Sekali lagi, saya harus menulis perkara Jogja dan sampah. Dan ini bikin hati saya nyeri. Membayangkan apa yang jadi masalah kami warga Jogja (Daerah Istimewa Yogyakarta) hampir tiga dekade belum juga usai. Seolah semua dibiarkan tanpa solusi selain wacana dan imbauan. Pada akhrinya, Jogja tidak lagi tenggelam dalam sampah. Tapi sungguh berkalung sampah, bagai kalung emas di leher para bangsawan. Lalu yang jadi pertanyaan: siapa yang salah?
Semua pihak saling lempar tanggung jawab. Tapi ujungnya sama, yang kena tetap rakyat. Dari disebut tidak disiplin sampai manja. Bahkan rakyat Jogja jadi scapegoat para content creator keparat. Tapi sebenarnya, siapa yang salah?
Masalah Menahun Tanpa Solusi Nyata
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814