Awalnya Penjual Sabun Colek Keliling, Pria Lansia Ini Jadi Orang Terkaya

Konten dari Pengguna
8 Maret 2020 12:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa yang terlintas dalam benak kita saat mendengar perihal sabun colek? Mungkin sebagian kita akan langsung menjawab produk Wings. Ternyata di balik nama besar tersebut ada profil orang sukses yang memulai perjalannnya dari kampung ke kampung.
ADVERTISEMENT
Siapa lagi kalau bukan Harjo Sutanto, pria yang saat ini menginjak usia 93 tahun dan dinobatkan sebagai orang tertua di dalam daftar orang terkaya Indonesia. Sebelum nama Wings besar seperti sekarang, ternyata ada kerja keras dan ketekunan yang dijalani oleh Harjo.
Siapa sangka sabun yang terkadang dianggap biasa saja dalam kehidupan sehari-hari nyatanya mampu mengubah kehidupan seseorang hingga menjadi sosok yang disegani. Meski demikian, perjalanan Harjo dalam membangun bisnis ini tidak semudah membalikkan telapak tangan loh.
Awalnya ia memasarkan produk sabun colek buatan rumahan dengan cara door to door alias berkeliling menawarkan barang dari satu pintu ke pintu yang lain. Ternyata respon dari pembeli produk tersebut sangat baik hingga ia bisa mendirikan sebuah usaha bernama Fa Wings pada 1949. Saat itu Harjo mengajak rekannya Johannes Ferdinand Katuari untuk menjalankan usaha sabun colek buatan rumah (home industry).
ADVERTISEMENT
Lebih dari 60 tahun keduanya tekun memasarkan produk rumah di kawasan Jawa Timur. Setelah promosi yang ia tawarkan dari rumah ke rumah berhasil, akhirnya cakupan pemasarannya merambah hingga ke warung dan lewat agen.
Pada dasarnya kita adalah sesorang yang ingin berkembang terus menerus, tak terkecuali dengan Harjo Sutanto bisnis sabunnya kian lama semakin baik dan namaya semakin besar sebagai produsen sabun colek, karena kesuksesannya nama Fa Wings yang dulu digunakan akhirnya diubah menjadi Wings Surya pada tahun 1991.
Produk dari Wings Group. Foto: wingscorp.com
Tak hanya sabun colek, Harjo juga memulai memproduksi sabun yang lain seperti toilet sabun, bedak, bar deterjen, pembersih lantai, pelembut kain, hingga sabun mandi merek GIV yang laku keras di pasaran.
ADVERTISEMENT
Bahkan pada saat krisis moneter pada 1998, Wings berhasil meluncurkan produk deterjen bernama Daia yang begitu melekat karena iklan hebohnya di televisi. Tak hanya sabun, Harjo bersama Wings juga banyak melakukan akuisisi berbagai perusahaan untuk menunjang kinerja bisnisnya.

Melebarkan Kariernya ke Bisnis yang Lain

Di tahun 1995 Wings membeli perkebunan dari dua perusahan asal Kalimantan, yakni PT Damit Mitra Sekawan dan PT Gawi Makmur, kemudian lewat perusahaan tersebut bisnisya merambah ke bidang oleochemical atau produk turunan dari minyak kelapa sawit.
Berturut-turut pada 2001 dan 2002, perusahaan sabun tersebut juga merambah bisnis sekuritas lewat EkoKapital dan properti bersama Djarum dengan mendirikan Pulogadung Trade Center.
Hingga saat ini Wings dikenal sebagai salah satu produsen sabun terbesar di Indonesia yang produknya banyak dijumpai di supermarket dan toko-toko ritel lain, sebut saja Nuvo, So Klin. Kodomo, Ciptadent dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu Wings Group juga memiliki produk makanan mie instan dengan merek Mie Sedaap yang pasarnya bukan hanya Indonesia melainkan eskpor. Bisnisnya juga merambah ke bidang franchise peritel minimarket yang lebih dikenal dengan nama Family Mart.

Masuk ke daftar orang terkaya Indonesia

Berkat jelinya melihat peluang bisnis dan ketekunan dalam pemasaran, kini Harjo Sutanto dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang barang konsumsi. Siapa yang menyangka dari produk sabun bisa mengantarkan Harjo menjadi orang terkaya di Indonesia urutan ke-39 dengan total kekayaan USD 810 juta atau sekitar Rp 11,54 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/dolas AS).