7 Film Alfred Hitchcock Terbaik Sepanjang Masa, Mana Versimu?

Review Sinema
Mengulas apa pun yang bisa diulas
Konten dari Pengguna
29 April 2017 19:20 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Review Sinema tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Alfred Hitchcock (Foto: Istimewa)
Sekitar pukul 9 pagi di Bel-Air, Los Angeles, 29 April 37 tahun yang lalu, salah satu pembesut gambar bergerak ternama di dunia menghembuskan napas terakhirnya karena penyakit yang dideritanya pada usia 80 tahun. Ia adalah sutradara yang namanya harum dengan titel "The Master of Suspense". Ini dia, salah satu jenius film-film thriller pada masa kejayaan golden age movie Amerika, the one and only Sir Alfred Hitchcock.
ADVERTISEMENT
Siapa tak kenal Hitchcock? Bagi mereka pegandrung film, nama Hitchcock bukan nama asing. Dari generasi ke generasi ia tetap bergaung di kepala mereka.
Ia telah jadi legenda di dunia perfilman, bukan hanya di negeri kelahirannya, Inggris, tetapi di seluruh dunia.
Produktif membuat lebih dari 60 film dalam hidupnya mulai dari awal 1920-an, Hitchcock selalu membumbui filmnya dengan enegri suspense dan thriller, lalu memformulasikannya pada berbagai genre film lain, seperti film misteri atau detektif (dengan struktur naratif ala “typical whodunnit”, misalnya dalam 'The Man Who Knew Too Much', 'Saboteur', dan 'Foreign Correspondent'), drama/romansa (dalam 'Suspicion' dan 'Rebecca'), action dan spy ('North by Northwest' dan 'Notorious'), serta psychological thriller ('Psycho', 'Strangers on a Train', dan 'Frenzy').
ADVERTISEMENT
Memulai karirnya sebagai title designer, Hitchcock akhirnya mengeluarkan debut film panjangnya pada1927 berjudul The Lodger ketika film bisu masih membanjiri tren produksi film Hollywood. Baru pada tahun 1929, tepatnya dalam film 'Blackmail', ia mulai memproduksi film-film bersuara. Sedangkan film panjang terakhirnya adalah 'Family Plot' (1976), sebuah kado perpisahan bagi Hitchcock sebelum ia wafat empat tahun kemudian.
Sepanjang hidupnya, ia telah 11 kali dinominasikan sebagai Best Director di Academy Awards, meskipun tidak pernah memboyong Oscar sekali pun. Namun, dengan atau tanpa Oscar, Hitchcock tetap sutradara yang awesome!
Nah, mengenang wafatnya Alfred Hitchcock 37 tahun yang lalu, mari kita jelajahi ulang memoarnya lewat karya-karyanya yang ikonik dan monumental. Ini dia 7 film terbaik Alfred Hitchcock versi Preview Review:
ADVERTISEMENT
7. Dial M For Murder (1954)
Berbeda dari film ala "typical whodunnit" lainnya, Hitchcock menyuguhkan thriller yang cukup apik pada zaman itu. Film ini tidak berusaha menggiring penonton untuk ikut menemukan pelaku pembunuhan; justru, penonton diajak untuk menikmati aksi percobaan pembunuhan secara kasat mata, dengan pelaku pembunuhan yang juga sudah diketahui oleh penonton. Kita hanya tinggal menikmati para tokoh protagonis berusaha memecahkan pembunuhan tersebut, dan bagaimana pihak pembunuh berencana berusaha melakukan intrik busuk untuk menyembunyikan boroknya.
Film ini memiliki premis awal yang sama dengan karya Hitchcock yang lain, 'Rope' (1948). Keduanya sama-sama berasal dari pertunjukkan teater dan sama-sama bertemakan pembunuhan, tapi sedari awal kita sudah tahu siapa dan apa rencana dari sang pembunuh. Namun, di situlah seni 'suspense' itu mengalir: bagaimana rahasia Tony (diperankan oleh Ray Milland) dalam percobaan pembunuhan terhadap Margot (diperankan Grace Kelly) akan diketahui?
