Lahir di Gubug Dekat Sungai & Pernah Lumpuh Parah, CEO Skincare Ini Sukses Besar

Konten dari Pengguna
19 Agustus 2021 12:38 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mery CEO everShine/kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Mery CEO everShine/kumparan.com
ADVERTISEMENT
Mery selaku pendiri sekaligus CEO skincare ternama everShine, tak pernah menyangka hidupnya bisa berubah. Terlahir dari keluarga sederhana, Mery kini menjadi salah satu pebisnis wanita sukses di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Tahun 2018, Mery meluncurkan brand skincare yang viral tersebut dan kerap di-review beauty vlogger. Produk ini pun menjadi buah bibir di tahun 2019 karena berhasil bersaing dengan produk skincare luar negeri.
Sebagai pendiri brand skincare, Mery ternyata telah mengalami lika-laku kehidupan yang luar biasa. Ia pernah bekerja di biro jasa hingga perusahaan garmen sebagai karyawan dengan jabatan yang rendah.
Bahkan, saat lahir anak ketujuh dari 9 bersaudara ini tak malu mengungkap lahir di rumah yang terletak di bantaran sungai.
Mary terus bertahan bekerja di industri garmen. Saat itu, dia percaya bahwa suatu hari hidupnya akan berubah bila dia bisa melewati semuanya.
Mery pun terinspirasi dari manajer-manajernya untuk sukses. Hingga akhirnya jabatan Mery pun naik di perusahaan itu karena dia memiliki pengalaman kerja yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Selama bekerja, Mery tidak pernah perhitungan dan selalu memberikan yang terbaik. Alhasil, dia pun naik gaji hingga empat kali dalam satu tahun karena atasan melihat kinerjanya yang baik selama bekerja.
Setelah dari industri garmen, Mery beralih profesi sebagai Multi Level Marketing (MLM). Ia melakukan perjalanan keliling kota untuk bekerja hingga terpilih menjadi leader.
Upaya kerja keras Mery pun membuahkan hasil yang manis. Dari hasil MLM, dia bisa membeli mobil dan apartemen.
Di saat kehidupannya sudah mulai membaik, pengusaha sukses ini justru dihadapkan dengan cobaan baru.
Mery memutuskan berhenti kerja sebagai MLM. Ia lalu menemukan perusahaan baru di bidang garmen. Ia bahagia karena memiliki atasan yang baik di perusahaan baru ini.
ADVERTISEMENT
Namun, tiba-tiba Mery jatuh sakit. Dua lumbal atau bagian tulang belakangnya keluar, sehingga dia kerap mengalami sakit di sekitar pinggang.
"Gue jatuh sakit parah banget, sampai gue lumpuh. Awalnya itu, pinggang panas-panas terus, penyakit gue itu kayak nyerang gue dadakan gitu, sampai gue enggak tahu harus bagaimana. Gue di MRI dan menemukan dua lumbal gue keluar, dokter bilang 'ini bakalan sakit banget, kamu ada asuransi enggak, kalau dioperasi bisa ratusan juta dan risikonya lumpuh'," kata Mery.
Meski tahu dirinya sakit, Mery masih tetap bekerja. Hingga akhirnya, Mery sudah tidak kuat dan memutuskan untuk keluar dari perusahaan.
Setelah keluar dari perusahaan, Mery menjalani terapi saraf kejepit. Ia selalu berdoa kepada Tuhan untuk bisa sembuh dan akhirnya doanya pun terkabul.
ADVERTISEMENT
Mery memulai bisnis ini dari nol. Ia mulai sebagai dropship, melakukan packing barang sendiri, hingga akhirnya sukses berbisnis setelah diajak temannya bekerjasama.
Meski sakit, Mery tetap packing barang sendiri sambil terapi. Dari produk yang laku lusinan, penjualan Mery pun laku hingga ratusan pcs. Hingga di suatu titik, Mery kesulitan mendapatkan barang karena stok produk tak stabil.
Setelah itu, Mery pun bertemu dengan temannya dan diajaklah untuk bisnis skincare bersama. Usai dijalani, keuntungan yang didapat Mery semakin banyak lagi bahkan ia sampai memiliki distributor resmi.
Lewat bisnis skincare bersama temannya inilah Mery bisa mewujudkan impian membelikan rumah untuk orang tuanya secara tunai.
Mery bukan berasal dari keluarga kaya. Mery kecil besar di bantaran pinggir kali bersama sembilan saudaranya.
ADVERTISEMENT
"Keluarga gue itu bukan keluarga kaya raya, yang orang kalau berbisnis itu ada orang tua yang modalin, kalau gue enggak," ujarnya.
Sang Bunda adalah sosok yang menginspirasi Mery untuk sukses. Ibunda Mery berhasil menghidupi anak-anaknya dengan berjualan nasi uduk dan kue keliling setiap hari.
Ketika Mery membantu ibunya, di saat itu juga dia bertekad untuk mengubah hidupnya. Ia ingin tumbuh menjadi wanita sukses yang bisa membahagiakan sang Ibu.
Akhirnya mimpinya pun terwujud. Mery berhasil membelikan rumah mewah untuk kedua orang tuanya. Diingat Mery bahwa sosok ibunya adalah inspirator utama dalam hidupnya.
Kini melalui bisnisnya tersebut, ia bisa memproduksi 100.000 pieces per bulan dari yang awalnya hanya memulai dengan 5.000 pieces per bulan. Produknya juga banyak direview oleh para influencer dan beauty vlogger.
ADVERTISEMENT