Jokowi sampaikan presiden boleh kampanye

Pak Jokowi, Ini Contoh Surat Izin Cuti Kampanye ke Diri Sendiri

Prabu Yudianto
Jika opini saya menyinggung Anda, saya tidak peduli
2 Februari 2024 13:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Mimpi apa semalam sampai saya membantu membuatkan surat izin cuti untuk Pak Jokowi? Tapi hati saya tergerak oleh beban berat beliau. Bagaimana tidak, tugas yang dijalani itu berat. Apalagi sekarang Pak Jokowi juga harus mengambil peran dalam kampanye. Pasti makin keteteran. Mosok kami tega melihat bapak pontang-panting mengurus banyak hal.
ADVERTISEMENT
Daripada bapak terlalu lelah, mending bapak izin cuti sejenak. Lagipula sudah sebijaknya bapak memisahkan urusan kampanye dan bansos kenegaraan. Tidak usah takut, Pak, cuti adalah hak setiap pekerja. Urusan negara bisa dipikir belakangan, yang penting bapak tetap sehat dan waras. Nah, saya bantu sedikit perkara membuat surat cuti. Daripada Cuma jadi polemik masyarakat atau spekulasi media. Padahal Cuma perkara sepele lho.
Cuti Adalah Hak Kita, Tapi Kewajiban Jokowi
Kenapa ada cuti? Mungkin pertanyaan ini terdengar klise. Tapi banyak yang lupa bahwa cuti bukan demi kebaikan pekerja semata. Namun juga demi kebaikan perusahaan ataupun organisasi. Cuti memberi kesempatan pekerja untuk sejenak beristirahat maupun mengurus kepentingan pribadi. Sehingga kondisi fisik dan mental pekerja tetap terjaga dan prima saat bekerja.
ADVERTISEMENT
Demikian juga dengan Pak Jokowi. Cuti dapat memberi kesempatan beliau untuk fokus pada kepentingan pribadi. Misal kondangan, donor darah, ataupun bantu anak menang pilpres mendukung salah satu paslon.
Jadi ada yang berbeda dengan cutinya Pak Jokowi. Tidak hanya menjadi hak untuk meninggalkan pekerjaan sejenak demi kepentingan pribadi. Namun juga menjadi kewajiban! Dengan mengambil cuti, maka Pak Jokowi mencegah terjadinya potensi abuse of power.
Namanya juga presiden, ada kapital dan fasilitas yang tidak main-main. Dan sudah pasti menggoda untuk mendukung agenda pribadi. Sudah paling betul untuk cuti. Jangan sampai rakyat berburuk sangka pada Pak Jokowi. Mengira beliau memanfaatkan kapital yang dimiliki untuk kampanye. Baik kapital sosial sampai aset negara.
Tentu saja Pak Jokowi tidak serendah itu. Beliau tidak akan memanfaatkan privilege sebagai presiden hanya demi kepentingan pilpres. Apalagi sampai memanfaatkan fasilitas atau program negara. Benar, kan, Pak?
ADVERTISEMENT
Cuti Jokowi akan Fenomenal
Presiden Jokowi saat menghadiri Kongres ke-16 GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (2/2/2024). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Terlepas dari hak dan kewajiban di atas, apa sih istimewanya cuti seorang Jokowi? Menurut saya, ini akan fenomenal. Selevel saat Paus Benediktus XVI mengundurkan diri. Seperti saat Donald Trump sembunyi ke bunker Gedung Putih.
Pertama, ini akan jadi kali pertama presiden Indonesia mengajukan cuti. Setahu saya, tidak ada presiden Indonesia yang pernah mengajukan cuti. Bahkan di tataran dunia, sangat jarang presiden yang mengajukan cuti. Beberapa di antaranya adalah Woodrow Wilson dan Fidel Castro. Alasan cuti mereka sama-sama karena kesehatan.
Kedua, alasan Pak Jokowi untuk cuti juga luar biasa. Menilik perjalanan demokrasi dunia, presiden memang jauh dari kata cuti. Karena tanggung jawab baik moral maupun profesional mereka sangat besar. Apalagi presiden adalah simbol dari sebuah negara. Maka cuti seorang presiden hanya terjadi di saat genting. Misal masalah kesehatan.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo tidak dalam situasi genting. Masih trengginas membagikan sembako. Tapi karena alasan mendukung paslon tertentu, beliau (kemungkinan akan) mengambil cuti. Sebuah alasan yang cukup mindblowing ketika dibenturkan dengan tradisi demokrasi dunia.
Terakhir, kita akan melihat kiprah Ma’ruf Amin yang akan mengisi sementara tanggung jawab presiden. Kita akan jadi saksi seseorang yang selama ini dicibir “wapres AFK” mengambil posisi abdi rakyat nomor satu! Ngomong-ngomong, apa tega ya Pak Jokowi menitipkan pemerintahan kepada Kyai Ma’ruf. Sudah sepuh lho, hampir pensiun pula.
Contoh Surat Cuti Pak Jokowi ke Dirinya Sendiri
Presiden Jokowi memegang printout aturan UU Pemilu yang menyebut bahwa presiden boleh kampanye. Penjelasan Jokowi itu disampaikan di Istana Bogor, Jumat (26/1/2024). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Jika Pak Jokowi membaca ini, sabar Pak. Surat cutinya ada di bawah. Jadi gini, agak susah membuatkan surat cuti untuk Pak Jokowi. Namanya juga baru pertama kali. Tidak ada template untuk mengajukan cuti pada diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Ini serius lho Pak Jokowi. Saya sudah cari di Glints dan LinkedIn. Bahkan sampai ngubek-ubek berbagai blogspot dengan ancaman pishing. Tidak ada template surat cuti seorang presiden. Bapak sih malah ngide untuk cuti demi mendukung salah satu paslon. Tapi saya juga tidak bisa melarang. Kan kata Njenengan, semua sah di mata hukum.
Akhirnya saya membuat template sendiri. Mengacu pada surat cuti yang umum digunakan kami para pekerja yang jadi sekrup kapitalis ini. Siapa tahu ini akan jadi template yang cocok untuk presiden berikutnya. Jadi Pak Anies, Pak Prabowo, dan Pak Ganjar bisa simpan template ini juga ya.
(kepala surat)
(nomor surat)
Yth. Presiden Republik Indonesia
Alias Saya Sendiri
Di Jakarta
ADVERTISEMENT
Menindaklanjuti keputusan saya untuk terlibat pada proses kampanye untuk salah satu paslon (tau lah yang mana), bersama ini disampaikan bahwa saya akan mengajukan cuti kampanye selama (lama cuti) dan akan kembali bertugas pada (janji kapan balik istana presiden).
Untuk segala tanggung jawab yang berhubungan dengan jabatan saya sebagai presiden, akan dikerjakan sementara oleh wakil presiden dan para menteri. Kecuali menteri tersebut mundur gara-gara keputusan saya untuk ikut kampanye tidak diajak.
Demikian surat cuti saya sampaikan. Terima kasih banyak untuk aku.
Hormat saya
Presiden Republik Indonesia
Ir. Joko Widodo.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten