Eks Sopir Antar Jemput Sekolah Jadi Miliarder dari Bisnis Properti

Konten dari Pengguna
10 Juli 2021 13:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Instagram.com/Nini Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Instagram.com/Nini Wijaya
ADVERTISEMENT
Profil orang sukses ini bisa menjadi contoh. Nini Wijaya, yang dulunya merupakan sopir jemput sekolah, kini menjadi miliarder di sektor properti.
ADVERTISEMENT
Nasib tak pernah ada yang tahu. Apa yang kita lakukan hari ini, memang melambangkan masa depan. Namun, tak sedikit orang yang kerap menganggap remeh ketika kita sedang berada "di bawah".
Biasanya, mental seseorang akan langsung jatuh ketika orang lain memandang miring kepada dirinya. Namun, tak begitu dengan Nini Wijaya. Ia tetap tegar ketika banyak orang melihatnya sebelah mata.
Dahulu, Nini adalah seorang sopir antar jemput sekolah. Ia biasa mulai bekerja sejak pagi buta agar anak sekolah yang ia jemput tidak terlambat datang. Wanita yang kini tinggal di Ibukota itu terpaksa melakukannya demi mencari makan.
Menjelang sore, Nini harus kembali bekerja guna menjemput anak-anak sekolah jemputannya kembali ke rumah. Tentu saja, kenyamanan dan keselamatan para siswa menjadi prioritas utama Nini.
ADVERTISEMENT
Setelah sekian lama bekerja sebagai sopir, suatu ketika Nini tiba-tiba pingsan tanpa tahu karena apa. Butuh waktu lama agar Nini bisa kembali siuman. Katanya, ia mengalami mati suri.
Keluarga Nini melihat fisik Nini sudah tak lagi bisa bekerja sebagai sopir. Kondisi kesehatan Nini justru memburuk, mungkin karena kelelahan selama ia bekerja di sana. Akhirnya, sekolah yang mempekerjakan Nini mencari sopir baru.
Kabar itu menjadi kabar baik sekaligus kabar buruk bagi Nini. Kondisi kesehatannya memang bisa kembali terjaga jika ia berhenti bekerja sebagai sopir. Namun, ia juga dilema, jika berhenti, dari mana ia akan dapat makan.
Pantjoran PIK Foto: Dok. Istimewa
Akhirnya, usai kembali sehat, Nini langsung mencari kerja ke sana ke mari. Namun, tak ada satu pun lowongan yang terbuka baginya. Hingga suatu ketika, sesama jemaat di Gereja tempat Nini beribadah, menawarkan pekerjaan sebagai seorang asisten.
ADVERTISEMENT
Nini diberi tawaran bekerja sebagai asisten di sebuah perusahaan marketing properti. Luar biasa, di perusahaan tersebut, Nini sudah bisa mendapatkan gaji yang luar biasa besar.
Bertahun-tahun ia bekerja sebagai asisten, Nini sedikit banyak mendapatkan ilmu soal marketing. Si bos yang memperkerjakan Nini justru menawarkan pekerjaan sebagai marketing.
Katanya, Nini lebih cocok menjadi seorang marketing karena kecakapan komunikasinya yang baik. Suatu ketika, bos Nini membuka lapak di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).
Dari sanalah pendapatan Nini terus meningkat. Hingga ia mampu mendulang komisi hingga miliaran rupiah. Dalam podcast bersama Andy Suanda di kanal Youtube, Nini tak menyebutkan jumlah pastinya.
Namun, pendapatan sebesar miliaran rupiah dapat diperkirakan Nini dapatkan. Keuangan Nini pun terus membaik. Ia kini akhirnya menjadi salah satu konglomerat. Di usianya yang kini berkepala empat, Nini justru semakin banyak mendapatkan tawaran yang lebih "wah".
ADVERTISEMENT
Hal itu karena etos kerja Nini yang luar biasa baik. Namun, Nini selalu mempertimbangkan ulang jika ada tawaran kerja baru yang diberikan kepadanya. Pasalnya, ia tak mau ambil risiko untuk memulai segalanya dari nol.
Penghasilan besarnya sangat cukup, bahkan lebih untuk membiayai kebutuhan keluarganya. Kini ia memiliki seorang anak yang sedang kuliah pasca sarjana. Nini pun bertanggung jawab penuh berapa pun besarnya biaya pendidikan buah hatinya.