Kisah Desainer Terkemuka yang Hanya Tamatan SMP, Pernah Jadi Korban Kerusuhan 98

Konten dari Pengguna
23 Desember 2020 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anne Avantie. Foto: instagram/anneavantieheart
zoom-in-whitePerbesar
Anne Avantie. Foto: instagram/anneavantieheart
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebaya merupakan busana nasional Indonesia. Tidak hanya itu, kebaya juga telah melanglang buana hingga ke luar negeri dan dipamerkan kepada warga dunia.
ADVERTISEMENT
Sianne Avantie atau yang dikenal dengan Anne Avantie ini, merupakan desainer terkemuka di Indonesia. Anne lahir di Semarang, 20 Mei 1954.
Karya-karyanya sudah dipamerkan di berbagai acara berskala nasional hingga internasional. Anne pernah didapuk sebagai perancang kebaya bagi seluruh finalis Miss Indonesia, dan pernah mewakli Indonesia sebagai perancang busana untuk kontes prestise, Miss Universe.
Kemahirannya dalam merancang busana juga dituangkan lewat bisnis yang ia rintis. Anne memiliki tiga butik di beberapa pusat perbelanjaan ternama di Ibu kota. Dua butik terdapat di Mal Kelapa Gading. Dan butik khusus pengantin bernama “Roemah Pengantin” yang menyediakan kebaya pernikahan dengan desain kontemporer, terdapat di Mall Grand Indonesia.
Tak hanya itu, Anne juga mempunyai e-commerce dengan alamat anneavantiemall.com. Lewat e-commercenya tersebut, Anne menjual berbagai macam pakaian yang ia rancang dengan kategori “Anne Avantie Heritage”untuk pakaian sehari-hari dan “Anne Avantie Atelier” untuk kebaya.
ADVERTISEMENT
Bakat dalam dunia mode sudah terlihat, sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Anne dengan segala kreatifitasnya membuat berbagai hiasan rambut, dan dijual kepada teman-temannya.
Kemampuan dalam merancang juga semakin berkembang ketika Anne duduk di bangku SMP. Ia dipercaya oleh sekolahnya untuk merancang kostum yang akan digunakan tim tari dan vokal.
Namun sayangnya, Anne Avantie hanya mengenyam pendidikan hingga bangku SMP. Ayahnya meninggal sehingga keluarganya mengalami kesulitan secara finansial. Namun Anne tak pernah berhenti untuk bermimpi.
Karier Anne dimulai ketika menjadi Sales Promotion Girl atau SPG kosmetik. Selain itu Anne juga pernah berbisnis buah mangga, agar tetap bisa menghidupi keluarga kecilnya.
Di tahun 1989, Anne mulai membangun bisnis bisnis modenya. Bertempat di rumah kontrakan, ia membuka jasa merancang kebaya dengan nama “Griya Busana Permatasari”. Bermodalkan dua buah mesin jahit, Anne berhasil mengembangkan usahanya dengan signifikan.
ADVERTISEMENT
Tahun 1998 ketika terjadi gejolak politik di Indonesia, tokonya diserang bahkan dibakar oleh orang yang tak dikenal. Tak pantang menyerah, Anne bangkit untuk menemukan jalan keluar. Setelah semua yang dialami, ia memutuskan untuk memulai kembali bisnisnya tersebut dari nol.
Usahanya berjalan mulus hingga Anne mendapatkan beberapa penghargaan. Tahun 2004 ia mendapatkan Upakarti Kartini Indonesia dari mendiang ibu Ani Yudhoyono. Anne juga mendapatkan penghargaan “Lifetime Achievment” dalam I Fashion Festival (IFF) & Masterpiece 2019.
Selain penghargaan, karya-karyanya pun dipakai oleh tokoh-tokoh ternama tanah air. Dalam rangka memperingati 29 tahun ia berkarya, ia memamerkan sekitar 100 kebaya di Indonesia Fashion Week 2018.Kebaya-kebaya buatannya dipakai oleh beberapa pesohor tanah air seperti Vanesha Priscilia, Krisdayanti, hingga mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti.
ADVERTISEMENT
Di Tahun 2019 ia memamerkan koleksi terbarunya di Jakarta Fashion Week 2019 dengan tajuk "Badai Pasti Berlalu" yang didedikasikan untuk tragedi bencana gempa bumi yang terjadi Sulawesi dan Lombok.
Berkat kerja keras dan dukungan dari sang suami, karya-karya Anne berhasil menembus ibu kota dan menjadi populer. Sepak terjangnya dalam merancang kebaya di sebuah kontrakan akhirnya berbuah manis.
Di tahun 2020 ketika pandemi COVID-19 menyerang masyarakat dunia, perancang asal Semarang ini menutup sementara tokonya selama delapan bulan. Ini berimbas kepada 600 karyawan yang dirumahkan.
Anne mengaku stress karena tidak bisa menafkahi karyawannya tersebut. "Aku memilih yang pertama, aku apa-apa. Aku stres. Karena apa? Begitu banyak jiwa bergantung di bawah Yayasan Anne Avantie dan aku enggak bisa berbuat apa-apa, aku enggak bisa nolong kamu," kata Anne Avantie, melalui YouTube Daniel Mananta Network, Selasa (22/12).
ADVERTISEMENT
"Aku harus menolong diriku sendiri dulu, untuk aku berdiri, baru aku menunduk untuk bisa nolongin kamu. Tapi aku sendiri enggak bisa berdiri," lanjutnya.
Di tengah kondisi yang tengah krisis tersebut, Anne tetap menyempatkan diri untuk berbagai. Anne memproduksi APD untuk para pahlawan kemanusiaan yang mempertaruhkan nyawa untuk orang lain, bertarung melawan wabah Corona.
“Dengan segala keterbatasan sarana yang ada untuk memproduksi baju APD, yang dikerjakan secara manual, dan saya juga bukan pabrik, maka se maksimal mungkin saya upayakan dalam jumlah terbatas,” tulis Anne dalam akun instagram miliknya @Anneavantieheart, Kamis (26/3).
Dengan semangat yang masih menggelora dalam jiwanya, Anne mulai beradaptasi dengan kondisi pandemi ini. Berkat keisengannya mengunggah hasil masakan di media sosial, Anne mulai merambah bisnis kuliner, melalui Dapur Ndeso.
ADVERTISEMENT
Saat ini ada lima sambal yang tersedia di Dapur Ndeso yaitu: petai universe, goreng krecek, teri petai, goreng mangut dan cumi asin. Harga yang ditetapkan mulai dari Rp99 ribu untuk botol isi 250 ml, Rp169 ribu untuk botol isi 400 ml dan Rp339 ribu untuk botol isi 700 ml.
Kegigihan dalam melihat sebuah peluang usaha yang menjanjikan terpatri dalam diri Anne Avantie. Menurutnya kekuatan personal branding sangat membantu dia untuk beradaptasi pada segala situasi.
Salah satu profil orang sukses Indonesia ini berpesan untuk selalu berbuat baik dan menebarkan kebaikan kepada semua orang. Jangan takut bermimpi, karena mimpi merupakan gerbang menuju kesuksesan.
(AAG)