Kisah Dua Pria Asal AS yang Jadi Miliarder Berkat Kembangkan Industri Game

Konten dari Pengguna
25 Agustus 2022 8:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nicholas Bagamian. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Nicholas Bagamian. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dua pria asal Amerika Serikat (AS), Ian Proulx dan Nicholas Bagamian, sukses menjadi miliarder berkat mengembangkan industri game. Mereka memulai mengembangkan 1047 game di asrama Stanford dengan mengubah demo proyek tanpa dana menjadi salah satu studio game yang pertumbuhannya tercepat di dunia.
ADVERTISEMENT
Game andalan startup yang disebut Splitgate itu langsung populer usai pra-peluncuran karena diunduh lebih dari 13 juta kali dalam versi beta. Pada September 2021, 1047 Games mengumpulkan USD 100 juta dalam pendanaan Seri A yang membuat perusahaan bernilai sebesar USD 1,5 miliar.
Game tersebut tumbuh dengan cepat dari kurang dari 1.000 orang yang memainkannya pada waktu tertentu menjadi tiba-tiba memiliki puluhan ribu pemain secara bersamaan. Kemudian berkembang menjadi ratusan ribu pemain, semuanya mencoba masuk dan bermain sekaligus di PlayStation, Xbox, dan PC.
Bahkan, Splitgate tumbuh dari 400 pemain bersamaan menjadi lebih dari 200.000 dalam hitungan minggu, dan melampaui proyeksi terliar tim dan tumbuh lebih cepat daripada permainan hit indie breakout Among Us. Di Steam saja, hanya menghitung platform PC, Splitgate mencapai puncak 67.000 pemain pada 2021.
ADVERTISEMENT
Popularitas game ini membuat Proulx dan tim pengembangannya mendapat perhatian dari investor Silicon Valley. Seperti Lightspeed Venture Partners yang dikenal mendanai raksasa media sosial Snap dan perusahaan fintech Affirm, ikut mendanai startup game itu.
Sejak itu pendanaan terus meningkat sepanjang musim panas, dengan sekitar USD 25 miliar dalam investasi, merger, dan akuisisi pada kuartal kedua tahun 2021. Berkat kesuksesan gamenya itu, mereka masuk dalam daftar 30 Under 30 oleh Forbes.