Sejarah Baru eSport Indonesia di PON Papua

Ada yang berbeda dari Pekan Olahraga Nasional (PON) yang disenggarakan di Papua tahun ini. Perbedaan itu ialah ditandingkannya eSport sebagai cabang olahraga. Hal ini menjadi sejarah baru eSport Indonesia karena mimpi anak-anak Indonesia dalam dunia gim diberi tempat dan diakui oleh otoritas.

Para pemenang eSport di PON Papua. Sumber: Berita Satu

Ajang yang digelar pada 22-26 September 2021 kemarin itu menampilkan empat game eSports yang muncul di PON XX Papua 2021, yakni Mobile Legends, Free Fire, PUBG Mobile, dan PES 2021. Selain itu, ada pertandingan persahabatan untuk game Lokapala, sebuah game MOBA buatan Indonesia, meski tidak menyediakan medali seperti empat game lainnya.

Hasilnya? Atlet-atlet eSports dari provinsi di luar Jawa berbicara banyak. Hanya medali emas PUBG Mobile yang diraih DKI Jakarta, medali perak Mobile Legend yang diraih Jawa Tengah, dan medali emas PES 2021 yang diraih Jawa Barat (yang diwakili Rizky Faidan, yang sudah menjadi juara Asia pada usia 16 tahun).

Hal ini menyajikan fakta bahwa betapa potensialnya atlet-atlet eSports Indonesia dari berbagai daerah. Dan harus ada peran dari berbagai pihak untuk menggali dan meningkatkan potensi tersebut agar Indonesia kembali disegani di kancah eSports dunia.

Pasalnya, setalah sempat menghentak dengan berbagai kemenangan di awal mulainya era eSports, prestasi pemain Indonesia mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena negara lain sudah lebih dulu menyadari potensi eSports dan membuat berbagai pelatihan, akademi, untuk menuai presatasi di bidang ini.

Di sinilah LEAD by IndiHome mengambil peran di mana talenta-talenta baru atlet eSport akan dibina agar menjadi seorang atlet eSport yang tangguh dan berkarakter. Calon atlet eSport ini juga berkesempatan besar untuk berkarya dan mengharumkan nama bangsa di berbagai ajang turnamen tingkat nasional bahkan internasional.

Henov selaku Head Coach LEAD by IndiHome mengatakan itulah sebabnya ia terpanggil untuk melatih anak-anak muda berbakat di Indonesia di akademi yang memiliki jaringan merata di Indonesia. Ia ingin mendidik anak Indonesia di eSports bukan hanya dari skill, tapi juga mental.

Limitless Esport Academy (LEAD) by IndiHome merupakan akademi eSport dengan konsep athlete enablement, yaitu memberdayakan seorang gamer (player) yang semula bermain game sebatas hobi, menjadi professional player (pro player) yang bermental atlet. Dengan mengusung semangat #BerlatihTanpaBatas, LEAD by IndiHome diharapkan dapat melahirkan the next eSport athlete Indonesia yang mampu berkiprah di kancah Internasional.

Sumber: Tangkapan Layar

Dyah Rasyida, Srikandi Gamer IndiHome memberikan penjelasan tentang peran dan dukungan Telkom bagi ekosistem eSport melalaui LEAD by IndiHome. LEAD by IndiHome bertugas membina, mendidik dan melatih talenta-talenta baru atlet eSport agar menjadi seorang atlet eSport yang tangguh dan berkarakter. Mereka juga berkesempatan besar untuk berkarya dan mengharumkan nama bangsa di berbagai ajang turnamen eSport tingkat nasional bahkan internasional.

Dengan mengusung semangat #BerlatihTanpaBatas, kehadiran program LEAD by IndiHome diharapkan dapat melahirkan the next atlet eSport Indonesia yang mampu berkiprah di kancah Internasional.

Namun, sebelum itu semua, tidak mudah memberikan pemahaman kepada orang tua bahwa bermain game kini sudah menjadi sebuah profesi serius, bahkan menjadi seorang atlet.

Para orang tua harus diberikan pengertian. Game tidak melulu menjadi buruk. Kuncinya memang mengatur waktu sang anak bermain game. Jangan sampai game tersebut menjadi candu.

Ketika game menjadi eSport, berarti ada elemen sport di sana. Sebenarnya tak beda jauh dari olahraga balap motor atau ferrari. Para pembalap itu juga dilatih responsnya, fisiknya, asupan nutrisinya, dan kecerdasannya dalam membaca situasi. Bermain game sebenarnya sama-sama menggunakan konsol, hanya sifatnya yang virtual, tetapi elemen yang harus dilatih sebenarnya serupa.

Kalau main game bikin badan kita nggak sehat, berarti ada yang salah di sana. Kita sebagai orang tua berarti perlu untuk mengajak anak untuk beraktivitas fisik.

Nah, buat yang ingin mendaftar ke akademi Lead Ini, hingga 22 Oktober 2021, seluruh masyarakat Indonesia berkesempatan menjadi atlet eSport professional yang yang langsung dibina oleh para coach professional. Setelah mendaftar, peserta akan mengikuti rangkaian kegiatan pemilihan atlet eSport mulai dari kualifikasi, mengikuti turnamen bergengsi hingga perayaan kelulusan (graduation) sebagai etlet eSport.

Mekanismenya sederhana. Pertama, ada Fase Kualifikasi (Qualification). Di fase ini, LEAD by IndiHome akan membuka pendaftaran untuk dua regional, barat dan timur dengan target peserta minimal 284 tim. Peserta yang sudah mendaftarkan diri akan diseleksi dalam turnamen hingga terpilih 8 tim terbaik atau sebanyak 40 orang calon atlet eSport. Selanjutnya, ada Fase Pengembangan 1 dan Fase Pengembangan 2. Pada Fase Pengembangan 1 peserta mendapatkan training basic. Pada akhir Fase 1 akan diadakan ujian yang membuat 14 orang terpilih melaju ke Fase Pengembangan 2. Pada Fase 2, 14 orang peserta yang tersisa akan mendapat training advance. Peserta yang tersisa ini yang akan dilatih sampai ke Fase Kelulusan.

Di fase ini, 14 player terbaik akademi secara resmi lulus dari akademi, dibagi ke dalam 2 Tim untuk berpartisipasi dalam showcase performa di turnamen invitational pada tanggal 16 Januari 2022. Turnamen Invitational akan berisi 4 tim undangan dan 2 tim akademi.

Menarik, bukan? Setelah PON Papua, ada pihak yang membuka akademi eSports. Ini menjadi sebuah sinyal cerah berkembangnya eSports Indonesia. Semoga setelah ini makin banyak yang peduli dengan eSports Indonesia. Dan prestasi demi prestasi pun hanya tinggal menunggu waktu untuk diraih.