Produk Ilegal dalam Bisnis Internasional: Pelanggaran Etika dan Dampaknya

Praba Alkausar H Gunawan (prabaalkausar)
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Mulawarman
Konten dari Pengguna
24 September 2023 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Praba Alkausar H Gunawan (prabaalkausar) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kegiatan bisnis. Foto: DesignDrawArtes/pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kegiatan bisnis. Foto: DesignDrawArtes/pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam ranah bisnis internasional, etika memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk perilaku dan pengambilan keputusan. Dimana etika dalam bisnis mengacu pada seperangkat nilai, prinsip, dan norma yang mengatur cara perusahaan dan individu terlibat dalam aktivitas bisnis berinteraksi dengan dunia luar. Salah satu pertanyaan etis yang terus-menerus menjadi perdebatan adalah keberadaan produk ilegal, yang merujuk pada produk yang diproduksi, diperdagangkan, atau didistribusikan secara melanggar hukum atau peraturan yang berlaku. Produk ilegal telah menjadi perdebatan yang dalam dunia bisnis dan etika dalam berbisnis. Bisnis yang terlibat dalam produksi, distribusi, atau penjualan produk ilegal seringkali menghadapi banyak menimbulkan pertanyaan mengenai kesadaran kita tentang integritas dan tanggung jawab. Artikel ini akan menjelaskan mengapa produk ilegal dianggap melanggar etika bisnis dan dampak-dampak negatif yang ditimbulkannya.
ADVERTISEMENT

Melanggar kepatuhan hukum dan etika bisnis

Ilustrasi hukum dalam bisnis. Foto: Succo/pixabay
Kepatuhan terhadap hukum adalah salah satu prinsip dasar dalam etika bisnis. Kepatuhan terhadap hukum mengandalkan keyakinan bahwa perusahaan dan individu yang terlibat dalam bisnis harus mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku. Hukum merupakan fondasi yang kuat untuk memastikan bahwa bisnis beroperasi dengan integritas, serta memastikan perlindungan terhadap hak dan kepentingan semua pihak yang terlibat dalam lingkungan bisnis. Hukum menciptakan kerangka kerja yang mengatur interaksi bisnis dan membantu menjaga keadilan dalam persaingan.
Namun, ketika bisnis terlibat dalam produksi, distribusi, atau penjualan produk ilegal, mereka tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mengabaikan prinsip-prinsip etika dasar yang mendasari hubungan bisnis yang sehat. Produk ilegal, secara inheren, bertentangan dengan prinsip kepatuhan hukum yang merupakan bagian dari etika bisnis yang baik. Selain itu, etika bisnis juga mencakup tanggung jawab sosial perusahaan, dan bisnis yang baik harus bertanggung jawab secara sosial terhadap masyarakat di mana mereka beroperasi. Produk ilegal seringkali memiliki dampak negatif yang signifikan pada masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu, menghasilkan atau memasarkan produk ilegal juga merupakan pelanggaran terhadap tanggung jawab sosial perusahaan yang merupakan elemen penting dalam etika bisnis yang modern.
ADVERTISEMENT

Kerugian Konsumen

Ilustrasi pohon bisnis. Foto: Geralt/pixabay
Konsumen yang membeli produk ilegal berisiko mengalami kerugian fisik atau finansial. Produk tersebut mungkin tidak teruji atau tidak aman untuk digunakan, dan konsumen mungkin tidak memiliki jaminan bahwa produk tersebut akan berfungsi dengan baik. Selain itu produk ilegal seringkali dijual dengan harga yang lebih murah daripada produk sah yang sejenis, dan produk tersebut mungkin dapat sebagai kesempatan yang menguntungkan bagi konsumen.
Namun, pada akhirnya, produk ilegal mungkin tidak memenuhi harapan atau bahkan tidak berfungsi sama sekali dapat membuat konsumen yang membeli produk ilegal dapat merasa diperlakukan secara tidak adil karena mereka tidak mendapatkan nilai yang sepadan dengan uang yang mereka bayarkan. Kerugian konsumen akibat produk ilegal juga dapat dianggap sebagai pelanggaran hak konsumen. Hak konsumen meliputi hak untuk mendapatkan informasi yang jujur dan akurat tentang produk yang mereka beli, hak untuk produk yang aman dan berkualitas, serta hak untuk mendapatkan ganti rugi jika produk yang mereka beli tidak memenuhi harapan atau merugikan mereka.
ADVERTISEMENT

Persaingan yang Tidak Adil

Ilustrasi keadilan bisnis. Foto: gerald/pixabay
Produk ilegal juga menciptakan ketidakadilan dalam persaingan bisnis yang sehat. Dalam bisnis yang etis, persaingan seharusnya didasarkan pada keunggulan produk, inovasi, dan layanan. Ketika bisnis menjual produk ilegal, persaingan menjadi tidak adil karena produk tersebut tidak memenuhi standar yang sama dengan produk sah. Pesaing yang sah mungkin harus mengeluarkan usaha lebih besar untuk mematuhi regulasi, sehingga menciptakan kerugian dalam persaingan yang sehat. Selain itu, produsen yang menjual produk ilegal dapat menciptakan distorsi dalam pasar. Peredaran produk ilegal dapat menguasai pangsa pasar dengan harga yang rendah dan menjual produk yang mungkin tidak berkualitas baik. Ini merugikan konsumen dan pesaing yang sah yang berusaha untuk menjaga standar kualitas dan keamanan.
ADVERTISEMENT
Dalam bisnis internasional yang etis, perusahaan dan individu diharapkan untuk bertindak dengan integritas, mematuhi hukum, dan memperlakukan semua pihak terlibat dengan adil dan rasa tanggung jawab. Dimana produk ilegal melanggar prinsip-prinsip dalam bisnis dan oleh karena itu dianggap sebagai pelanggaran etika bisnis internasional. Dalam banyak yurisdiksi, bisnis yang terlibat dalam produk ilegal dapat menghadapi sanksi hukum yang serius. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak yang terlibat dalam bisnis untuk mematuhi hukum dan menjalankan operasi mereka dengan integritas dan etika yang baik.