Mengenal Anita Roddick, Pebisnis Kosmetik yang Gencar Suarakan Cinta Lingkungan

Konten dari Pengguna
6 Desember 2022 6:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anita Roddick, pendiri The Body Shop Foto: Dok. The Body Shop International
zoom-in-whitePerbesar
Anita Roddick, pendiri The Body Shop Foto: Dok. The Body Shop International
ADVERTISEMENT
The Body Shop merupakan salah satu merek kosmetik yang seringkali menyuarakan tentang gerakan sosial, terlebih soal lingkungan. Anita Roddick selaku pendiri dari The Body Shop memberikan perspektif baru dari sebuah produk kecantikan yang mampu memberikan dampak bagi dunia.
ADVERTISEMENT
Dame Anita Roddick atau biasa disebut Anita Roddick mendirikan The Body Shop di Brighton, Inggris pada 26 Maret 1976. Anita memiliki keyakinan yang revolusioner terkait bisnisnya yakini dapat menjadi kekuatan untuk kebaikan.
Pada awal kemunculannya, The Body Shop tidak mengikuti pendekatan kecantikan yang seperti para pemain lainnya di industri kosmetik.
Anita sendiri merupakan seorang imigran asal Italia yang tinggal di Inggris. Setelah ia bertemu dan menikah dengan Gordon Roddick di tahun 1970, ia kemudian mengubah namanya menjadi Anita Roddick.
Setelah menikah, Anita dan Gordon mendirikan penginapan sekaligus restoran sederhana. Namun, Gordon memutuskan untuk berpetualang ke benua Amerika dan disetujui oleh Anita. Restoran dan penginapan mereka pun dijual untuk mendanai perjalanan sang suami.
ADVERTISEMENT
Sepeninggalan sang suami, Anita berusaha untuk membuat toko sabun sederhana. Berkat ilmu membuat sabun alami yang ia dapat dari hasil berkelana keliling dunia, ia pun mulai mendirikan The Body Shop.
The Body Shop hadir dengan sebuah toko kecil berwarna hijau dan membuat produk kecantikan berbahan dasar alami, kemasan yang tidak bertele-tele dan dapat diisi ulang. Berdirinya The Body Shop diiringi dengan semangat aktivisme yang memperjuangkan hak-hak sosial, pemberdayaan perempuan serta lingkungan hidup. Tidak seperti pengusaha pada umumnya, Anita tidak berorientasi pada keuntungan melainkan sebuah sistem bisnis yang menghidupkan Community Trade, yaitu sebuah kerja sama yang adil antara supplier dan pebisnis.
Pada tahun 1986, bekerja sama dengan organisasi aktivis lingkungan, Greenpeace, The Body Shop melakukan kampanye pertamanya yang bertajuk "Save The Whales".
ADVERTISEMENT
Setahun kemudian, ia bekerja sama dengan Teddy Exports dari India untuk membuat Footsie Roller yang kemudian memberikan kesempatan bagi anak-anak setempat agar dapat bersekolah, delapan tahun kemudian.
Anita Roddick pun dianugerahi Bintang Kekaisaran Britania Raya atau Order of the British Empire (OBE) pada tahun 1988. Dua tahun berselang, badan amal bernama The Body Shop Foundation berdiri untuk mendanai hak-hak asasi manusia, hewan, dan grup pecinta lingkungan.
Di tahun 2006, The Body Shop bergabung dengan keluarga besar L’Oréal. Pihaknya menyetujui pengambilalihan perusahaan senilai 652,3 juta pound atau setara 12,3 triliun rupiah dan Anita maupun Gordon sukses mendapatkan 130 juta pound atau 2,4 miliar rupiah dari penjualan tersebut.
Sebagai aksi nyatanya terhadap lingkungan, The Body Shop memperkenalkan 100 persen botol PET yang merupakan hasil daur ulang produk bekas pelanggan. Di tahun yang sama, Sophie Gasperment ditunjuk sebagai CEO The Body Shop.
ADVERTISEMENT
Anita mengembuskan nafas terakhirnya pada 10 September 2007 di St Richard's Hospital, Chichester, Inggris. Anita meninggal karena pendarahan otak di usia 64 tahun. Ia mendonasikan seluruh harta kekayaannya sejumlah 51 juta Poundsterling atau setara Rp 968 miliar.
Kini, The Body Shop memiliki sekitar 2.400 toko di 61 negara secara internasional.