Eks Tukang Bumbu Kini Tajir dan Punya Hotel Membentang Se-Jawa-Bali

Konten dari Pengguna
22 November 2020 12:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
HM Fitno (kiri) berfoto bersama kakek penjual tisu (Foto: Instagram.com/HM Fitno)
zoom-in-whitePerbesar
HM Fitno (kiri) berfoto bersama kakek penjual tisu (Foto: Instagram.com/HM Fitno)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Proses memang tak akan mengkhianati hasil. Kerja keras dan konsistensi akan menentukan ke mana nasib masa depan seseorang. Kurang lebih seperti itulah gambaran sosok H. Muhammad Fitno, seorang pengusaha sukses asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa HM Fitno itu sebenarnya masih berusia 47 tahun. Namun, kekayaannya sudah melimpah. HM Fitno tercatat memiliki banyak sekali bidang bisnis yang beragam.
Mulai dari hotel, villa, restoran, gerai martabak, kosmetik, hingga e-commerce busana. Semua bidang usahanya itu bernaung di bawah sebuah perusahaan besar yang dibangun oleh HM Fitno sendiri bernama PT MFI Sinar Investama.
Meskipun mengelola banyak bidang bisnis, tetapi setiap lini bisnisnya tidak dibangun untuk tujuan 'percobaan' belaka. HM Fitno benar-benar membuat semua ladang usahanya menjadi ladang usaha profesional dan besar.
Seperti misalnya hotel. Hotel yang Fitno kelola semuanya berdiri dengan nama brand F Hotel. Kebanyakan masyarakat perkotaan pasti tahu mengenai hotel tersebut. Pasalnya, hingga saat ini cabang-cabang F Hotel telah berdiri membentang di hampir setiap kota di Jawa, Bali, hingga Lombok.
ADVERTISEMENT
Belum lagi gerai martabak bermerk BANG! dan usaha restoran Kampung Bangka-nya yang sudah membuka kurang lebih 500 cabang di seantero Jakarta, bahkan di beberapa kota luar Ibukota.
Sebagaimana lini usaha lainnya, lini e-commerce besutan Fitno bernama e-Baba juga tak kalah besarnya. Marketplace yang berdiri atas nama PT Ebaba Muslim Indonesia itu menjual berbagai busana muslim baik anak maupun dewasa.
Kalau lebaran tiba, bisa dipastikan e-commerce milik pria kelahiran Pangkal Pinang, 19 Oktober 1973 itu bakal kebanjiran pembeli. Peluang ini lah yang menjadi salah satu alasan mengapa Fitno membuat e-commerce busana muslim.
Dari kenyataan di atas kita dapat mengerti, bahwa seperti apapun bidang bisnis yang sedang digeluti, jika digarap secara serius, maka akan memberi hasil yang memuaskan.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan Fitno dalam berbisnis dapat dilihat dari kehidupan masa lalunya yang sebenarnya getir dan terjal. Jauh sebelum sesukses hari ini, Fitno merupakan seorang pedagang bumbu masak di pasar.
Hal itu dilakukan demi menghidupi dirinya sendiri. Ia lahir dari keluarga yang tidak berada dan bukan apa-apa. Akhirnya, Fitno harus pergi ke Jakarta dan meninggalkan kampung halamannya demi mengadu nasib. Uniknya, perjalanan sejauh itu, Fitno hanya membawa bekal sebesar Rp 50 ribu saja.
Di Jakarta, kesengsaraan tidak berhenti begitu saja. Fitno yang sudah punya imajinasi tentang lapangan kerja yang luas di Ibukota, mesti depresi karena kesulitan mendapatkan pekerjaan. Ia bahkan mesti mondar-mandi ke hampir seluruh Jakarta untuk mendapatkan pekerjaan.
Karena kegigihannya lah, Fitno akhirnya diterima bekerja di sebuah perusahaan pada posisi telemarketing. Jangan kira bekerja di kantor akan mengubah nasib Fitno. Dari kantor itu, Fitno hanya menerima gaji sebesar Rp 600 ribu per bulan.
ADVERTISEMENT
Pekerjaan sebagai telemarketing menjadi titik awal karir anak bontot dari 11 bersaudara itu. Dari sana akhirnya ia mulai mempelajari banyak hal dan akhirnya membangun kerajaan bisnis yang sangat besar.