Guru SD Ini Bisa Beli Harley Davidson dari Hasil Bertani Cabai

Konten dari Pengguna
3 Agustus 2021 13:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Youtube.com/CapCapung
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Youtube.com/CapCapung
ADVERTISEMENT
Siapa bilang bertani adalah pekerjaan kuno yang tak akan menghasilkan banyak uang? Buktinya, Suharto, seorang guru sekolah dasar (SD) berusia 65 tahun asal Magelang, bisa meraup untung miliaran rupiah dari lahannya.
ADVERTISEMENT
Ia bahkan memamerkan satu unit motor Harley Davidson yang dikatakan berhasil ia beli dari hasil bertani cabai yang ia lakukan. Selain cabai, Suharto juga menanam jagung manis dan ketela.
Ia menjadi seorang guru sejak 1977 dan berhenti atau pensiun pada 2017. Ia mengaku gaji menjadi seorang guru tidaklah besar. Suharto mengatakan gajinya tak cukup untuk menghidupi keluarganya.
Padahal, Suharto menikah tahun 1987, atau 10 tahun sejak pertama kali ia jadi seorang guru. Namun, tetap saja gaji sang pahlawan tanpa tanda jasa itu tidak kunjung besar seiring pertumbuhan inflasi.
Walhasil, Suharto perlu lebih kreatif lagi demi bisa mendapatkan banyak penghasilan guna menghidupi keluarganya. Salah satu upayanya ialah dengan merangkap sebagai petani.
ADVERTISEMENT
Suharto memilih cabai saat awal-awal memutuskan menjadi petani. Ajaibnya, kendati tak punya basic di bidang pertanian, tanaman cabai yang ia tani tetap tumbuh lebat sehingga memberikan hasil banyak kepada sang guru.
Segala macam hal-hal mengenai pertanian, ia pelajari secara otodidak. Ayah Suharto memang seorang petani, tetapi Suharto tak pernah tahu detail sang ayah bercocok tanam semasa ia kecil.
Dari masa ke masa, Suharto sedikit demi sedikit mengerti karakter setiap tanaman yang ia tanam. Mulai dari bagaimana cara memperlakukannya, obat apa yang cocok, cara untuk mengolah tanah yang menjadi lahan pertaniannya, hingga cara untuk memasarkannya.
Perkembangan pertanian Suharto terbilang pesat. Mulanya, Suharto memiliki lahan seluas 2 ribu meter persegi. Seiring berjalannya waktu, selama setahun bertani, Suharto membeli lahan 1 hektar dari hasil pertaniannya satu tahun ke belakang.
ADVERTISEMENT
Lahan seluas 1 hektar tersebut benar-benar ia kelola dengan serius sembari ia pergi ke sekolah untuk mengajar. Kegiatan tersebut terus ia lakukan selama lima tahun hingga ia berhasil membuka lahan seluas 10 hektar.
Kesuksesan Suharto bukan berarti tanpa kegagalan. Pernah suatu ketika, hasil panen Suharto terjual murah. Barangkali, ketika itu buah panennya banyak diproduksi di Indonesia. Akhirnya, ia harus merugi lantaran modal dan keuntungan tidak sebanding.
Suharto terus mempelajari berbagai jenis tanaman hingga hari ini. Meski ia sudah terbilang sukses di pertanian Cabai, tetapi sang guru punya cita-cita mulia untuk membantu pemerintah mensukseskan bidang pangan.
Ia ingin menjadi pemasok berbagai macam hasil bumi untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia. Dalam setahun, pernah Suharto mendapatkan hasil panen seberat 500 ton.
ADVERTISEMENT
Dari pertaniannya, Suharto tak hanya berhasil menghidupi keluarganya, tetapi juga mampu bersulih jadi seorang miliarder. Di pelataran rumahnya, terparkir satu unit Harley Davidson.
Di sela-sela kesibukannya bertani, sang "Oemar Bakrie"sering menyempatkan diri untuk touring bersama klub Harley Davidson-nya ke berbagai kota. Masa pensiun yang indah bagi Pak Suharto.