Istri Pria yang Dibakar Massa di Bekasi Tak Bisa Lihat Jenazah Suami

5 Agustus 2017 10:58 WIB
Siti Zubaidah. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Siti Zubaidah. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang lelaki berinisial MA di Babelan, Bekasi, tewas dibakar massa pada Selasa (1/8), karena dituduh mencuri amplifier untuk pengeras suara di mushala.
ADVERTISEMENT
Istri MA, Siti Zubaidah (25), syok dan terpukul atas kejadian nahas yang menimpa suaminya itu. Ibu rumah tangga yang tengah mengandung anak keduanya itu, bahkan tak berani melihat video rekaman peristiwa tersebut yang beredar viral di media Sosial.
"Saya enggak berani lihat, enggak nonton videonya juga. Di Facebook kan ada foto-fotonya ya, kalau foto saya ngelihat pas apinya menjalar menggulung tubuh (suami), saya ngelihat. Cuma videonya saya enggak berani ngelihat," ujarnya kepada kumparan (kumparan.com) di kediamannya, Kampung Jati, Desa Cikarang Kota, Kabupaten Bekasi, Jumat (4/8) malam.
"Saya terpukul dan cukup kaget banget. Saya mikir, kok bisa ampe setega itu yah sama suami saya. Sampe orang dibakar gitu," imbuh Siti.
ADVERTISEMENT
Saat peristiwa terjadi, kata Siti, ia sedang berada di rumah bersama putra pertamanya, Alif Saputra. Siti baru mengetahui kabar tersebut saat dirinya membuka Facebook. Tak lama kemudian, pihak kepolisian berkunjung ke rumahnya untuk melakukan konfirmasi.
"Saya tahunya juga di rumah pas buka Facebook, banyak banget foto-foto suami saya yah kaget gitu. Saya belum tahu.Saya lihat dari kepolisian Babelan, dikasih lihat fotonya apa benar ini suami saya. Saya lihat emang benar suami saya," kata Siti.
Setelah membenarkan foto yang ditunjukan polisi adalah suaminya, Siti pun langsung digiring ke Polsek Babelan untuk melihat jenazah suaminya.
Namun terlambat, setiba di sana jasad sang suami sudah dipindahkan ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia pun langsung bergegas mengurus pengambilan jenazah suaminya dari rumah sakit untuk dimakamkan.
ADVERTISEMENT
"Jasadnya sudah enggak ada, sudah di Kramat Jati. Besoknya pagi-pagi baru saya selesai ngurusin pengambilan (jenazah), sekitar pukul 09.00 WIB ngurusin ngambil jenazah sampai sini pukul 13.00 WIB dan dia dimakamkan," jelas Siti.
Siti mengaku dirinya tak bisa melihat kondisi tubuh suaminya sebelum dimakamkan, karena jasad MA sudah dibalut plastik dan kafan saat ia datang ke rumah sakit.
Menurutnya hal tersebut dilakukan pihak rumah sakit karena jenazah suaminya tak lagi dalam kondisi yang baik.
"Enggak bisa (lihat), saya juga mau lihat soalnya udah diplastikin katanya di-scan enggak bisa. Yah mungkin kalau dibuka keadaan fisiknya kayak gimana saya enggak tau. Enggak bisa. Udah dikafanin," ucap Siti.
Siti dan pihak keluarganya, enggan melakukan visum kepada jenazah suaminya karena beberapa petimbangan. Salah satunya adalah soal biaya.
ADVERTISEMENT
"Kalau visum harus ngeluarin biaya, saya mikirnya ke situ, emang kami keadannya susah, enggak ada uang saat itu. Jadi ya sudahlah gimana baiknya saja. Ambil jenazah saja pakai duit untuk dimakamkan," tutur Siti.
Informasi yang beredar luas menyebut MA bukan pencuri, melainkan tukang servis. Namun Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Rizal Marito, membahtah kabar tersebut.
Menurut Rizal, ada saksi dan barang bukti yang menguatkan dugaan adanya tindak pidana pencurian terkait kasus tersebut. Dugaan diperkuat dengan ditemukannya barang bukti di jok sepeda motor MA.