Kisah Pria Putus Sekolah Miliki Usaha Omzet Miliaran, Dulunya Satpam Bergaji UMR

Konten dari Pengguna
2 Juni 2021 12:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dwifung (Ipung). Foto: mediaharapan.com
zoom-in-whitePerbesar
Dwifung (Ipung). Foto: mediaharapan.com
ADVERTISEMENT
Mengubah nasib menjadi orang sukses dan kaya raya rasanya menjadi impian setiap orang. Namun, untuk menjalani prosesnya, perlu tekad dan pengorbanan. Mari kita pelajari apa yang dialami oleh Dwifung Wirajaya Saputra, satpam bergaji UMR yang kini jadi milyuner.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Bertarung Melawan Nasib: Kisah Inspiratif Para Pendiri PT Putra Tidar Perkasa karya Zaky Yamani, diceritakan bahwa sosok Dwifung, atau lebih akrab disapa Ipung, merupakan sosok inspiratif yang berhasil mengubah nasibnya dan nasib banyak orang.
Pada mulanya, Ipung adalah seorang siswa calon perwira di Akademi Militer. Kecakapannya di bidang militer membawa pria asal Indramayu itu berkesempatan mengenyam pendidikan militer di Akmil.
Namun sayang, ia harus dikeluarkan dari ketarunaan lantaran dianggap menjadi penyebab dari tewasnya salah seorang siswa. Sebagai seorang taruna, Ipung pun mengikuti perintah akademi dan pergi meninggalkan pendidikannya.
Karena kejadian tersebut, Ipung benar-benar merasa jatuh dan terpuruk. Dari Indramayu, ia pun pergi merantau ke daerah Batam untuk mencari pengalaman baru sekaligus mengobati rasa sakit hatinya.
ADVERTISEMENT
Berbekal pengetahuan kemiliterannya, Ipung pun bekerja sebagai petugas satpam di sebuah gudang. Sebagai seorang pekerja, ia pun menerima upah setara UMR. Meski sederhana, profesi itupun ia lakoni dengan fokus dan penuh tanggung jawab.
Pekerjaannya tersebut membawa ia bertemu dengan seorang yang kelak akan mengubah nasibnya 360 derajat. Ia adalah Jaya Setiabudi atau yang akrab dipanggil Jay.
Karena tanggung jawab dan etos kerja yang luar biasa yang dimiliki oleh Ipung membuat Jay yakin bahwa suatu saat nanti sosok satpam tersebut akan sukses besar.
Jay pun menawarkan pekerjaan sebagai salesman dengan gaji tak lebih dari Rp 1,5 juta. Merambah bidang yang tak pernah dilakoninya, Ipung tetap memberanikan diri. Ia pun menerima tawaran Jay dan mulai bekerja sebagai sales.
ADVERTISEMENT
Baru awal-awal bekerja, Ipung bukannya memberikan keuntungan kepada perusahaan Jay, ia justru mendulang kerugian hingga sekitar Rp 10 juta. Minimnya pengetahuan tentang marketing membuat Ipung gagap turun lapangan.
Kendati dirugikan oleh orang yang ia percayai, Jay tetap tidak hilang keoptimisan akan masa depan Ipung. Bukannya disanksi apalagi dipecat, Ipung justru dibolehkan melanjutkan pekerjaannya di perusahaan Jay.
Kepercayaan kedua itu tak mau disia-siakan oleh Ipung. Kali ini, ia bertekad tak mau merugikan Jay. Benar saja, baru memasuki bulan keempat, Ipung sudah memberikan keuntungan ratusan juta kepada perusahaan.
Kemampuannya di bidang marketing pun semakin meningkat. Karirnya pun melejit, kali ini ia diangkat sebagai sales manager dan membawahi tim yang ia kelola sendiri.
ADVERTISEMENT
Selama empat tahun bekerja bersama Jay, dengan kemampuan bisnis yang sudah hebat, Ipung pun memutuskan untuk keluar karena ingin membuat perusahaannya sendiri.
Sekeluarnya dari perusahaan Jay, Ipung, dibantu dua kawannya yang lain, Imron dan Asep, membangun sebuah perusahaan jasa keamanan dengan sistem outsourcing bernama PT Putra Tidar Perkasa.
Hingga saat ini, perusahaan besutan para mantan calon perwira dan seorang pelatih taekwondo itu sudah bisa memberikan omzet sebesar Rp 5 miliar dan sudah memperkerjakan lebih dari 600 tenaga sekuriti.