news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Situs Fuerte de Samaipata, Bukti Peradaban Pra-Colombia di Bolivia

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
25 Februari 2019 11:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fuerte de Samaipata di perbukitan sub-Andrea, Bolivia Timur. Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Fuerte de Samaipata di perbukitan sub-Andrea, Bolivia Timur. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Situs Fuerte de Samaipata merupakan sebuah area luas yang memadukan antara taradisi pra-sejarah dan kepercayaan kuno selama era pra-Colombia di benua Amerika.
ADVERTISEMENT
Samaipata terletak di perbukitan sub-Andrea, Bolivia Timur, yang menjadi wilayah kunci untuk dua area besar di Amerika Latin, yaitu dataran rendah Andean Sierra dan Chaco. Dahulu area itu digunakan sebagai wilayah kekuasaan Kerajaan Inca serta Spanyol karena memiliki daya tarik alam dan budaya yang menakjubkan.
Terdapat sebuah batu besar, dikenal sebagai “El Fuerte de Samaipata” yang diukir dengan berbagai motif binatang, pola geometris, dan bentuk lainnya yang berhubungan dengan ritual keagamaan masyarakat pra-sejarah di wilayah itu.
Ukiran batu itu memperlihatkan adanya perpaduan yang sangat unik antara beberapa fungsi ruang di Samaipata, di antaranya pusat seremoni, ritual, dan tempat tinggal, yang telah berlangsung jauh sebelum kedatangan bangsa Inca ke Samaipata.
Perbukitan Samaipata menjadi tempat ditemukannya sisa-sisa bangunan, serta ukiran batu yang jumlahnya sangat banyak, yang mengindikasikan adanya sistem pemukiman cukup besar selama beberapa periode peradaban di masa lalu.
ADVERTISEMENT
Pada bagian tertinggi perbukitan itu terdapat batu Corro de los Sacerdotes, dengan potongan melingkar berdiameter 7 meter di bagian luar, dan 5 meter di bagian dalam.
Fuerte de Samaipata. Foto: Wikimedia Commons
Di sebelah timur puncak perbukitan itu ditemukan sebuah struktur yang memperlihatkan bentuk kepala kucing dan ular, dihubungkan dengan ukiran matahari dalam tradisi Inca. Para ahli memperkirakan, masyarakat Inca yang tinggal di wilayah Samaipata telah berakulturasi dengan kebudayaan setempat selama periode yang cukup panjang.
Bentuk batuan yang ada di sana didominasi oleh rangkaian kuil dan tempat perlindungan yang terukir di dinding batu perbukitan. Namun sayangnya bagian utuh dari kuil itu telah hancur karena pelapukan alami, dan hanya menyisakan ceruk-ceruk dinding yang memiliki ukuran dan bentuk bervariasi.
ADVERTISEMENT
Tidak jauh dari area perbukitan, terdapat reruntuhan bekas rumah masyarakat Inca yang bentuknya mirip dengan bangunan di Machu Picchu, dan menjadi ciri peradaban besar di Samaipata. Diperkirakan bangunan itu masih berdiri kokoh hingga abad ke-16 ketika orang-orang Spanyol membongkarnya untuk membangun rumah mereka di wilayah itu.
Di area terendah dari situs Samaipata terdapat kelompok bangunan yang dikenal sebagai Kallanka dan Akllawasi. Di sana terdapat sekitar 12 sisa bangunan rumah berukuran sedang dan besar. Temuan yang paling dominan di tempat itu adalah sisa-sisa perahu besar dan pakaian. Hal itu menunjukkan bahwa menenun menjadi aktivitas perempuan Inca saat itu.
Setiap rumah Inca di Samaipata memiliki teras tambahan dengan gaya Mojocoya yang banyak didirikan di Bolivia Timur antara tahun 200-800 Masehi tersebar di beberapa wilayah yang ditempati masyarakat Inca.
ADVERTISEMENT
Sumber: Perwito Mulyono, dkk. 2009. World Heritage Nature & Culture Volume 10. Surakarta: Batara Publishing.