6 Film yang Akan Menemani Kamu Saat ‘Quarter Life Crisis’

Review Sinema
Mengulas apa pun yang bisa diulas
Konten dari Pengguna
10 Oktober 2017 18:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Review Sinema tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
- (Foto: PublicCo)
zoom-in-whitePerbesar
- (Foto: PublicCo)
ADVERTISEMENT
Memasuki usia dua puluhan, kita cenderung memikirkan banyak hal: keinginan untuk lebih banyak melakukan traveling, memiliki pekerjaan impian, tuntutan untuk lebih mandiri dan memulai kemapanan, serta menapaki hubungan yang lebih serius. Pada tahap inilah kamu mulai merasakan gejala-gejala “quarter life crisis”.
ADVERTISEMENT
Semua rencana dan harapan kita ngga semuanya berjalan mulus. Seolah-olah semesta ngga 100% mendukung angan-angan kita. Inilah waktunya untuk berbenah diri dan berhenti membandingkan hidup kita dengan orang lain. Ini serius. Comparing life to another will only makes us feeling miserable.
Kalo kamu mulai mengalami quarter life crisis, kita cuma bisa kasih saran ke kamu untuk lebih santai. Tarik napas dalam-dalam, rehat sejenak dengan berkumpul sama temen-temen, atau jalan-jalan. Tapi, kalo kamu males keluar rumah dan ngga mau ngeluarin banyak budget, kamu bisa santai di rumah sambil nonton film-film yang akan menemani masa-masa sulit kamu saat menghadapi quarter life crisis ini.
Quarter Life Crisis (Foto: Zengteck/Pinterest)
zoom-in-whitePerbesar
Quarter Life Crisis (Foto: Zengteck/Pinterest)
Diilhami dari kisah nyata Christopher “Chris” McCandless, pemuda asal California, Amerika Serikat yang menolak segala kemapanan yang diberikan oleh orang tuanya. Hmmm, terdengar naif? Tunggu sebentar. Chris merasa telah dibohongi seumur hidupnya karena sang ayah, Walt McCandless, ternyata memiliki istri pertama yang sah secara hukum. Sementara ibunya, Wilhelmina Johnson atau yang lebih dikenal dengan nama Billie, adalah seorang istri simpanan.
ADVERTISEMENT
Chris memutuskan untuk berkelana ke Alaska setelah lulus dari perguruan tinggi. Dia berharap Alaska mampu menyatukannya dengan alam lebih dekat. Di daerah yang terletak paling ujung utara Amerika itu, Chris bertualang dari satu tempat ke tempat lain dengan perbekalan seadanya.
Petualangannya ini mengundang tanya mengapa anak muda yang terlahir dari keluarga kaya dan mengenyam pendidikan baik memilih untuk melepas semua kenyamanannya. Mungkin jika kamu amati dengan seksama film ini, kalian akan tahu alasannya.
Film ini sebenarnya nggak spesial-spesial amat. Namun, film garapan Damien Chazelle ini justru piawai memainkan emosi para penonton lewat narasi yang sederhana.
Bercerita soal tekad seorang Andrew (Miles Teller) untuk menjadi drummer terbaik dan harus tahan banting dilatih oleh Fletcher (J.K Simmons), pengajar musik yang terkenal 'killer' di Shaffer Conservatory. Fletcher juga ngga segan untuk bertindak kasar pada Andrew bahkan mem-bully Andrew. Dari perlakuan tidak menyenangkan itulah Andrew berjuang untuk membuktikan seberapa besar impiannya untuk menjadi seorang musisi.
ADVERTISEMENT
Kabar baiknya, Whiplash berhasil memenangkan tiga dari lima nominasi Oscar pada 2015 untuk kategori Best Film Editing, Best Sound Mixing dan Best Supporting Actor untuk J.K Simmons.
Dibuka dengan adegan Ben Braddock (Dustin Hoffman) yang terlihat kosong sambil menatap nanar, diiringi dengan lagu The Sound of Silence-nya Simon and Garfunkel yang agung. Dengan sempurna menggambarkan betapa asing dan bingungnya Ben terhadap hidupnya setelah kuliah. Orang tua Ben yang amat membanggakannya juga menggantungkan harapan padanya. Di satu sisi Ben nampaknya harus bergelut dengan kebencian dan kekecewaan pada dirinya sendiri.
Ada hal lain yang membuat film ini menarik, yaitu drama percintaannya. Ben terlibat affair dengan ibu dari seorang perempuan yang ia cinta!
ADVERTISEMENT
Film besutan Noah Baumbach ini adalah sebuah potret tentang Frances Halladay (Greta Gerwig), seorang penari berusia 27 tahun yang idealis, passionate dan tinggal di New York. Masalah muncul ketika sahabatnya, Sophie (Mickey Sumner) harus pindah apartemen dan meninggalkan Frances.
Frances yang lantas kebingungan karena harus hidup tanpa sahabatnya dan dihadapkan pada kenyataan ia harus menata hidupnya sendiri. Frances merupakan anak muda ambisius yang mengejar impiannya di New York, namun tidak sepenuhnya bekerja keras. Ia juga masih ingin santai dan bersenang-senang.
Bagi teman-teman Frances yang lain, Benji dan Lev --kaum hipster tajir nan artsy tapi manja-- hal itu bukanlah suatu beban. Karena tentu saja masih didukung finansialnya oleh orang tua mereka, sedangkan Frances lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja.
ADVERTISEMENT
Andrea Sachs atau Andy (Anne Hathaway) adalah seorang fresh graduate yang tidak kunjung mendapat pekerjaan. Hingga suatu ketika ia mendapat panggilan kerja di sebuah majalah fashion bernama ‘Runway’. Di sana ia bekerja sebagai asisten kedua dari Miranda Priestly (Meryl Streep) yang terkenal sangat ketat dan banyak mau.
Sebagai seorang fresh graduate, Andy tidak merasa senang menjalani pekerjaan pertamanya ini. Karena ia ditugasi pekerjaan yang tidak seharusnya dikerjakan oleh seorang asisten. Selain mendapat banyak tekanan dari Priestly, Andy juga tidak disenangi oleh Emily Charlton (Emily Blunt) yang merupakan asisten pertama Priestly. Andy dinilai tidak memiliki sense of fashion karena kerap memakai baju-baju murah. What a disaster!
ADVERTISEMENT
Mengisahkan empat sekawan yang benar-benar clueless tentang hidup mereka setelah lulus. Lelaina (Winona Ryder) punya obsesi untuk membuat video dokumenter tentang anak-anak muda, Troy (Ethan Hawke) musisi sekaligus filsuf wanna be yang diam-diam menaruh hati pada Lelaina, Vickie (Janeane Garofalo) yang hobi berganti pasangan sampai suatu ketika ia parno abis karena takut kena AIDS dan Sammy (Steve Zahn) seorang gay yang berusaha jujur bicara ke keluarganya yang konservatif.
Lagi-lagi film ini berupaya bilang ke kamu bahwa bukan sebuah akhir dunia kok, kalo kamu ngga berhasil mencapai target impianmu di usia-usia tertentu. Kamu cuma harus menikmati segala prosesnya mau itu seneng, sedih, susah, menyebalkan, dan tetap jadi diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Semoga film-film ini bisa ngasih pencerahan ke kalian semua, ya. Worry nothing and keep going!