada 23 dan 24 Oktober 1853, sebelum akhirnya dibuka secara resmi sebagai jalur transportasi umum pada 17 Juli 1854. Perjalanan terbesar di Semmering pada dekade pertama setelah pembangunan terjadi pada 1857. Saat itu, Semmering dilintasi oleh kereta api yang membawa 55.000 orang dari Wina menuju Murzzuschal hanya dalam waktu dua hari saja.
Jalur kereta api Semmering terbagi menjadi empat bagian. Pertama, jalur sepanjang 7 kilometer menuju Stasiun Payerbach, yang ditandai dengan lereng-lereng Lembah Scwarza yang memiliki pemandangan ngarai dan tebing.
Kedua, jalur kereta itu kemudian mengarah ke sisi lain lembah, melintasi Jembatan Schwarza sepanjang 276 meter menuju Stasiun Eichberg. Setelah memasuki Lembah Auerbach, jalur kereta itu memasuki kawasan hutan lebat menuju Stasiun Klammschottwen.
ADVERTISEMENT
Ketiga, setelah melewati Klamm, jalur kereta api itu mencapai Adltzgreben dan dataran Alpen. Wilayah ketiga ini ditandai dengan serangkaian terowongan dan jembatan. Jalur tersebut akan melalui kawasan Weinzettelwand, Krauselklauke, dan Polleroswand. Setelah melewati Wolfberg dan Kartenerkogels, jalur itu akan mencapai Stasiun Semmering.
Keempat, jalur itu akan melewati Terowongan Semmering, sebelum akhirnya menuruni rel di sepanjang lereng di Lembah Roschnitz, melewati Stienhaus dan Spital Semmering, menuju Murzzuschag.
Beberapa dekade pertama setelah resmi dioperasikan, Semmering terus menanggung beban yang sangat berat. Seperti ketika masa perang, jalur ini digunakan untuk membawa sekitar 900 ton aspal setiap harinya, yang akhirnya membuat banyak bagian jalur yang rusak.
Kerusakan terparah pernah terjadi di jalur utama Semmering antara tahun 1946-1947, saat cuaca ekstrim melanda Austria. Beberapa terowongan hampir runtuh dan jembatan-jembatan pun mengalami kerusakan parah. Untuk itu, dibangun terowongan baru tepat di samping terowongan lama dan mulai digunakan pada 1 Maret 1952.
ADVERTISEMENT
Pada 29 September 1956, jalur kereta api Semmering mendapat jaringan listrik, yang membentang di sepanjang Wina hingga Gloggnitz. Perbaikan terus dilakukan tiap tahunnya di sepanjang jalur Semmering, mulai dari jembatan, terowongan, ataupun bantalan rel.
Pada 29 Mei 1958, kereta api bermesin diesel pertama melintas di jalur kereta api Semmering, yang menandakan akhir dominasi lokomotif bermesin uap selama lebih dari 100 tahun.
---
Sumber: Perwito Mulyono, dkk. 2009. World Heritage Nature & Culture Volume 8. Surakarta: Batara Publishing. Foto: Wikimedia Commons