RS Mitra Keluarga Kalideres Harus Rombak Manajemen terkait Bayi Debora

25 September 2017 19:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil audit medis RS Mitra Keluarga Kalideres (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hasil audit medis RS Mitra Keluarga Kalideres (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan serangkaian audit medis dan administratif terkait kasus kematian bayi Debora, Dinas Kesehatan DKI Jakarta memberikan sejumlah sanksi tambahan kepada PT Ragam Sehat Multifita yang menaungi RS Mitra Keluarga, Kalideres.
ADVERTISEMENT
Dari sederet sanksi tambahan yang diberikan, Kepala Dinkes DKI, Koesmedi Priharto, mengatakan pihaknya memberikan sejumlah rekomendasi yang harus dilakukan RS Mitra Keluarga, salah satunya adalah restrukturisasi manajemen rumah sakit.
"Kami anjurkan restrukturisasi semua termasuk pimpinan, (teknisnya) terserah manajemen. Ada kelalaian oleh pimpinan rumah sakit," ujar Koesmedi dalam konferensi persi di Kantor Dinkes DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (25/9).
"Ada masalah administrasi tentang SOP, jadwal, pendelegasian wewenang yang seharusnya dilakukan pimpinan," imbuhnya.
Humas Mitra Keluarga Group, dr. Nendya Libriyani, yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut, mengatakan RS Mitra Keluarga Kalideres saat ini masih mengikuti proses akreditasi, dan dalam proses menjadi rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS.
Untuk diketahiui, rumah sakit dapat diakreditasi apabila sudah 2 tahun beroperasi. Sedangkan RS Mitra Keluarga Kalideres, baru menginjak 2 tahun pada bulan Juli lalu.
ADVERTISEMENT
"Rekomendasi akan dipelajari dan akan konsolidasi internal. Intinya kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Meski demikian, pelayanan RS tetap berjalan," papar Nendya.
Koesmedi menimpali, Dinkes DKI akan terus melakukan pendampingan bagi seluruh rumah sakit di DKI agar segera terakreditasi.
"Masih ada beberapa rumah sakit yg belum terakreditasi. Setiap minggu ada pendampingannya. Dari total 187 rumah sakit yang harus terakreditasi, yang sudah terakreditasi ada 111 rumah sakit," jelas Koesmedi.