Kisah Mohed Altrad, Yatim Piatu dari Suriah yang Jadi Miliarder di Prancis

Konten dari Pengguna
24 Mei 2022 10:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemilik  Altrad Group, Mohed Altrad. Foto: CLEMENT MAHOUDEAU / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pemilik Altrad Group, Mohed Altrad. Foto: CLEMENT MAHOUDEAU / AFP
ADVERTISEMENT
Mohed Altrad merupakan salah satu pengusaha Prancis yang berasal dari Suriah. Ia memiliki sumber kekayaan dari Altrad Group, sebuah perusahaan yang menyediakan jasa konstruksi dan pemeliharaan.
ADVERTISEMENT
Altrad adalah pemimpin global dalam penyediaan layanan industri yang mengkhususkan diri pada sektor minyak dan gas, energi, pembangkit listrik, proses, lingkungan, dan konstruksi. Grup ini juga merupakan pemimpin yang diakui dalam pembuatan peralatan yang didedikasikan untuk pasar konstruksi dan bangunan.
Grup yang berkantor pusat di Prancis ini, mempekerjakan sekitar 42.000 orang dan memiliki merek internasional yang mapan termasuk Cape, Hertel dan Prezioso Linjebygg. Dari perusahaannya itu ia memiliki omset lebih dari 300 miliar dolar dan 200 anak perusahaan di seluruh dunia. Kekayaan bersih Mohed Altrad diperkirakan lebih dari 3 miliar dolar.
Tak bisa dipungkiri Mohed Altrad adalah salah satu nama paling terkenal di komunitas bisnis internasional. Namanya juga masuk dalam daftar miliarder Forbes dan telah dihormati pada tahun 2015 dengan penghargaan "EY World Entrepreneur of the Year".
ADVERTISEMENT
Namun, dibalik kesuksesannya itu, ia memiliki kisah hidup yang pilu dan menjadi motivasinya untuk bisa sampai pada titik ini.
Altrad lahir pada tahun 1948 ketika ayahnya seorang pemimpin suku Badui di pedesaan Suriah yang akhirnya membuat Altrad memulai hidup sebagai seorang Badui. Ayahnya dikenal sangat kejam mengingat sebelumnya ia merupakan seseorang yang telah memperkosa ibu Altrad dan menyiksa kakaknya.
Akhirnya ia harus kehilangan kakak yang telah dianiaya dan kehilangan ibunya karena penyakit serius. Pada usia tujuh tahun, Mohed Altrad menjadi yatim piatu yang kemudian dibesarkan oleh neneknya.
Haus akan pembelajaran dan pengetahuan, ia tetap berjalan tanpa alas kaki setiap hari di padang pasir untuk pergi ke sekolah. Akhirnya, dengan kegigihannya ia berhasil sampai ke Montpellier di Prancis berkat beasiswa dari pemerintah Suriah untuk belajar teknik.
ADVERTISEMENT
Setelah lulus, ia melanjutkan studinya dan memperoleh gelar doktor di bidang ilmu komputer. Saat menempuh pendidikan doktoralnya pada tahun 1975, Altrad bekerja di Thompson-CSF dalam bidang elektronik militer. Kemudian dia bergabung dengan perusahaan telekomunikasi Alcatel, sebelum pindah ke UEA di mana ia menghabiskan empat tahun bekerja untuk Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi.
Setelah menjalankan tugas di perusahaan teknologi dan Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi, ia membeli produsen perancah yang bangkrut di Prancis dengan seorang mitra pada tahun 1985.
Dalam bisnisnya, dia menerapkan semua rahasia yang diajarkan oleh kehidupan yang ia jalani. Dia percaya bahwa kita tidak bisa melakukan apa-apa sendiri. Kita harus bekerja sama. Pertumbuhan bisnisnya didasarkan pada nilai-nilai yang kuat seperti rasa hormat, solidaritas, keberanian, kerendahan hati dan keramahan.
ADVERTISEMENT
Mohed Altrad mengatakan bahwa uang bukanlah tujuan hidupnya. Dia percaya bahwa ada hal-hal yang lebih penting dalam hidup seperti keadilan, menunjukkan kasih sayang kepada orang lain, dan menghormati keragaman. Dia menambahkan bahwa dalam hidupnya banyak yang menderita dari ketidakpedulian.