#SaatnyaPerempuan Bersama Ambil Peran dalam Pemulihan Ekonomi

Amartha
Prosperity platform in Indonesia
Konten dari Pengguna
22 Desember 2020 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amartha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
#SaatnyaPerempuan Bersama Ambil Peran dalam Pemulihan Ekonomi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jakarta, 22 Desember 2020 - UNWOMEN merilis data bahwa perempuan memiliki porsi yang besar dalam pekerjaan sektor informal. Persentasenya di negara berkembang yaitu 4.6 kali lebih tinggi daripada laki-laki. Selain itu, perempuan juga lebih mungkin menganggur. Pada 2017, tingkat pengangguran global untuk laki-laki dan perempuan masing-masing mencapai 5.5% dan 6.2%. Data ini diproyeksikan tidak berubah hingga tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha sebagai pionir fintech pendanaan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan, melalui penyaluran permodalan dan pendampingan usaha, meluncurkan kampanye #SaatnyaPerempuan untuk mendorong partisipasi perempuan dalam perekonomian.
Andi Taufan Garuda Putra, CEO dan Founder Amartha mengatakan, “Perempuan memiliki kegigihan dan ketangguhan yang sangat luar biasa. Di Awal pandemi pada Maret dan April 2020, repayment rate Mitra Amartha khususnya di Jawa mengalami penurunan hingga hampir 40 persen. Dengan pemberian restrukturisasi kepada kurang lebih 576.000 Mitra di Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi serta pendampingan untuk memulai atau pengembangan usaha dari petugas lapangan Amartha, di Juni hingga Desember 2020 repayment rate telah kembali baik sebesar 82.66% di Sulawesi dan 94.47% di Sumatera.”.
ADVERTISEMENT
Salah satu faktor lainnya yang mempengaruhi ketangguhan perempuan untuk kembali lebih kuat setelah fase sulit awal pandemi adalah kohesi sosial yang terbangun dalam Pertemuan Majelis Mitra Amartha. Kohesi Sosial adalah kesediaan anggota masyarakat untuk bekerja sama satu sama lain untuk bertahan hidup dan menuju kesejahteraan.
Bertepatan dengan hari Ibu, Amartha meluncurkan kampanye #SaatnyaPerempuan, Amartha ingin mengajak seluruh perempuan untuk saling bekerja sama dan membangun kohesi sosial, baik dari sisi Pendana, Mitra dan masyarakat.
Riset yang diluncurkan oleh Amartha bersama  Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada pada tahun 2019 menemukan bahwa sistem berkelompok dan tanggung renteng membangun kepercayaan antar perempuan sehingga semangat untuk bangkit dan maju dapat terjalin. Hal ini terlihat dari 86.4% mitra Amartha rutin menghadiri pertemuan kelompok (majelis) untuk pendampingan dan pelatihan usaha.
ADVERTISEMENT
Hadi Wenas, Chief Commercial Officer Amartha menambahkan, “Dengan semua tantangan dan rintangan yang telah dialami selama tahun 2020, Amartha akan hadir dengan semangat dan jiwa baru  di tahun 2021. Amartha tergerak oleh semangat, optimisme dan ketangguhan para mitra  perempuan di desa selama jatuh bangun di masa pandemi ini, sehingga kami luncurkan kampanye #SaatnyaPerempuan. Yakni dimana kami mengangkat para perempuan tangguh yang telah berpartisipasi, mengambil keputusan dan memimpin dalam segala aspek kehidupan.
Kini, saatnya perempuan maju dan bangkit untuk meningkatkan kesejahteraan bagi dirinya, keluarga dan bangsa. Di Amartha, kami menekankan inklusivitas dan kesetaraan gender guna mencapai Sustainable Development Goals yang digagas oleh PBB melalui pilar pengentasan kemiskinan, partisipasi perempuan dalam pembangunan dan pengurangan ketimpangan pendapatan di pedesaan.”
ADVERTISEMENT
Amartha sebagai pionir Fintech Pendanaan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan di di desa, berupaya untuk meningkatkan sektor UMKM melalui akses permodalan usaha melalui platform digital. Sebagai Fintech Pendanaan yang berdampak sosial, Amartha tidak hanya memberikan pendanaan tetapi juga melakukan pendampingan dan edukasi pengembangan usaha bagi mitra terutama perempuan pengusaha mikro desa.
Hingga Desember 2020, Amartha telah menyalurkan pendanaan kepada 583,037 mitra sebesar Rp2.92 Triliun di lebih dari 45,000 desa di pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi yang dimana 100% nya merupakan perempuan pengusaha mikro.
Saksikan video #SaatnyaPerempuan di sini.