
Fontbona awalnya memperoleh kekayaan bersihnya dari Andronico Luksic, suaminya. Suaminya mendirikan Luksic Group, sebuah perusahaan yang berfokus pada bisnis minuman dan pertambangan.
Luksic meninggal karena kanker pada tahun 2005. Setelah itu, perusahaan Luksic dijalankan oleh Fontbona dan 3 putra mereka, Guillermo, Jean Paul dan Andronico. Setelah mewarisi Grup Luksic, Fontbona berhasil membuat bisnis keluarga mereka tumbuh dan mencapai puncak kesuksesan yang baru.
Dikutip dari berbagai sumber, bisnis yang membuat namanya masuk dalam daftar Forbes adalah bisnis tambang tembaga milik Luksic, Antofagasta, yang dikelola oleh putranya, Jean Paul.
Antofagasta memiliki total kapitalisasi pasar sekitar £12,1 miliar, kini dianggap sebagai salah satu perusahaan pertambangan terbesar tidak hanya di Amerika Latin tetapi juga di dunia.
Bisnis pertambangan juga telah masuk dalam daftar bursa London sebagai perusahaan pertambangan terbesar ke-33. Perusahaan itu aktif dalam mengeksplorasi mineral di Chili dan Peru dengan empat tambang tembaga yang terletak di Tesoro, Esperanza, Pelambres dan Michilla.
Bisnis ini dijalankan dengan penyertaan modal di Antofagasta Minerals, Aguas Antofagasta dari Chili, Tethian dari Australia dan melalui jalur kereta api ke Bolivia dari Antofagasta.
Perusahaan ini juga memperoleh pendapatan tahunan tambahan sebesar USD 4,5 miliar karena bermitra dengan industri pertambangan lainnya di Turki, Australia, Eropa, Afrika, dan bagian lain Amerika.
Selain Antofagasta, keluarga ini juga memegang mayoritas saham Quinenco, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang energi, bir, manufaktur, transportasi perbankan, dan jasa.
Quinenco, dipimpin oleh salah satu putra Fontbona, Andronico, adalah perusahaan berbasis di Chili yang bergerak di sektor keuangan dan industri. Perusahaan ini memiliki hampir 69.000 karyawan dan telah mengumpulkan pendapatan penjualan sekitar USD 20 miliar pada tahun 2014. Keluarga Fontbona memiliki sekitar 81 persen dari total saham perusahaan.