Kisah Sheldon Adelson, Eks Loper Koran yang Kini Miliki Harta Rp 462 T

Konten dari Pengguna
28 Oktober 2020 13:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sheldon Adelson (Foto: Intercept)
zoom-in-whitePerbesar
Sheldon Adelson (Foto: Intercept)
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak tahu Las Vegas, sebuah kota yang jadi pusat industri hiburan dan perjudian terbesar di Amerika Serikat? Ya, Las Vegas seperti menjadi magnet tersendiri bagi siapapun turis yang berkunjung ke negeri Paman Sam.
ADVERTISEMENT
Di Las Vegas, berdiri banyak resor perjudian yang terkenal di dunia. Salah satu yang paling besar adalah Las Vegas Sands Corporation milik konglomerat dan taipan judi terkaya di dunia, Sheldon Adelson.
Saking besarnya, biro judi yang berpusat di Paradise, Nevada itu mampu memberikan kekayaan kepada Sheldon Adelson hingga ia tercatat sebagai orang terkaya ke-19 dalam daftar Forbes 400 2020.
Berdasarkan catatan Forbes (diakses pada 28 Oktober 2020, pukul 11.00 WIB), Sheldon memiliki kekayaan bersih sebesar 31,5 miliar dolar AS atau senilai Rp 462 triliun (kurs: Rp 14.688).
Wajar saja seorang Adelson memiliki kekayaan yang demikian melimpah. Cabang kasinonya tak hanya berdiri di Las Vegas saja, melainkan juga ada di Macau, Singapura, hingga Tiongkok. Karena itulah ia juga dikenal sebagai pengusaha judi terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Namun, seorang Adelson tak akan menjadi kaya raya seperti sekarang jika ia tidak mengalami proses yang sangat panjang. Masa lalunya sama sekali bukan masa yang indah. Kerja keras harus sudah dilakukan Adelson sejak usia muda.
Menjadi Penjual Koran
Adelson merupakan anak dari pasangan imigran dari Lituania dan Wales. Ayahnya, Arthur Adelson, berprofesi sebagai seorang sopir taksi yang keuangannya sangat tak menentu. Sedangkan sang ibu, Sarah, mengelola sebuah toko rajutan.
Sheldon Adelson tumbuh di sebuah rumah petak di kawasan Boston. Ia hidup bersama keluarganya yang hidup serba sederhana. Demi membantu keuangan keluarga, sejak usia 12 tahun, Adelson menjajaki profesi sebagai penjual koran.
Saat usianya menginjak 16 tahun, usaha korannnya berhenti dan Adelson beralih menjadi penjual alat-alat mandi. Sejak saat itu, berbagai profesi ia geluti demi mendapatkan uang. Mulai dari reporter, penjual vending machine permen, bahkan hingga tentara.
ADVERTISEMENT
Jiwa bisnisnya memang sudah tumbuh sejak saat itu. Selepas drop out dari City College of New York, Adelson mulai menjajaki dunia pariwisata teknologi dengan mengadakan banyak pameran komputer.
Karena sukses, ia kemudian meluaskan bisnisnya dengan membeli Sands Hotel and Casino pada 1988 silam. Saat itulah berdiri bisnis besarnya, Las Vegas Sands Inc.