Jatuh Bangun Pendiri Lotte, Korban PD II hingga Pernah Jualan Permen Karet

Konten dari Pengguna
29 Maret 2021 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lotte Choco Pie, salah satu produk andalan dari dari perusahaan asal Korea Selatan Lotte. (Foto: Lotte.co.id).
zoom-in-whitePerbesar
Lotte Choco Pie, salah satu produk andalan dari dari perusahaan asal Korea Selatan Lotte. (Foto: Lotte.co.id).
ADVERTISEMENT
Pernah mengunyah permen karet merk Lotte? Atau pernah berkunjung ke Lotte Mart untuk berbelanja? Sebagian masyarakat pasti tidak asing dengan nama perusahaan asal Korea Selatan tersebut. Namun, siapakah pendirinya hingga bisa sepopular sekarang? Dia adalah mendiang Shin Kyuk-ho, pendiri Lotte Group.
ADVERTISEMENT
Lahir pada 3 November 1921 di Negeri Ginseng, sejak kecil Shin sudah memiliki ketertarikan pada dunia bisnis. Bahkan pada 1941, Ia berani menyusup ke Jepang yang saat itu sedang berada di tengah letusan Perang Dunia II. Di sana, ia masuk Teknik Kimia Universitas Waseda selama setahun.
Setahun di Jepang, ia berhasil mendirikan pabrik penanak nasi (rice cooker) lewat modal pinjaman 60 ribu yen pada 1942. Sayang, ketika Jepang memasuki fase kekalahannya dari sekutu, pabrik milik Shin harus ikut raib diledakkan oleh bom udara pasukan sekutu yang menyerang Jepang, usahanya pun hancur.
Setelah usaha penanak nasinya yang hanya seumur jagung tersebut musnah, Shin sempat berganti-ganti usaha, mulai dari usaha produksi sabun hingga krim wajah, sekali lagi, bermodal uang pinjaman. Hingga pada 1948, ia beralih untuk menjual permen karet dan mendirikan Lotte.
ADVERTISEMENT
Tak butuh waktu lama untuk permen karet buatan Shin menjadi sangat laris. Berbekal rasanya yang nikmat, perusahaan yang namanya terinspirasi dari novel karya Goethe "The Sorrows of Young Werther" ini semakin besar dan sukses. Bahkan di tahun 1963, Shin sudah menaungi 3 ribu orang pegawai di perusahaannya.
Kesuksesan tersebut memacu Shin untuk melebarkan lahan bisnisnya dengan mulai merambah ke ranah bisnis cokelat, konveksi, hingga properti. Kelak, di masa kini produk dari lahan bisnisnya tersebut begitu familiar di telinga masyarakat, seperti produk cokelat Lotte Choco Pie hingga hypermarket Lotte Mart.
Meski saat itu bisnisnya sudah menjadi bisnis multinasional sukses, pada 1966 Shin kembali ke negara asalnya, Korea Selatan dengan membawa perusahaannya untuk ikut dibesarkan di kampung halamannya.
ADVERTISEMENT
Shin bergabung dengan aliansi pebisnis Korea yang menjalin kerja sama dengan pemerintah untuk kembali membangun Korea Selatan setelah terdampak perang. Saat itu, Korea mengalami industrialisasi besar-besaran berkat gotong-royong pebisnis dan pemerintah. Korea Selatan akhirnya berhasiol pulih berkat perkembangan industri dalam negerinya.
Kesuksesan ini terus berlanjut hingga memasuki abad ke-21. Lotte sudah berhasil merambah hingga ke puluhan bidang bisnis sehingga menjadi sangat besar. Pada 2006, Shin dan keluarga dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia ke-136 versi majalah Forbes. Tiga tahun kemudian, ia dinobatkan sebagai orang terkaya ke-38 di Korea Selatan.
Lotte yang semakin lama semakin sukses pun akhirnya dinobatkan sebagai perusahaan terbesar ke-5 di Korea Selatan. Bayangkan saja, Lotte membawahi hingga 95 anak perusahaan yang mencakup berbagai bidang, dari produk makanan, retail, konveksi, hiburan, properti, petrokimia, hingga olahraga dan berhasil mempekerjakan hingga 60 ribu karyawan di seluruh bidang bisnisnya tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah 70 tahun lamanya menjadi Direktur Dewan Lotte Holding Co., Shin akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya tersebut pada 2017 lalu karena sempat terseret kasus penggelapan pajak bersama kedua anaknya, meski akhirnya bebas karena pertimbangan masalah kesehatan.
Shin akhirnya tutup usia pada 19 Januari 2020 lalu di umur 98 tahun. Setelah sekian lama mendirikan, membesarkan, hingga memimpin Lotte, Shin berhasil meraup kekayaan hingga 270,5 miliar won pada 2016 atau setara Rp 3,45 triliun untuk kurs saat ini. Hingga akhir hayatnya, Lotte masih terus beroperasi hingga detik ini.