Evan Williams, Sosok di Balik Situs Blogger dan Twitter yang Dulunya Anak Petani

Konten dari Pengguna
8 Desember 2021 15:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Evan Williams, pendiri Blogger dan Twitter. (Foto: @ev/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Evan Williams, pendiri Blogger dan Twitter. (Foto: @ev/Twitter)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu situs blog terbesar yakni Blogger dan Medium tidak lepas dari kerja keras pemuda bernama Evan Williams. Tak hanya itu, ia juga menjadi salah satu sosok dibalik terbentuknya platform Twitter.
ADVERTISEMENT
Tak heran bila namanya kini dikenal khususnya dalam dunia teknologi. Jumlah kekayaannya saat ini adalah USD 2,2 miliar atau Rp 31 triliun. Namun siapa sangka bila Evan Williams sebenarnya lahir dari keluarga petani yang sederhana.
Mengutip yourtechstory.com, Rabu (8/12), Evan Clark Williams adalah pria kelahiran Maret 1972 di Clarks, Nebraska. Setiap musim panas, Williams menghabiskan waktu di ladang pertanian untuk membantu orang tuanya.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di bangku SMA, Williams melanjutkan studi di University of Nebraska-Lincoln. Sebagai anak petani, di sana ia juga bergabung kelompok persaudaraan pertanian.
Namun ditengah perjalanannya sebagai mahasiswa, Williams merasa lebih ingin segera memulai bisnis dan berkarier. Akhirnya setelah satu setengah tahun, ia pun meninggalkan perguruan tinggi tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia pun mulai mencari peluang kerja yang dapat ia masuki. Akhirnya Williams sempat bekerja di beberapa perusahaan rintisan yang berbasis di berbagai bagian. Williams sempat pindah ke Sebastopol dan bergabung di O’Reilly Media.
Awalnya ia ditempatkan di bagian pemasaran. Lalu Williams dialihkan ke depeartemen pengkodean perusahaan. Di sana ia mempelajari berbagai ilmu dan berhasil mengembangkan situs blog pribadi EvHead.com.
Setelah itu, ia meninggalkan pekerjaannya dan memilih karier sebagai freelance coder. Sebagai pekerja lepas, ia sempat bekerja untuk beberapa perusahaan , seperti Intel dan Hewlett-Packard.
Pada 1999, Evan Williams bertemu Meg Hourihan yang kemudian keduanya mendirikan Pyra Labs. Di bawah sayap Pyra ia membuat layanan menulis yakni Blogger. Awalnya layanan tersebut dapat digunakan secara gratis oleh pengguna. Namun seiring perkembangan yang ada, para pengguna dapat menyumbangkan sejumlah dana.
ADVERTISEMENT
Dana tersebut Evan gunakan untuk membeli server baru karena membludaknya jumlah pengguna. Namun, di tengah perjalanan ia menghadapi krisis keuangan hingga tidak dapat memberi gaji karyawannya selama berbulan-bulan.
Akhirnya ia pun ditinggalkan oleh karyawannya, termasuk Meg Hourihan. Secara mandiri, ia mengelola Blogger sambil mencari investor yang bersedia untuk membantunya. Berkat bantuan dari Trellix, akhirnya Williams mendapat dukungan iklan Blogspot dan Blogger Pro.
Pada 2003, Williams menjual Pyra Labs kepada Google, sehingga layanan Blogger kini berada dibawah naungan Google. Bersama Google, Blogger mendapat desain baru yang membuat pengguna semakin tertarik untuk memakainya.
Pada akhir 2006, Williams tergabung sebagai salah satu pendiri Obvious Corporation. Situs web mikro-blogging yang terkenal yakni Twitter merupakan salah satu projek yang dilakukan Williams bersama Obvious Corporation. Williams pun sempat menjadi CEO Twitter selama dua tahun pada 2008.
ADVERTISEMENT
MIT Technology Review TR 100 menobatkan Evan William sebagai salah satu 100 inovator di bawah usia 35 tahun. Kini Evan Williams berfokus untuk mengembangkan Medium, platform penerbitan online yang didirikan pada 2012.