Awalnya Penjaga Toko di Glodok, Kini Jadi Pemilik Megastore Perkakas Terbesar

Kuncoro Wibowo. Foto: Instagram/@firdaus_taupik

Kamu pasti tidak asing jika mendengar ACE Hardware Indonesia, sebuah perusahaan toko ritel terbesar yang sangat mudah ditemukan dipenjuru kota. Sebagian dari kita pasti pernah belanja di ACE untuk membeli perlengkapan rumah dan produk perkakas sehari-hari.

Nah salah satu profil orang sukses kali ini akan membahas sosok di balik perusahaan ritel tersebut. Siapa sangka nama besar yang disandang ACE Hardware lahir dari tangan pria kelahiran Jakarta 63 tahun silam.

Kuncoro Wibowo namanya seorang pengusaha putra pertama dari pendiri Group Kawan Lama Sejahtera. Sebelum sukses seperti sekarang, Kuncowo sempat menjadi penjaga toko perkakas berukuran 3x3 meter di kawasan Glodok.

Masa kecil Kuncoro dikatakan tidak mudah ia banyak menghabiskan waktu di toko ayahnya kala itu dibandingkan dengan bermain seperti anak pada umumnya. Namun ia tidak pernah merasa waktu bermainnya berkurang karena rutinitas tersebut, ia masih berpikir toh masih ada waktu di Sabtu dan Minggu. Kalau anak zaman sekarang diperintahkan seperti ini mengeluh tidak ya?

Bagi Kuncoro pengalaman berbisnis yang diajarkan ayahnya sejak dini sangat membentuk kepribadiaan sebagai sosok yang mandiri dan pekerja keras. Ia juga diketahui tidak sempat mengenyam pendidikan formal karena tragedi G 30 SPKI 1965. Namun ia tetap belajar di rumah melalui homeschooling terutama untuk pelajaran Bahasa Mandarin dan Inggris.

Ilustrasi Ace Hardware Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Semua situasi itu tidak dirasakan sebagai halangan, beban, atau kondisi yang menyulitkan. Semua ia jalani mengalir saja. Namun Kuncoro mengaku sangat serius melakoninya. Adik-adiknya selepas kondisi tahun 1966, melanjutkan sekolah ke luar negeri, tetapi berbeda dengan Kuncoro. Ia tetap tinggal mengurus bisnis ayahnya, terlebih selama kondisi Gestapu itu, bisnis tidak tutup, tetap jalan seperti biasa.

Pada 1981 sang ayah yang sangat dikagumi, Wong Jin, meninggal dunia. Akhirnya Kuncoro yang bertanggung jawab penuh untuk kelangsungan bisnis yang dibangun ayahnya, juga ke-8 adik dan ibunya. Seiring berjalannya waktu bisnis yang ia jalani semakin besar, Dibantu oleh lima saudaranya, ia mulai berekspansi dengan mendirikan PT. Ace Hardware Indonesia, pada tahun 1995.

Di Indonesia perusahaan ini menjual berbagai produk perkakas rumah tangga dan industri, mulai dari perkakas kantor, mainan, furnitur, dan barang-barang lainnya. Ace Hardware Indonesia, pertama kali membuka tokonya di Supermal Karawaci, Tangerang.

Tahun 1997, dengan pesatnya perkembangan perusahaan dan kebutuhan, PT Kawan Lama Sejahtera akhirnya berpindah kantor pusat ke gedung baru berlantai 9 di kawasan Meruya-Kembangan, Jakarta Barat. Di tempat tersebut, mereka juga membuka showroom untuk displai produk seluas 2.000 m2.

Toko ACE Hardware. Foto: marketbisnis

Showroom tersebut dilengkapi dengan sistem katalog yang terkomputerisasi sehingga sangat memudahkan visualisasi produk ke calon pembeli dan memungkinkan simulasi dan testing produk bagi calon pembeli yang ingin menjajal produknya.

Tak sampai di situ saja, Kuncoro Wibowo melebarkan bisnisnya ke bidang retail di 2011 dengan membangun Living World Alam Sutera. Selama perkembangannya Alam Sutera mendapat 3 rekor MURI, yakni sebagai pusat perlengkapan rumah tangga dan Gaya Hidup Modern terbesar di Indonesia, sebagai Pusat Furniture dan Aksesoris Pelengkap Hunian dan Bisnis Terbesar di Indonesia hingga dianugerahi menjadi toko ACE Hardware terbesar di dunia.

Prinsip yang Dipegang Kuncoro dalam Berbisnis

Kuncoro berprinsip jika ingin mengembangkan bisnisnya, kita harus berani mengambil langkah lebih maju dari orang lain, bersamaan dengan kerja keras dan inovasi terbaru tentunya.

Kemudian jangan banyak berfikir, karena kamu bisa menjalankan bisnis sambil berfikir. Jika kita terlalu banyak berfikir, kesempatan yang ada mungkin bukan milik kamu lagi tapi menjadi milik orang lain.

Hasilnya, saat ini Kuncoro Wibowo dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia peringkat ke-13 versi majalah Forbes dengan total kekayaan USD 1,7 miliar atau setara dengan Rp 23,9 triliun dari sumber bisnis retail yang ia jalani.