Kisah Sam Walton, Eks Loper Koran yang Kini Jadi Bos Walmart

Konten dari Pengguna
29 Juli 2020 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sam Walton, pendiri Walmart. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sam Walton, pendiri Walmart. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi beberapa orang, nasib baik di hidup ini memang harus dicapai melalui kerja gila-gilaan. Mereka-mereka ini, yang tak cukup beruntung karena lahir dalam kondisi keluarga yang miskin, harus terus berusaha keras dan berdiri di atas kaki sendiri guna mengubah kualitas hidup mereka menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Adapun salah satu orang itu adalah Sam Walton, konglomerat sukses pendiri Walmart, sebuah perusahaan ritel asal Amerika yang telah dikenal di berbagai penjuru dunia. Pada tahun 1992 saja, di masa akhir hidupnya, kekayaan Walton diperkirakan mencapai US$ 23 miliar.
Meski begitu, melansir Therichest, di balik kesuksesannya Sam lahir dari sebuah keluarga miskin yang sehari-harinya sibuk mengurusi peternakan di Oklahoma. Sejak belia, Sam kecil harus membantu keluarga mengurusi peternakan sapi perah. Ia secara ajeg juga mengantar susu hasil sapi-sapi itu kepada para pelanggan.
Di tengah kesusahan, Sam melakoni pekerjaan yang sejatinya tak bertujuan untuk mengumpulkan pundi-pundi uang itu. Hingga pada satu titik, menyadari bahwa ia perlu melakukan sebuah usaha lebih, Sam lantas mulai menggeluti profesi lain yakni menjadi loper koran dan majalah, sambil tetap mengantar susu setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Masuk kuliah, nasib baik juga tak kunjung menghampiri Sam. Di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa, ia harus bekerja sebagai pelayan restoran atau kafe untuk menyokong kondisi ekonomi keluarga.
Memasuki usia 26 tahun, kehidupan baik yang Sam idam-idamkan sejak dulu mulai tampak sedikit demi sedikit. Dengan keberanian, singkat kata, Sam meminjam US$ 25.000 dari ayahnya dan mengambil US$ 5.000 dari tabungannya untuk membeli sebuah toko pecah belah yang hampir kolaps. Tak dinyana, usaha yang sejatinya lebih dekat dengan keisengan itu justru memperbaiki kehidupan Sam di kemudian hari.
Selang beberapa tahun berjalan, kesuksesan mengembangkan toko pecah belah itu mengantarkan Sam untuk membuka ritel miliknya pertama kali yang ia namai Walmart.
Walmart. Foto: kumparan
Dengan dibangunnya Walmart, kekayaan Sam dari bisnis itu terus menanjak dari waktu ke waktu. Bahkan, Christy Walton, menantunya, sempat dinobatkan sebagai perempuan terkaya di dunia dengan total kekayaan mencapai US$ 41,7 miliar.
ADVERTISEMENT
Melansir Forbes, Christy mewarisi kekayaan almarhum suaminya, John Walton, yang beruntung memegang sebagian besar saham Walmart. Karena sebuah insiden kecelakaan pesawat pada 2005 lalu, John meninggal dunia, membuat seluruh saham miliknya di Walmart diwarisi oleh Christy. Sepanjang 2014, Christy menerima dividen sebesar US$ 470 juta atau sekitar Rp 6,1 triliun dari Walmart.
Setelah waktu telah lama berjalan, jika dulu Sam hanyalah anak seorang peternak sapi di Oklahoma, ia yang meninggal dalam keadaan menjadi konglomerat justru telah menyalurkan kekayaan pada keluarga yang hidup jauh setelahnya. Itu berarti, selain tak mengkhianati hasil, usaha keras juga bisa memutar kehidupan ini 180 derajat.