Belvin Tannadi, Anak Muda yang Raup Miliaran Rupiah dari Saham

Konten dari Pengguna
23 Februari 2020 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Belvin Tannadi. Foto: Instagram @belvinvvip
zoom-in-whitePerbesar
Belvin Tannadi. Foto: Instagram @belvinvvip
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Investasi pasar modal semakin dilirik oleh milenial saat ini. Saham tidak lagi identik dengan orang tua atau investor berkantong tebal, tetapi semua orang kini bisa berinvestasi atau berbisnis saham. Hal ini yang dilakukan Belvin Tannadi, pemuda asal Medan yang memutuskan belajar investasi sejak dini.
ADVERTISEMENT
Awalnya ia bingung menentukan investasi apa yang akan dipilih. Namun dengan keyakinan dan prospek kedepannya ia lebih memilih saham sebagai produk pasar modal yang juga paling dikenal anak muda selain reksa dana.
Pemilik situs ilmusaham.com ini mulai berinvestasi saham sejak 2014 dengan modal awal Rp 12 juta. Selama setahun pertama ia mempelajari terlebih dahulu seluk beluk saham dan risikonya agar tidak panik saat terjun langsung saat pasar saham turun.
Berikut cara yang dilakukan Belvin yang bisa kamu tiru:

1. Rajin membaca dan mencari informasi tentang saham

Hal ini menjadi dasar bagi pemula saat mulai terjun ke dunia saham, menurut pemuda lulusan Sastra China tersebut setidaknya harus mengetahui bagaimana sistem kerja saham, apa yang harus dilakukan ketika pasar saham naik, karena tanpa pengetahuan yang cukup maka saat terjun ke bisnis trading (perdagangan saham via online) akan menjadi jalan yang berbahaya.
ADVERTISEMENT
Untuk pemula disarankan investasi saham emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), diketahui sudah ada lebih dari 649 emiten (perusahaan di BEI) yang bisa dipilih investor. Apalagi dengan di BEI sendiri fluktuasasi harganya cukup tinggi, maka bisa dibilang risiko tinggi pengembalian hasilnya juga akan tinggi.
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Foto: ANTARA FOTO/ Wahyu Putro

3.Memilih perusahaan yang besar dan fundamental baik

Menurut Belvin strategi pertama dengan mimilih perusahaan atau emiten yang baik dalam hal ini masuk dalam indeks LQ45 yaitu indeks patokan di BEI yang berisi 45 saham emiten paling likuid diperdangangkan, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan sebagainya.
ADVERTISEMENT

4. Tidak langsung berinvestasi dengan uang besar

Pemula bisa mebuka rekening efek (saham) diperusahaan sekuritas (broker) yang dipilih sesuai keinginan, lalu deposit awal misalnya Rp 100.000 tegantung dari perusahaan yang dipilih.
Sebagai informasi, ada puluhan perusahaan efek atau broker saham yang tersebar di seluruh Indonesia, ada yang BUMN ada pula swasta dan juga asing. Masing-masing berbeda dari sisi fee dan layanan lainnya, termasuk juga dengan besaran minimal deposit di rekening efek.
Saat itu modal awal yang dikeluarkan Belvin Rp 12 juta kemudian hampir 5 tahun bergelut di dunia ini per bulan bisa mendapatkan keuntungan hampir Rp 1 miliar, namun ini juga dibarengi dengan top up atau penambahan modal yang besarannya terus bertambah. (DP)
ADVERTISEMENT