Dulu Kerap Dibully Ndeso, Kini Anak Tukang Kayu Itu Jadi Orang Terkaya

Konten dari Pengguna
23 April 2021 13:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Francois Pinault/Pinterest.com
zoom-in-whitePerbesar
Francois Pinault/Pinterest.com
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian pecinta fashion branded nan mewah sudah pasti tak asing lagi dengan berbagai brand seperti Gucci, Alexander McQueen, dan Yves Saint Laurent. Brand-brand tersebut berada di naungan Kering Group.
ADVERTISEMENT
Kering Group merupakan perusahaan multinasional asal Prancis yang menaungi berbagai brand mewah seperi Gucci, Yves Saint Laurent, Alexander McQueen, dan Bottega Veneta. Diketahui, pendiri dan presiden Kering Group ialah Francois Pinault.
Francois Pinault merupakan seorang miliarder dan orang terkaya kedua di Prancis setelah Bernard Arnault. Dibalik kesuksesannya menjadi miliarder siapa sangka di kehidupannya dahalu ia pernah tak tamat sekolah dan anak seorang pedagang kayu sederhana.
Francois lahir di Les Champs- Geraux, Prancis, 21 Agustus 1936. Ayahnya seorang pedagang kayu. Ia lahir dan dibesarkan di pedesaan Prancis. Memulai karirnya bekerja bersama ayahnya yaitu bisnis kayu yang dikembangkannya.
Francois putus sekolah pada usia 16 tahun dari College Saint Martin di Rennes karena ia dibully teman-temannya karena aksen pedesaaan dan latar belakang keluarganya seorang pedagang kayu. Pada tahun 1956 ia mendaftar militer di perang Aljazair.
ADVERTISEMENT
Sepulangnya dari militer ia meneruskan usaha ayahnya dalam bidang kayu karena ayahnya telah meninggal dunia. Inilah yang menjadi pijakan karir awalnya, di sini ia memulai mendirikan Etablissements Pinault perusahaan jual beli kayu di Rennes dari modal pinjaman keluarga dan bank.
Usahanya berkembang dengan cepat hal tersebut karena upaya yang dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan adalah dengan mengakuisisi perusahaan kompetitor yang diambang bangkrut seperti Chapelle Darblay.
Francois kemudian perlahan pindah ke sektor ritel. Pada tahun 1994 ia mengganti fokus usahanya menjadi pengecer surat dan memberikan nama perusahaannya adalah Pinault Printemps Redoute yang pada tahun 2005 berganti menjadi PPR.
Artemis Group/facebook.com
Tak hanya itu, ia juga menambah satu bisnisnya lagi di department store Le Printemps. Setelah mengembangkan beberapa tahun bisnis ritel, Francois mulai berfokus pada bisnis mewah (luxury business) dan membeli 42 persen saham di Gucci Group, membeli perusahaan Yves Saint Laurent, lanjut ia membeli membeli perusahaan perhiasan Prancis bernama Boucheron, dan membeli rumah mode Inggris Alexande Mcqueen.
ADVERTISEMENT
Francois Pinault juga mendirikan perusahaan induk Artemis untuk mengelola investasi keluarga Pinault. Grup Artemis mengendalikan berbagai anak perusahaannya seperti Artemis Domaine kebun anggur Prancis Chateau Latour, Clos de Tart, Domaine d’Eugenie, Chateau Grillet, dan kebun Anggur Eisele.
Artemis Group juga membeli majalh berita Le Point, rumah lelang Christies, dan perusahaan kapal pesiar mewah Ponant. Hingga kemudian bisnis berbagai barnag mewah ini telah berkembang dan berjalan dengan lancar, pada tahun 2003 ia menyerahkan kepemimpinan perusahaannya pada putranya.
Karena berbagai perusahaannya yang berdiri, Francois tentu saja menjadi salah satu miliarder dan ornag terkaya nomor dua di Prancis. Pada tahun 2019 kekayaannya mencapai USD 34,3 miliar atau setara dengan Rp 484,6 triliun.
Ia juga dikenal memiliki berbagai koleksi seni mewah dengan memiliki koleksi leboh dari 3000 mahakarya yang bernilai USD 1,2 miliar sekitar Rp 16,9 triliun.
ADVERTISEMENT