Kisah Karen Lynch, Raih Kesuksesan dari Perusahaan yang Nyaris Bangkrut

Konten dari Pengguna
9 Februari 2022 17:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi wanita pebisnis. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita pebisnis. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Jalan setiap orang untuk mencapai keberhasilan memang berbeda-beda. Bahkan kadang, kesuksesan dapat datang dari hal yang tidak terduga.
ADVERTISEMENT
Seperti yang terjadi pada Karen Lynch. Ia merupakan pengusaha wanita sukses yang bahkan sudah menjabat sebagai CEO perusahaan. Kesuksesan Karen Lynch datang dari hal yang tidak biasa. Ia bisa menjadi CEO justru saat perusahaannya terjebak utang besar.
Memutar waktu ke belakang, Karen Lync sempat mendapat pukulan ketika sahabatnya meninggal dunia. Hal tersebut membuat ia mengudurkan diri sejenak dari pekerjannya yang adalah seorang bankir.
Setelah mengambil cukup waktu, Karen melamar dan mendapat pekerjaan sebagai direktur pemasaran di Belu Water, perusahaan air minum kemasan netral karbon pertama di Inggris.
Seluruh omzet perusahaan sosial itu diberikan untuk keperluan amal. Sayangnya, pada 2008 Belu Water merugi hingga terlilit utang sebesar £ 1,9 juta atau Rp 36 miliar.
ADVERTISEMENT
Walau tampaknya hal ini adalah sebuah musibah, ternyata kejadian itu justru menantang Karen untuk mencari solusi. Karen sadar bahwa perusahaan tempatnya bekerja itu perlu perombakan besar-besaran.
Akhirnya ia pun memberikan berbagai usulan-usulan agar Belu Water dapat tetap berjalan. Setelah menguraikan rencana bisnis versinya, delapan bulan kemudian Karen langsung dipromosikan menjadi CEO. Hal tersebut tentu tak lain karena usulannya berdampak baik pada perusahaan.
Karen Lynch (Instagram/@beluwater)
Belu didirikan oleh seorang pembuat film, Reed Paget. Reed rela mengundurkan diri dari jabatan teratasnya dan diberikan kepada Karen, demi keberlangsungan Belu Water di masa depan.
“Jelas itu bukan waktu yang mudah bagi kami berdua, tapi setelah kami makan siang dan menghabiskan waktu bersama, Reed berkata hanya ingin melihat Belu menjadi sukses secara berkelanjutan,”ucap Karen mengutip dari BBC, Rabu (09/02).
ADVERTISEMENT
Rencana bisnis dari Karen berbuah manis. Pada 2011, Belu Water mampu memberi sumbangan sebesar £1,5 juta untuk badan amal Water Aid. Pada 2015, penjualan Belu Water melonjak dengan pendapatan tahunan mencapai £5,9 juta.
Karen lebih memusatkan untuk menjalin hubungan yang baik dengan calon investor dan memperbanyak promosi. Ia merangkul berbagai hotel dan restoran yang menyambut baik misi dan komitmen Belu yang bersifat ramah lingkungan.
Ditengah perjuangannya memajukan Belu, Karen sempat harus menghadapi penyakit kanker. Walau demikian, kegigihannya membuat Karen tetap memiliki semangat untuk bangkit. Ia akhirnya sembuh, bahkan kembali bekerja.
Karen mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO Belu setelah satu dekade memimpin. Sementara perusahaan Belu Water masih terus berjalan hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Kisah sukses Karen menunjukkan bahwa sebuah musibah justru dapat berbuah menjadi keberuntungan. Hal itu tentu dapat terjadi apabila kita tetap berjuang dan pantang menyerah.