ADVERTISEMENT
By the way, Grace Kelly-nya cantik banget!
6. The Lady Vanishes (1938)
Film yang penuh misteri ini bikin penonton bergidik ngeri sepanjang pertunjukan. Bayangkan, deh: Bagaimana rasanya ketika kamu baru saja mengobrol dengan seorang wanita tua di kereta, dan beberapa waktu kemudian ia hilang secara misterius? Lebih bikin merinding lagi, beberapa orang di kereta, yang diyakini betul turut melihat wanita tua itu berbincang denganmu, menyatakan tidak pernah melihat kehadiran wanita itu. Malah, mereka menuduhmu berhalusinasi.
Yup, Margaret Lockwood berperan menjadi gadis malang tersebut! Ia pun harus memecahkan teka-teki penuh konspirasi bilateral, dibantu dengan seorang musisi (diperankan oleh Michael Redgrave), dan melewati beragam bahaa yang mengancam hidupnya.
Film yang sarat akan situasi politik era Perang Dunia II ini diadaptasi dari novel 'The Wheel Spins' karya Eithel Lina White yang rilis tahun 1936.
ADVERTISEMENT
5. Psycho (1960)
No comment. Bagi orang yang bahkan tidak terlalu menggali film-film Hitchcock pasti tahu dengan judul film ini. 'Psycho' adalah film Hitchcock yang, bisa dikatakan, paling ikonik sepanjang sejarah.
Ia menunjukan kelasnya sebagai sutradara yang jenius, yaitu dengan menampilkan adegan pembunuhan sadis yang dikemas secara smooth tanpa menampilkan kebrutalan yang berlebih (Hollywood saat itu melarang unsur kekerasan eksplisit dan nudity dalam film). Untuk ukuran film 1960-an, Hitchcock berhasil membius penontonnya dengan teknik camera voyeurism yang sangat orisinil.Hal yang teristimewa dari film ini ialah plot twist-nya. Yup, plot twist dalam film ini begitu momentual! Jarang sekali ada plot twist sekeren itu pada film-film era 60-an.
Film ini bercerita tentang Norman Bates (diperankan Anthony Perkins), pemilik motel yang juga memiliki sisi pembunuh berdarah dingin. Ia bertanggung jawab atas kematian sadis seorang gadis (diperankan oleh Janet Leigh) dan berusaha untuk menyembunyikan jejak pembunuhannya dari polisi.
ADVERTISEMENT
4. Rear Window (1954)
Grace Kelly dan James Stewart dalam satu layar. Ah.... so classy!
James Stewart berperan sebagai Jeff, seorang fotografer jurnalistik yang sekarang harus duduk di kursi roda. Ditemani oleh kekasihnya, Lisa (diperankan Grace Kelly), Jeff menceritakan kebiasaan adiktifnya selama ia berdiam di apartemennya: meneropong apartemen di seberang dari balik jendela, dan mengamati setiap orang serta kehidupan yang bergulir di tiap kamar (Kembali, Hitchcock menggunakan voyeurism,dan menempatkan tokoh utama sebagai bearer of the look.).
Suatu hari Jeff mengamati hal yang janggal lewat teleskopnya: seorang wanita terbunuh di seberang apartemen. Ia lalu menceritakan hal ini kepada Lisa hingga rasa penasaran muncul menghantui mereka. Rasa penasaran inilah yang memantik aksi playing detective mereka untuk memecahkan misteri pembunuhan itu, sampai akhirya mereka terseret terlalu jauh.......dan jauh.
ADVERTISEMENT
3. North by Northwest (1959)
Jadi korban salah tangkap itu taruhannya nyawa. Begitulah kiranya yang dialami Roger O. Thornhill (diperankan Cary Grant) dalam film action dan spy-thriller terbaik pada zamannya . Film ini membuat penontonnya tidak berhenti merasakan ketegangan, sebab berbagai usaha untuk melumpuhkan tokoh utama dilancarkan dengan begitu berubi-tubi sebagai man-on run.
