Megawati Nilai Simpang Susun Semanggi Efektif Kurangi Kemacetan

17 Agustus 2017 22:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Megawati di peresmian Simpang Susun Semanggi (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Megawati di peresmian Simpang Susun Semanggi (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden RI kelima, Megawati Soekarno Puteri, menghadiri peresmian Simpang Susun Semanggi hari ini. Ia tiba sesaat setelah Presiden Joko Widodo meninggalkan lokasi peresmian sekitar pukul 19.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Mengenakan pakaian batik berwarna gelap, kedatangan Mega langsung disambut oleh Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Menteri Perumahan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumardi.
Mereka berkeliling melihat education board, maket bangunan, dan monumen Semanggi. Dalam kunjungan itu, Djarot dan Megawati juga sempat berdiskusi perihal sejarah kawasan Semanggi.
Menurut Mega kepadatan volume kendaraan di Semanggi memang sudah ia prediksi semasa menjabat sebagai presiden.
"Memang sudah jauh hari ketika saya masih presiden itu, saya sudah melihat tidak memungkinkan Semanggi yang dibuat oleh Soekarno ini menampung kendaraan. Sehingga kemacetan itu pasti akan semakin terjadi," ujar Megawati di Taman Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (17/8).
Oleh karena itulah, Mega menyarankan Jokowi untuk memperpanjang jalan. "Saya juga bicara dengan presiden harus di-addjust (volume kendaraan dan jalanan)," ujar Megawati.
ADVERTISEMENT
Sebab menurutnya, pertambahan jumlah kendaraan yang tidak diimbangi dengan perluasan jalan akan berdampak padda kemacetan parah di DKI dan bahkan Pulau Jawa pada 2025 nanti.
"Ya barangkali kemacetannya bukan macet lagi, tapi memang macet yang tidak bisa bergerak," lanjutnya.
Mega mengapresiasi pemerintah atas pembangunan jalan bertingkat seperti Simpang Susun Semanggi, yang menurutnya efektif untuk mengurai kemacetan.
"Saya sendiri juga sudah pernah membuat survei jadi kalau nanti panjang jalan seluruh jawa ini sudah dibuat seperti bersusun. Sekarang ini luar biasa sekali, jadi sudah harus ada solusi alternatif yang dilakukan oleh pemerintah," ujar Megawati.