Berkat Warisan Bisnis Surat Kabar, Rupert Murdoch Dirikan Raksasa Industri Media

Konten dari Pengguna
11 April 2022 15:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rupert Murdoch. Foto: Reuters/Jason Reed
zoom-in-whitePerbesar
Rupert Murdoch. Foto: Reuters/Jason Reed
ADVERTISEMENT
Rupert Murdoch adalah salah satu orang terkaya di dunia yang merintis kesuksesannya dari seluk beluk jurnalisme. Murdoch bahkan dibesarkan di sebuah rumah penerbitan.
ADVERTISEMENT
Ia adalah putra dari Sir Keith Murdoch merupakan seorang jurnalis Australia terkenal yang memiliki sejumlah surat kabar lokal dan regional di antaranya, Herald di Melbourne, Courier-Mail di Brisbane dan News and Sunday Mail.
Bahkan, ayahnya mengambil alih News Corp Australia yang saat itu dikenal sebagai News Limited, pada tahun 1949. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1923, dan menerbitkan beberapa surat kabar populer di Australia.
Namun, di tengah kejayaan surat kabarnya itu ia meninggal dan mewariskan bisnisnya kepada Rupert Murdoch. Sebelum mengambil alih, putranya itu menjalani pendidikan di Universitas Oxford Inggris kemudian melakukan magang di Daily Express di London.

Mengubah Operasi Media Menjadi Berita Sensasional

Di tempat magangnya itu ia mengembangkan seluruh pemahamannya terkait operasi surat kabar dan banyak belajar tentang praktis dalam jurnalisme sensasional. Ilmu baru inilah yang menjadi jejak awal kekayaannya sebagai pendiri raksasa media.
ADVERTISEMENT
Setelah banyak belajar di London, dia kembali ke Australia pada tahun 1954 untuk mengambil alih bisnis surat kabar milik sang ayah yang saat itu masih usianya 22 tahun. Rupert Murdoch kemudian membongkar ulang praktisi jurnalisme di media itu.
The News salah satu media yang dioperasikan olehnya secara langsung, berubah menjadi surat kabar harian yang membahas isu kejahatan, seks dan skandal. Hal ini pun sempat tuai kontroversi, meskipun begitu sirkulasi koran terus melonjak.
Pada tahun 1960, Murdoch mulai masuk ke pasar Sydney dengan mengakuisisi Mirror dan perlahan mengubahnya menjadi koran sore terlaris di Sydney.

Akuisisi Sejumlah Media di Dunia

Hingga akhirnya sepanjang 1980-an hingga 1990-an, Murdoch mengakuisisi sejumlah media di seluruh dunia dengan peningkatan yang signifikan. Media itu termasuk Chicago Sun-Times, Village Voice dan New York Magazine. Ia juga membeli media di Inggris yakni, Times dan Sunday Times London.
ADVERTISEMENT
Berkat jejak akuisisinya itu, Murdoch telah mengumpulkan portofolio surat kabar senilai lebih dari USD 50 juta.
Perjalanan bisnis medianya ini membawa Murdoch untuk memperluasnya ke platform lain termasuk televisi dan hiburan. Pada 1985, ia membeli 20th Century Fox Film Corporation dan beberapa stasiun televisi independen dengan mengkonsolidasikan perusahaan-perusahaan ini ke Fox, Inc. Upayanya ini menjadikan televisi jaringan televisi utama di Amerika.
Tidak berhenti di situ, Pada tahun 1990, ia mendirikan Star TV, sebuah perusahaan penyiaran televisi yang berbasis di Hong Kong. Kemudian ia menggabungkannya ke HarperCollins.
Saat ini, Murdoch adalah salah satu orang paling berpengaruh di industri media, dengan minat bisnis yang mencakup penyiaran televisi dan konten hiburan hingga surat kabar dan penerbitan buku.
ADVERTISEMENT
Dua kerajaan yang ia bangun selama enam dekade terakhir yakni, News Corp (NWS) dan Fox Corporation (FOX) memiliki properti media mapan yang beroperasi di lima benua termasuk The Wall Street Journal, Fox News, HarperCollins, dan New York Pos.
Menurut daftar orang Amerika terkaya versi Forbes tahun 2020, Rupert Murdoch dan keluarganya menempati urutan nomor 28 dengan perkiraan kekayaan bersih sebesar USD 17,1 miliar.