Johannes Marliem Kemungkinan Berkewarganegaraan Ganda

15 Agustus 2017 20:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Retno L Marsudi (Foto: Reuters/Rolex Dela Pena)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno L Marsudi (Foto: Reuters/Rolex Dela Pena)
ADVERTISEMENT
Saksi kunci kasus korupsi e-KTP Johannes Marliem (32), tewas bunuh diri menggunakan senjata api di Los Angeles, California, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, mengatakan dirinya hingga kini masih terus berkomunikasi dengan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Budi Bowoleksono, membahas perkembangan kasus ini. Retno menegaskan, pihaknya juga masih melakukan konfirmasi terkait status kewarganegaraan Johannes.
"Saya dalam satu hari berkomunikasi paling tidak tiga kali dengan Pak Dubes, untuk mengecek apakah sudah ada perkembangan di sana. Dubes kita terus berkomunikasi dengan otoritas setempat," kata Retno LP Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/8).
"Mengenai masalah kasus kematian ini termasuk adalah mengenai masalah status kewarganegaraan, karena konfirmasi mengenai status kewarganegaraan sangat penting bagi kita untuk melangkah selanjutnya," lanjut Retno.
Johannes Marliem dan istri (Foto: Johannes Marliem/tumblr)
zoom-in-whitePerbesar
Johannes Marliem dan istri (Foto: Johannes Marliem/tumblr)
Menurut Retno, hingga saat ini pihak Kementerian Luar Negeri masih menerima informasi yang berbeda-beda soal kepastian kewarganegaraan Johannes. Ia mengaku sudah mengomunikasikan hal tersebut dengan pihak Kementerian Hukum dan HAM.
ADVERTISEMENT
"Kita terima dua informasi yang berbeda, perlu bagi kita untuk mengkonfirm kan mengenai statusnya. Dirjen Imigrasi, ingat enggak di berita? Jadi saya membaca dari online juga dan saya sampaikan, saya bertanya atau berkomunikasi dengan Menkumham," ucap Retno.
Berdasarkan data perlintasan Johannes dari Menkumham, kata Retno, Johannes terdata memiliki paspor Indonesia. Namun ada data lainnya yang menyebut Marliem adalah warga negara Amerika.
"Salah satu sekarang yang kita terus komunikasikan mengenai masalah status warga negara," ucap Retno.
Johannes berperan penting dalam kasus korupsi e-KTP. Ia disebut memiliki rekaman percakapan sejumlah orang yang terkait korupsi tersebut, termasuk Setya Novanto.
Jenazah Johannes ditemukan di dalam rumahnya oleh pasukan khusus SWAT dari kepolisian Los Angles (LAPD) pada Kamis (10/8), sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat setelah dikepung polisi selama lebih dari 9 jam.
ADVERTISEMENT
Menurut Media AS, polisi mengepung Johannes terkait kasus penyanderaan wanita dan anak.