Mengenal Ingvar, Penjual Korek Api yang Sukses Bangun Bisnis IKEA

Konten dari Pengguna
15 Januari 2021 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ingvar Kamprad. Foto: Mirror
zoom-in-whitePerbesar
Ingvar Kamprad. Foto: Mirror
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak kenal dengan IKEA? Salah satu perusahaan furniture terbesar di dunia yang didirikan oleh Ingvar Kamprad.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Business Insider, pada 2018 lalu kekayaan Kamprad ditaksir mencapai USD 48,1 miliar atau setara dengan Rp 674 triliun (Kurs Rp 14.000). Pundi-pundi uang yang berhasil dikumpulkan Kamprad ini berhasil menghantarnya ke dalam jajaran crazy rich dunia.
Jiwa bisnis memang sudah mengalir dalam tubuh pria kelahiran Swedia 1926 ini. Kamprad sudah mulai berbisnis sejak usianya menginjak 5 tahun, kala itu ia mengawali perjalanan bisnisnya dengan menjual korek api.
Ketika usianya 10 tahun, Kamprad mulai mengembangkan bisnisnya dengan meenjual dekorasi natal, ikan dan pensil kepada tetangganya. Waktu itu,Kamprad menjajakan dagangannya dengan berkeliling komplek menggunakan sepeda kesayangannya.
Pada usia remajanya, Ingvar Kamprad sempat tergabung dalam Gerakan Pemuda Nazi oleh karena dorongan dari neneknya yang berkebangsaan German, yang sangat mengidolakan Adolf Hitler sang pendiri gerakan Nazi.
ADVERTISEMENT
Ketika usianya menginjak 17 tahun, Ayahnya memberi ia hadiah uang sebagai hadiah kelulusannya. Ini merupakan salah satu pencapaian terbesar yang Kamprad capai, pasalnya pria satu ini mengidap disleksia. Disleksia merupakan gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja.
Kekurangan yang dimiliki Ingvar Kamprad ini tak menjadi penghalang untuk mencapai kesuksesan. Uang yang diberikan sang Ayah ia gunakan sebagai modal mendirikan IKEA.
Huruf “I” dan “K” dari IKEA diambil dari inisial nama pemilik. Sedangkan huruf "E" dan "A" adalah inisial dari desa tempat ia dibesarkan: Elmtaryd dan Agunnaryd. Jadilah nama perusahaan itu IKEA.
IKEA awalnya bukanlah toko perabotan rumah tangga seperti sekarang, melainkan produk-produk kecil seperti pigura foto. Bisnisnya itu pun terus berkembang.
ADVERTISEMENT
Pada 1951 Kamprad melakukan inovasi dengan menyebarkan booklet ‘berita IKEA’ yang kini dikenal sebagai katalog produk dari IKEA. Ia juga berprinsip lebih baik menjual 600 kursi dengan harga lebih murah daripada menjual 60 kursi dengan harga tinggi.
Memasuki tahun 1956, Kamprad berinovasi kembali dengan menjual perabot sebelum dirakit dan menjualnya dengan harga lebih murah. Berkat ketekunan dan kreatifitasnya dalam berinovasi, bisnisnya terus berkembang secara signifikan.
Pada awal IKEA berdiri, Kamprad sempat kesal kepada pemerintah Swedia yang membebankan pajak besar meski pada usaha kecil menengah seperti miliknya. Maka dari itu, ia memindahkan pabriknya ke Denmark pada 1973. Sementara, kantor pusat IKEA berada di Belanda hingga saat ini.
IKEA terus berkembang hingga memiliki 389 toko yang tersebar di 48 negara. Toko terbesar IKEA berada di Korea Selatan, dengan luas sebesar 60 ribu meter persegi.
ADVERTISEMENT
Tata letak yang membingungkan dan membuat pengunjung terperangkap merupakan bagian dari strategi toko. Menurut peneliti dari University College London, rute yang membuat pengunjung bingung ini berhasil mengalihkan perhatian mereka dan merangkap pelanggan di toko. Ini akan membuat pembeli impulsif, yakni memberi barang tanpa berpikir panjang.
Meskipun kesuksesan yang ia raih membuatnya terdaftar ke dalam deretan orang terkaya di dunia, Kamprad tidak pernah tergiyur untuk foya-foya. Ia selalu menggunakan penerbangan kelas ekonomi, tinggal di hotel murah, dan mengendarai mobil yang sama selama 20 tahun.
Ia juga sering terlihat membeli baju bekas di Flea Market, dan berbelanja di pasar tradisional. Kesederhanaannya ini pernah melahirkan momen unik dalam hidupnya. Kamprad pernah ditolak masuk saat akan menghadiri ajang penghargaan yang diperuntukan untuk pengusaha, padahal ia datang ke tempat itu untuk mendapat penghargaan. Ternyata penolakkan tersebut karena Kampard datang menggunakan bus bukan mobil mewah seperti pengusaha lain.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Ingvar Kamprad, pria yang memiliki keistimewaan dengan penyakit disleksia yang ia alami, dan tidak menjadikan hal tersebut sebagai kelemahan melainkan kelebihan, berhasil menginspirasi orang banyak.
Salah satu profil orang sukses yang sudah berpulang ini, mengajarkan kepada kita untuk selalu semangat dalam memaknai kehidupan, dan selalu berinovasi dalam setiap chapter kehidupannya.
(AAG)