Novel Terbitan Tahun 1870 yang Memprediksi Teknologi Masa Depan

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
31 Juli 2018 22:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengarang berkebangsaan Prancis, Jules Verne, dikenal sebagai bapak fiksi ilmiah. Tetapi ia mampu memprediksi mengenai banyaknya kemajuan ilmiah pada abad ke-20 melalui beberapa karya tulisannya, seperti dalam novel klasik berjudul Twenty Thousand Leagues Under the Sea.
ADVERTISEMENT
Dalam novelnya itu, Jules Verne menceritakan kisah fiktif dari Kapten Nemo dan krunya yang menjelajahi lautan menggunakan kapal selam tenaga atom, bernama Nautilus. Ditulis jauh sebelum gagasan tentang kapal selam dan atom terbukti dapat dibuat, novel Verne itu menggambarkan kapal Nautilus dan penjelajahan Kapten Nemo di bawah laut dengan begitu cermat.
Dikisahkan Kapten Nemo sangat menentang perang, sehingga ia merasa bertanggung jawab untuk menghancurkan kapal-kapal perang menggunakan kapal selamnya. Dengan menggunakan kapal selamnya, Kapten Nemo memberikan ketakutan pada kapal-kapal perang yang digunakan untuk menghacurkan sebuah daerah.
Di akhir kisah, Kapten Nemo membawa kapal selamnya ke suatu wilayah di tengah samudera, yang dikenal sebagai The Maelstrom, sebuah pusaran air yang dapat menenggelamkan kapal-kapal ke dasar laut.
Twenty Thousand Leagues Under the Sea (Foto: photolib.noaa.gov)
Novel itu berakhir dengan ketidakjelasan. Para pembacanya bertanya-tanya mengenai nasib Kapten Nemo dan krunya, karena tidak diberitahu apakah mereka berhasil bertahan hidup atau tewas tenggelam ke dasar laut.
ADVERTISEMENT
Novel Twenty Thousand Leagues Under the Sea menjadi bagian paling penting bagi terbentuknya ragam penulisan karya fiksi, yaitu fiksi ilmiah, yang saat itu masih belum populer, bahkan sangat sedikit penulis yang menggunakannya.
Novel ilmiah itu mengilhami para pembacanya, termasuk para penemu di bidang ilmiah, seperti Simon Lake, perancang kapal selam, dan Guglielmo Marcon, penemu telegram tanpa kabel.
Selain dalam novel Twenty Thousand Leagues Under the Sea, Jules Verne menulis beberapa karya lain yang mengandul istilah-istilah ilmiah di dalamnya. Ia berhasil menggabungkan unsur fiksi dan ilmiah dengan sangat baik, sehingga para pembacanya dapat teredukasi, sekaligus terhibur.
Karya-karya lain Jules Verne yang sangat populer adalah A Journey to the Center of the Earth (1864), dan From the Earth to the Moon (1865). Sekitar tahun 1873 sampai 1875, karya-karya besar Jules Verne diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, yang semakin membuatnya populer di kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sumber : Raftery, Miriam. 2008. 100 Buku yang Berpengaruh di Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang : Karisma
Foto : commons.wikimedia.org