Konten dari Pengguna

3 Wilayah Peradaban Masyarakat Tiongkok Kuno

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
16 Maret 2018 19:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pergerakan peradaban di wilayah Tiongkok terjadi pada tiga daerah yang berbeda, yakni peradaban Sungai Hwang Ho (Sungai Kuning), peradaban Sungai Yang Tse, dan Peradaban Tiongkok Selatan.
ADVERTISEMENT
Keberadaan Sungai Hwang Ho merupakan sebuah anugerah bagi kehidupan masyarakat Tiongkok Kuno. Sungai Hwang Ho dinamakan juga Sungai Kuning karena setiap tahunnya selalu membawa aliran lumpur yang berwarna kuning. Lumpur-lumpur itulah yang menjadikan tanah di sekitar sungai berubah menjadi lahan-lahan yang subur, sehingga sangat tepat jika digunakan sebagai tempat untuk bercocok tanam.
Sungai Hwang Ho mengalir dari hulu mata air yang berasal dari daerah Kwen Lun di Tibet, lalu berakhir di teluk Tsi-Li. Sama seperti Sungai Hwang Ho, air yang mengalir di Sungai Yang Tse berasal dari pegunungan Kwen Lun, lalu bermuara di Laut China Timur. Baik keberadaan Sungai Hwang Ho, maupun Sungai Yang Tse, selalu membawa keberkahan bagi peradaban yang berkembang di sekitar kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Peradaban masyarakat Tiongkok pun berkembang di wilayah Tiongkok Selatan yang terkenal dengan hasil tambang berupa timah. Wilayah ini diketahui sudah sanggup memproduksi berbagai perkakas yang terbuat dari bahan logam. Tiongkok Selatan menjadi wilayah penyebaran aneka bahan tambang, yang diperlukan untuk pembangunan peradaban di seluruh wilayah Tiongkok.
Keberadaan Sungai Hwang Ho sangat besar pengaruhnya bagi masyarakat Tiongkok Kuno, selain sebagai tempat untuk tinggal, daerah sekitar lembah sungai itupun digunakan oleh masyarakat sebagai tempat mencari nafkah. Namun dibalik kebaikan itu semua, Sungai Huang Ho terkadang memberikan kesulitan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Beberapa catatan sejarah menyebutkan, di sekitar kawasan Sungai Huang Ho, maupun Sungai Yang Tse, sering terjadi luapan air yang menyebabkan banjir. Hal itu terjadi ketika berakhirnya musim dingin di kawasan tersebut. Es yang mencair sering kali menyebabkan munculnya air bah, yang menyapu wilayah pemukiman.
ADVERTISEMENT
Walaupun keadaan sungai-sungai tersebut terkadang merugikan masyarakat yang tinggal di sana, tetapi mereka tidak bisa meninggalkan daerah itu. Akhirnya masyarakat membangun waduk dan tanggul-tanggal di sepanjang sungai untuk menampung luapan air agar tidak memasuki pemukiman warga. Setelah sanggup menanggulangi hal tersebut, peradaban Tiongkok Kuno dapat berkembang dengan pesat. Beberapa kerajaan pun akhirnya muncul di sekitar lembah sungai-sungai itu untuk membangun peradaban tinggi di wilayah Tiongkok.
Sumber: Alvarendra, H. Kenzou. 2017. Buku Babon Sejarah Dunia. Yogyakarta: Brilliant Book.
Foto: rg21.jp