Thornhill ditangkap oleh sekelompok mata-mata yang menuduh dirinya adalah musuh besar mereka yang bernama George Kaplan. Meskipun sudah mengaku bahwa Thornhill adalah korban salah tangkap, sekelompok mata-mata itu tidak percaya, dan bahkan mengancam akan membunuhnya. Thornhill akhirnya berhasil kabur, namun ia harus terlibat pengejaran yang begitu melelahkan hampir sepanjang film. Dibantu dengan Eve Kendall (diperankan Eva Marie Saint), Thornhill harus melewati berbagai aral melintang untuk meyakinkan orang bahwa dirinya tidak bersalah.
ADVERTISEMENT
Sekumpulan aksi menegangkan di film ini (apalagi adegan Thronhill dikejar-kejar crop duster) menjadikan 'North by Northwest' sebagai pionir dari film James Bond. Bahkan, film ini disebut-sebut sebagai "The First James Bond Movie".
2. Rebecca (1940)
Masterpiece Hithcock ini merupkan film Hollywood pertamanya. Film ini diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Daphne Du Maurier yang rilis 1938. 'Rebecca' merupakan satu-satunya film Hitchcock yang memenangkan piala Oscar. Inilah saat pertama Hitchcock bekerja di bawah produser kenamaan David O. Selznick yang juga memproduksi film terkenal sepanjang masa lainnya, 'Gone With the Wind' (1939).
Film ini bercerita tentang seorang pelayan wanita tanpa nama (diperankan oleh Joan Fontaine) yang dilamar oleh seorang bangsawan kaya raya, Maxim de Winters (diperankan oleh Laurence Olivier). Namun, tinggal dengan bangsawan di rumah yang bagai istana tak membuat gadis itu bahagia. Selain ia harus mengalami kesulitan beradaptasi menjadi seorang wanita sekelas bangsawan, ia harus berhadapan dengan masa lalu de Winters, Rebecca, mantan istrinya yang telah meninggal dunia. Belum lagi, pembantu rumah tangga de Winters, yang begitu mengidolakan Rebecca, turut mengobrak-abrik kehidupan gadis malang itu.
ADVERTISEMENT
1.Strangers on a Train (1951)
Apa jadinya jika kau berkenalan dengan orang asing di kereta, dan ia mulai merasuki kehidupanmu sekaligus mengubah hidupmu 180 derajat? Tak disangka, sebuah perkenalan sederhana dengan orang asing dapat menyeretmu pada kehancuran. Film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama ini bercerita tentang seorang pemain tenis populer, Guy Haines (diperankan Farley Granger), yang berkenlan dengan Bruno Antony, seorang pandai bergaul yang begitu pintar memikat hati lawan bicaranya. Pertemuan itu berjung terhadap kesepakatan sebelah pihak yang merugikan, yaitu rencana untuk saling bertukar strategi pembunuhan: Bruno akan membunuh istri Guy yang matre dan tukang selingkuh, namun syaratnya, Guy pun harus membunuh ayah Bruno.
Nuansa tegang semakin menguat ketika Bruno menagih terus janjinya pada Guy untuk membunuh ayahnya. Ketegangan berangsunr dibangun hingga menit-menit terakhir film. Magis dalam film ini ialah bagaimana Hitchcock membangun tokoh psikopat Bruno yang begitu intimidatif, sehingga membuat penonton merasakan posisi Guy yang sngat tersudut dan terpuruk. Preview Review menobatkan film ini sebagai film Hitchcock terbaik sepanjang masa.
ADVERTISEMENT
Apakah kamu setuju dengan list 7 film Hithcock terbaik versi Preview Review ini? Jika kamu enggak setuju, yuk, tulis film Hitchcock favorit versimu di kolom komentar dan mari berdiskusi bersama!
Alfred Hitchcock pose for 'The Birds' (Foto: moviesdrop.com)