Amirullah Tewas, 5 Taruna STIP Lainnya Menderita Luka Parah

11 Januari 2017 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Suasana Makan Siang Taruna STIP Jakarta (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Senioritas salah kaprah di STIP Jakarta Utara kembali menelan korban jjiwa. Seorang taruna tingkat 1 bernama Amirullah Adityas Putra (19) tewas dianiaya lima orang seniornya, Selasa (10/1) sekitar pukul 22.30 WIB usai kegiatan latihan drum band. Penganiayaan keji itu ternyata tidak hanya menimpa Amirullah, lima taruna lainnya juga menderita luka di sekujur tubuh.
ADVERTISEMENT
"Kondisi lima korban lainnya dalam kondisi luka dan memar beberapa bagian tubuh. Mereka adalah Ahmad Fajar, llham Wally , Bagus Budi, Josua Simanjuntak, dan Benny Syahril," ujar Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol Awal Chairuddin dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (11/1).
Dari lokasi kejadian (TKP) polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa dua botol minyak gosok, satu buah gelas dan dua puntung rokok yang ditemukan di sebuah loker kamar ganti.
Chairuddin menambahkan, tidak ada kamera CCTV yang terpasang di lokasi kejadian. Hal tersebut menjadi salah satu indikator minimnya pengawasan pihak kampus terhadap kegiatan yang dilakukan mahasiswa.
"Secara umum di STIP itu di bagian luar lingkungan luarnya saja terdapat CCTV. Tidak ada CCTV yang secara khusus bisa meng-cover kejadian di TKP tersebut," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan kepada kelima pelaku penganiayaan untuk mendalami peran masing-masing pelaku dalam peristiwa penganiayaan tersebut.
"Tentunya setiap pelaku memiliki peran yang berbeda-beda dan kita akan simpulkan nanti. Namun sementara kita bisa mengarahkan pada pasal 170 KUHP khususnya ayat 3, di mana korban meninggal dunia, dengan ancaman 12 tahun penjara. Kita juncto-kan dengan pasal 351 dan 3 KUHP," ujar Chairuddin.
Berdasarkan data dari Polres Metro Jakarta Utara, sejak STIP beridiri tercatat sudah terdapat tiga kali kejadian penganiayaan yang mengakibatkan taruna atau mahasiswanya meninggal dunia. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun   2012, 2013 dan 2017 ini.