Hobinya ke Perpustakaan Dulu Kerap Dibully, Harta Elon Musk Kini Capai Rp 987 T

Konten dari Pengguna
26 Agustus 2020 11:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Elon Musk (Foto: wallsdesk.com)
zoom-in-whitePerbesar
Elon Musk (Foto: wallsdesk.com)
ADVERTISEMENT
Bagi pecinta teknologi mutakhir, pasti tidak asing dengan nama Elon Musk? Ya, dia adalah pencipta sekaligus pendiri perusahaan mobil listrik, Tesla dan pesawat luar angkasa, SpaceX.
ADVERTISEMENT
Jangan salah, selain dua perusahaan itu, Musk juga menjadi co-founder dari beberapa perusahaan lainnya seperti PayPal, OpenAI, SolarCity, dan masih banyak lagi. Atas pencapaiannya itu, Musk didapuk sebagai pria paling sukses dan diperhitungkan dalam perkembangan teknologi.
Elon Musk lahir pada 28 Juni 1971 di Pretoria, Afrika Selatan. Ayahnya, Errol Musk, mengatakan bahwa Musk adalah seorang pemikir introvert saat ia kecil. “Saat yang lain pergi berpesta, dia malah menghabiskan waktunya di perpustakaan membaca banyak buku,” kata ayahnya.
Meski begitu, perjalanan Musk menjadi sukses seperti sekarang tidaklah mudah. Saat masih usia sekolah, Musk sering menjadi korban rundungan. Ia pernah didorong dari tangga dan dipukuli hingga pingsan. Musk sampai harus menginap di rumah sakit karena hal itu.
University of Pennsylvania (Foto: Business Insider)
Namun, hal itu tidak menurunkan semangatnya menjadi sukses. Pada usia 12 tahun, Musk menjual game sederhana bernama "Blastar" ke majalah komputer seharga 500 dolar. Setelah lulus dari sekolah menengah, Musk pindah ke Kanada dan menghabiskan dua tahun belajar di Queen's University. Tapi ia menyelesaikan studinya di University of Pennsylvania, sarjana di bidang fisika dan ekonomi dan terpilih untuk membawakan pidato perpisahan.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, ia mendaftar program doktor di Stanford University. Namun, ia tidak menyelesaikannya dan malah meluncurkan Zip2 bersama saudaranya, Kimbal. Zip2 merupakan situs web yang menyediakan panduan perjalanan kota ke koran seperti New York Times dan Chicago Tribune.
Saat mengelola Zip2, Musk tinggal dan mandi di kantor. Kerja keras Musk lalu terbayar ketika Compaq membeli Zip2 senilai 341 juta dollar dalam bentuk tunai dan saham, memberikan keuntungan bagi Musk sebanyak 22 juta dollar.
Setelah itu, keuntungan yang ia dapat dari penjualan Zip2 dia alokasikan untuk menciptakan X.com. Setahun kemudian, X.com bergabung dengan Confinity, sebuah startup finansial yang didirikan oleh Peter Thiel, untuk mendirikan PayPal.
Sifat pekerja keras dan mental baja Musk tidaklah berhenti saat dia masih berada di bawah. Pada wawancara dengan New York Times tahun 2018, ia mengatakan bahwa ia bekerja 120 jam seminggu. Bahkan, terkadang ia minum pil tidur untuk memerangi insomnia agar bisa bekerja optimal di pagi hari.
Daftar investasi yang dimiliki Elon Musk (Foto: BBC)
Kerja keras itu akhirnya terbayar tuntas setelah SpaceX yang ia bangun tahun 2002 mendapatkan kontrak senilai 1,5 miliar dolar dengan NASA pada tahun 2008. Sedangkan, Tesla mendapatkan 226 juta dolar saat IPO pada 2010. Kini Musk diperkirakan memiliki kekayaan hingga 70,5 miliar dolar, setara dengan 987 triliun rupiah.
ADVERTISEMENT