Tantangan Terhadap Transisi Energi Bersih Tiongkok Dalam Visi 2060

Praba Alkausar H Gunawan (prabaalkausar)
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Mulawarman
Konten dari Pengguna
28 November 2023 10:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Praba Alkausar H Gunawan (prabaalkausar) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi panel surya sebagai energi bersih. Foto: jniittymaa0/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi panel surya sebagai energi bersih. Foto: jniittymaa0/Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiongkok merupakan salah satu kekuatan ekonomi terkemuka di dunia, dan Tiongkok telah melangkah lebih jauh dalam menetapkan visi untuk transformasi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Dimana pada tahun 2060, Tiongkok memiliki tujuan besar untuk mencapai puncak emisi karbon dan menjadi negara netral karbon. Meskipun Tiongkok telah menetapkan visi yang ambisius untuk mencapai puncak emisi karbon dan menjadi negara netral karbon pada tahun 2060, perjalanan Tiongkok untuk menuju transformasi energi yang berkelanjutan tidaklah mudah. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai beberapa hal kunci yang menjadi tantangan yang dihadapi Tiongkok dalam mewujudkan Visi 2060.
ADVERTISEMENT

1. Ketergantungan pada Batu Bara:

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Tiongkok adalah ketergantungan terhadap batu bara sebagai sumber energi utama. Dimana pada saat ini Tiongkok merupakan negara konsumen batu bara terbesar di dunia. Meskipun pemerintah Tiongkok telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi batu bara, namun batu bara masih menjadi kontributor utama emisi karbon di Tiongkok, oleh karena itu besarnya penggunaan batu bara telah menuntut restrukturisasi ekonomi dan diversifikasi sumber energi dengan lebih cepat di Tiongkok.

2. Infrastruktur yang Tidak Memadai:

Meskipun Tiongkok telah membangun banyak infrastruktur energi terbarukan dengan cepat, namun masih terdapat tantangan dalam integrasi sumber energi terbarukan ke dalam jaringan listrik nasional, dimana terdapat masalah terhadap penyimpanan energi dan kestabilan jaringan penyaluran energi, khususnya dari sumber energi terbarukan seperti angin dan surya.
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga angin. Foto: 12019/Pixabay

3. Pembiayaan dan Investasi:

Transformasi energi bersih membutuhkan investasi besar-besaran, sementara itu Tiongkok telah mengalokasikan dana yang sangat besar untuk melakukan transisi energi, sehingga hal tersebut telah membebani perekonomian Tiongkok, karena itu sangat diperlukannya kerjasama investasi terhadap sektor swasta untuk mengurangi resiko terhadap ketidakstabilan finansial, dan juga membangun model keuangan yang berkelanjutan bertujuan untuk menjamin keberlanjutan proyek-proyek transisi energi bersih di Tiongkok.
ADVERTISEMENT

4. Teknologi yang Belum Matang:

Meskipun Tiongkok telah mencapai kemajuan besar dalam pengembangan teknologi energi bersih terbarukan, namun terdapat beberapa teknologi masih belum matang atau membutuhkan penyempurnaan lebih lanjut karena beberapa teknologi masih belum matang atau belum sepenuhnya siap untuk penerapan massal. Karena masih terdapat kekurangan dalam penyimpanan energi yang efisien, penggantian dari sektor batu bara yang lebih ramah lingkungan, dan peningkatan efisiensi teknologi terbarukan seperti penggunaan teknologi energi surya dan angin.
Meskipun terdapat tantangan-tantangan yang sangat besar yang dihadapi Tiongkok untuk transisi energi bersih dan mencapai target dalam “visi 2060”, disisi lain terdapat peluang besar bagi Tiongkok untuk mengatasi tantangan tersebut. Dimana, investasi dalam riset dan pengembangan teknologi, penguatan kebijakan untuk mendukung transisi ekonomi, dan kerja sama internasional untuk bertukar pengetahuan dan sumber daya dapat menjadi peluang bagi Tiongkok sebagai langkah-langkah strategis untuk mengatasi tantangan menuju “Visi 2060”.
ADVERTISEMENT